Sejumlah perusahaan, terutama industri baru, kini sangat menuntut pasokan listrik dari energi terbarukan. Permintaan ini semakin mendesak seiring dengan ketatnya regulasi internasional mengenai emisi karbon
JAKARTA (ENERGINEWS.COM) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah berupaya untuk memenuhi kebutuhan listrik dari energi terbarukan, seiring dengan meningkatnya permintaan dari sektor industri. Kebijakan global yang mendorong penerapan pajak karbon pada impor menjadi salah satu pendorong utama perubahan ini. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Eniya Listiani Dewi mengungkapkan, industri di Indonesia semakin berkomitmen untuk menggunakan listrik yang bersumber dari energi hijau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sejumlah perusahaan, terutama industri baru, kini sangat menuntut pasokan listrik dari energi terbarukan. Permintaan ini semakin mendesak seiring dengan ketatnya regulasi internasional mengenai emisi karbon,” kata Eniya dalam wawancara di kantor Kementerian ESDM, Senin (12/8/2024).
Menanggapi kebutuhan tersebut, pemerintah tengah mendorong implementasi mekanisme power wheeling—sebuah sistem yang memungkinkan transfer energi listrik dari sumber energi terbarukan melalui jaringan transmisi milik PT PLN (Persero). Skema ini bertujuan untuk memfasilitasi perusahaan-perusahaan dalam mengakses energi terbarukan tanpa harus membangun infrastruktur baru.
“Mekanisme power wheeling akan mempermudah proses transfer energi hijau ke fasilitas industri melalui jaringan yang sudah ada. Kami pastikan bahwa implementasi ini tidak akan merugikan PT PLN, bahkan bisa memperkuat posisi PLN sebagai integrator besar dengan potensi profit dari sewa jaringan,” jelas Eniya.
Meskipun aturan mengenai power wheeling telah diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 1 Tahun 2015, pelaksanaannya masih belum optimal. Eniya berharap, dengan dorongan kebijakan terbaru dan peningkatan kesadaran industri, program ini dapat segera terealisasi secara penuh.
Potensi besar dari energi terbarukan menawarkan banyak keuntungan. Selain mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, penggunaan energi hijau juga dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Lebih dari itu, pengembangan energi terbarukan berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Sebagai langkah ke depan, pemerintah dan PT PLN perlu mempercepat implementasi mekanisme power wheeling dan memastikan bahwa infrastruktur yang ada dapat mendukung transisi ini. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya memenuhi kebutuhan energi industri yang ramah lingkungan tetapi juga berkontribusi pada upaya global mengurangi emisi karbon dan mencapai keberlanjutan energi.##
Penulis : Redaksi
Editor : Mahmud Marhaba
Sumber Berita : cnbcindonesia.com