Ini adalah langkah strategis untuk memperkuat posisi kami di pasar batu bara kokas
JAKARTA (ENERGINEWS.COM) – Di tengah hiruk-pikuk industri tambang batu bara, sebuah konsorsium yang dipimpin oleh Golden Energy and Resources Pte Ltd (GEAR) baru saja menandatangani kesepakatan pinjaman senilai US$600 juta (sekitar Rp9,73 triliun).
Pinjaman ini, yang diperoleh dari berbagai dana kredit swasta termasuk Davidson Kempner Capital Management LP, bertujuan untuk membiayai akuisisi tambang batu bara kokas Illawarra di Australia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kesepakatan ini dilaporkan oleh sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada media. Pinjaman tersebut, yang ditandatangani akhir pekan lalu, mendukung akuisisi tambang batu bara kokas Illawarra dan membayar sekitar 800 basis poin di atas tingkat pembiayaan semalam yang dijamin, dengan jangka waktu lima tahun.
“Ini adalah langkah strategis untuk memperkuat posisi kami di pasar batu bara kokas,” ujar seorang sumber yang enggan disebutkan namanya.
Pemberi pinjaman lainnya termasuk Farallon Capital Management LLC, King Street Capital Management LP, Washington H. Soul Pattinson & Co, dan Broad Peak Investment Advisers Pte, serta pemberi pinjaman bank tunggal Deutsche Bank AG. Konsorsium Golden Energy juga menutup fasilitas modal kerja terpisah senilai US$150 juta dan fasilitas jaminan senilai A$150 juta (US$100 juta) untuk pemanfaatan di masa depan.
Partisipasi mereka menggarisbawahi pentingnya dana kredit swasta di sektor batu bara di Asia. Ini adalah contoh terbaru dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di bidang batu bara di Australia yang beralih ke pinjaman dengan suku bunga lebih tinggi karena bank-bank global makin menghindari pemohon yang terkait dengan komoditas karena kekhawatiran terhadap ESG (Environmental, Social, and Governance).
GEAR M Illawarra Met Coal, entitas korporasi yang mengakuisisi tambang tersebut dari South32 Ltd. yang berbasis di Australia senilai US$1,65 miliar, mengamanatkan Grant Samuel sebagai penasihat dalam upaya penggalangan dana. Golden Energy yang berbasis di Singapura, dikendalikan oleh keluarga Widjaja pemilik grup Sinarmas di Indonesia, memiliki 70% saham di GEAR M Illawarra Met Coal, sementara M Resources Pty Ltd. memegang 30% sisanya.
Broad Peak, Deutsche Bank, Farallon, King Street, Washington H. Soul Pattinson, dan Grant Samuel menolak berkomentar. Golden Energy, M Resources, dan Davidson Kempner tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Reuters pertama kali melaporkan pinjaman sebesar US$600 juta pada Senin pagi. Penambang batu bara yang berbasis di Sydney, Whitehaven Coal Ltd., awal tahun ini mendapatkan pinjaman sebesar US$1,1 miliar untuk membeli dua tambang, menarik 17 pemberi pinjaman kredit swasta dan sebuah bank.
Di balik angka-angka besar ini, ada cerita tentang ketidakpastian dan harapan. Perusahaan-perusahaan tambang ini harus menghadapi tantangan besar dalam mengembalikan pinjaman mereka di tengah fluktuasi harga batu bara dan tekanan regulasi yang semakin ketat.
“Kami berharap langkah ini akan membawa stabilitas dan pertumbuhan jangka panjang bagi perusahaan,” kata seorang eksekutif dari Golden Energy. Namun, hanya waktu yang akan menjawab apakah harapan ini akan terwujud.##
Penulis : Redaksi
Editor : Mahmud Marhaba
Sumber Berita : bloombergtechnoz.com