Mudah-mudahan kali ini adalah saatnya Muna menerima rezeki dari sumber daya alam yang kita miliki
RAHA-SULTRA (ENERGINEWS.COM) – Indikasi kuat adanya potensi minyak dan gas bumi di bawah permukaan wilayah Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, telah memicu perhatian besar, baik dari pihak lokal maupun lembaga penelitian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu lembaga yang terlibat dalam penelitian ini adalah Kawasan Sains dan Teknologi Universitas Padjadjaran (KST Unpad). Berdasarkan kondisi geologi Pulau Muna yang sebagian besar terdiri dari bebatuan karst, ditemukan adanya kemungkinan besar cadangan migas di wilayah ini.
Dr. Al Sitti Patimah, ST. M. Sc, dari KST Unpad, mengungkapkan bahwa penelitian awal telah mengidentifikasi potensi migas di enam titik, dengan fokus utama pada Buton Selatan dan Muna. Penelitian lebih mendalam akan dilakukan, khususnya di lima desa di Kabupaten Muna—Mantobua, Korihi, Lakarinta, Lakologou, dan Kotano Wuna—yang berpotensi menjadi wilayah terdampak utama jika eksploitasi migas dimulai.
Potensi Kesejahteraan Masyarakat
Jika hasil penelitian menunjukkan adanya cadangan minyak dan gas yang signifikan, ini bisa membawa dampak positif besar bagi kesejahteraan masyarakat sekitar. Kehadiran perusahaan migas dapat membuka lapangan pekerjaan baru, meningkatkan pendapatan daerah, dan memperbaiki infrastruktur lokal. Selain itu, pemerintah daerah dapat menggunakan pendapatan dari sektor ini untuk investasi dalam pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.
Ahmad Yani Biku, Kepala Bappeda Kabupaten Muna, menyatakan optimisme terkait potensi ini.
“Mudah-mudahan kali ini adalah saatnya Muna menerima rezeki dari sumber daya alam yang kita miliki,” ungkapnya. Harapan ini didasarkan pada potensi besar yang bisa mengubah wajah perekonomian Muna, membawa kemajuan yang selama ini diimpikan.
Dampak Lingkungan
Namun, di balik harapan kesejahteraan tersebut, ada kekhawatiran akan dampak lingkungan yang mungkin terjadi. Eksplorasi dan eksploitasi migas sering kali disertai dengan risiko kerusakan lingkungan, seperti pencemaran tanah dan air, gangguan pada ekosistem, dan perubahan tata guna lahan. Penelitian mendalam dan kajian lingkungan harus dilakukan secara ketat untuk meminimalkan dampak negatif ini.
Dr. Al Sitti Patimah menegaskan pentingnya kajian lingkungan yang komprehensif sebelum langkah eksploitasi diambil.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap langkah yang diambil nantinya tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga tidak merugikan lingkungan dan masyarakat setempat,” katanya.
Dengan demikian, sementara potensi migas di Muna bisa membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat, perhatian serius juga harus diberikan pada mitigasi dampak lingkungan yang mungkin timbul dari kegiatan eksploitasi tersebut.##
Penulis : Khalid Al Hadring Smith
Editor : Mahmud Marhaba
Sumber Berita : Lensa Sultra