Pinjaman Tambang Batu Bara Disetujui

Golden Energy Raih Pinjaman US$600 Juta untuk Akuisisi Tambang Australia

- Redaksi

Selasa, 23 Juli 2024 - 21:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi lokasi tambang 
Golden Energy and Resources' yang menunjukkan peningkatan signifikan. Foto: theedgesingapore.com

Ilustrasi lokasi tambang Golden Energy and Resources' yang menunjukkan peningkatan signifikan. Foto: theedgesingapore.com

Ini adalah langkah strategis untuk memperkuat posisi kami di pasar batu bara kokas

 JAKARTA (ENERGINEWS.COM) – Di tengah hiruk-pikuk industri tambang batu bara, sebuah konsorsium yang dipimpin oleh Golden Energy and Resources Pte Ltd (GEAR) baru saja menandatangani kesepakatan pinjaman senilai US$600 juta (sekitar Rp9,73 triliun).

Pinjaman ini, yang diperoleh dari berbagai dana kredit swasta termasuk Davidson Kempner Capital Management LP, bertujuan untuk membiayai akuisisi tambang batu bara kokas Illawarra di Australia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kesepakatan ini dilaporkan oleh sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada media. Pinjaman tersebut, yang ditandatangani akhir pekan lalu, mendukung akuisisi tambang batu bara kokas Illawarra dan membayar sekitar 800 basis poin di atas tingkat pembiayaan semalam yang dijamin, dengan jangka waktu lima tahun.

“Ini adalah langkah strategis untuk memperkuat posisi kami di pasar batu bara kokas,” ujar seorang sumber yang enggan disebutkan namanya.

Pemberi pinjaman lainnya termasuk Farallon Capital Management LLC, King Street Capital Management LP, Washington H. Soul Pattinson & Co, dan Broad Peak Investment Advisers Pte, serta pemberi pinjaman bank tunggal Deutsche Bank AG. Konsorsium Golden Energy juga menutup fasilitas modal kerja terpisah senilai US$150 juta dan fasilitas jaminan senilai A$150 juta (US$100 juta) untuk pemanfaatan di masa depan.

Baca Juga :  China Migrasi Baja

Partisipasi mereka menggarisbawahi pentingnya dana kredit swasta di sektor batu bara di Asia. Ini adalah contoh terbaru dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di bidang batu bara di Australia yang beralih ke pinjaman dengan suku bunga lebih tinggi karena bank-bank global makin menghindari pemohon yang terkait dengan komoditas karena kekhawatiran terhadap ESG (Environmental, Social, and Governance).

GEAR M Illawarra Met Coal, entitas korporasi yang mengakuisisi tambang tersebut dari South32 Ltd. yang berbasis di Australia senilai US$1,65 miliar, mengamanatkan Grant Samuel sebagai penasihat dalam upaya penggalangan dana. Golden Energy yang berbasis di Singapura, dikendalikan oleh keluarga Widjaja pemilik grup Sinarmas di Indonesia, memiliki 70% saham di GEAR M Illawarra Met Coal, sementara M Resources Pty Ltd. memegang 30% sisanya.

Broad Peak, Deutsche Bank, Farallon, King Street, Washington H. Soul Pattinson, dan Grant Samuel menolak berkomentar. Golden Energy, M Resources, dan Davidson Kempner tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Baca Juga :  Penipuan Batu Bara Hantam PT Jhonlin

Reuters pertama kali melaporkan pinjaman sebesar US$600 juta pada Senin pagi. Penambang batu bara yang berbasis di Sydney, Whitehaven Coal Ltd., awal tahun ini mendapatkan pinjaman sebesar US$1,1 miliar untuk membeli dua tambang, menarik 17 pemberi pinjaman kredit swasta dan sebuah bank.

Di balik angka-angka besar ini, ada cerita tentang ketidakpastian dan harapan. Perusahaan-perusahaan tambang ini harus menghadapi tantangan besar dalam mengembalikan pinjaman mereka di tengah fluktuasi harga batu bara dan tekanan regulasi yang semakin ketat.

“Kami berharap langkah ini akan membawa stabilitas dan pertumbuhan jangka panjang bagi perusahaan,” kata seorang eksekutif dari Golden Energy. Namun, hanya waktu yang akan menjawab apakah harapan ini akan terwujud.##

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : bloombergtechnoz.com

Berita Terkait

Harga Batu Bara Melonjak Tajam
Prabowo Yakinkan Nuklir Indonesia
Delong, Raksasa Baja di Bibir Jurang
AS Incar Mineral Kritis Indonesia
Raksasa Nikel BHP Tumbang?
China Migrasi Baja
Harta Karun Carla Wolff Terselubung
Mampukah Kolaborasi PIS-BGN Bangun Ketahanan Energi?

Berita Terkait

Selasa, 13 Agustus 2024 - 09:12 WIB

Harga Batu Bara Melonjak Tajam

Jumat, 2 Agustus 2024 - 09:59 WIB

Prabowo Yakinkan Nuklir Indonesia

Selasa, 30 Juli 2024 - 10:51 WIB

Delong, Raksasa Baja di Bibir Jurang

Selasa, 23 Juli 2024 - 21:56 WIB

Pinjaman Tambang Batu Bara Disetujui

Kamis, 18 Juli 2024 - 16:44 WIB

AS Incar Mineral Kritis Indonesia

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB