Jangan asal bicara! Pertambangan sudah lama menjadi sumber mata pencaharian masyarakat. Tutup tambang, mau di mana mereka mencari nafkah?
GORONTALO (ENERGINEWS.COM) – Di balik gemerlap tambang Suwawa, terukir kisah pilu masyarakat yang terjebak dalam pusaran kemiskinan dan kerusakan alam. Baru-baru ini, seruan penutupan tambang dari LSM menggema, memicu perdebatan sengit dengan aktivis Gorontalo yang getol membela nasib para penambang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Reza, aktivis asal Suwawa, tak bisa menyembunyikan keprihatinannya.
“Jangan asal bicara! Pertambangan sudah lama menjadi sumber mata pencaharian masyarakat. Tutup tambang, mau di mana mereka mencari nafkah?” tegasnya.
Reza menyoroti penderitaan ribuan keluarga yang menggantungkan hidup pada tambang.
“Kalau LSM mau tutup tambang, tolong berikan solusi! Omong kosong bicara dampak lingkungan tanpa memikirkan nasib rakyat!” cecarnya.
Menurutnya, solusi ideal adalah duduk bersama – LSM, pemerintah, dan penambang – untuk mencari solusi yang berkelanjutan.
“Harus ada simbiosis mutualisme antara kelestarian alam dan pendapatan masyarakat,” tandasnya.
Reza pun mengapresiasi langkah APRI Gorontalo yang mencari solusi melalui RDP di DPR-RI.
“APRI mencari solusi, bukan malah memperkeruh suasana dan menyiksa batin penambang,” ujarnya.
Di tengah perdebatan ini, nasib masyarakat Suwawa bagaikan di ujung tanduk. Terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan kerusakan alam, mereka menanti solusi yang tak kunjung datang.
Bisakah solusi ditemukan, ataukah mereka akan terus terjebak dalam penderitaan?
Pertanyaan ini masih menggantung di udara, menanti jawaban dari para pemangku kepentingan.##
Penulis : Redaksi
Editor : Mahmud Marhaba
Sumber Berita : matakita.co