Ini darurat! Kejahatan ini tidak bisa ditoleransi. Kami mohon Pak Kapolda Sulut turun tangan. Tindak tegas semua yang terlibat!
BOLMUT-SULUT (ENERGINEWS.COM)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di balik gemerlap mimpi emas, tersembunyi bahaya yang mengintai. Aktivitas tambang emas ilegal di Kawasan Hutan Bintauna, Bolmong Utara, Sulawesi Utara, kian menggila. Kerusakan alam tak terelakkan, banjir mengintai, dan nyawa para penambang terancam.
“Kami mohon Pak Kapolda Sulut turun tangan. Tindak tegas semua yang terlibat!” seru Asriadi Lakoro, warga Bintauna, suaranya bergetar penuh keprihatinan, Kamis (04/07/2024).
Aliran sungai menjadi sasaran empas alat berat raksasa. Keindahan alam tercoreng, digantikan luka menganga di perut bumi.
“Ini darurat! Kejahatan ini tidak bisa ditoleransi!” tegas Asriadi.
Ersad Mamonto, tokoh pemuda Bintauna, angkat bicara. Bencana alam mengintai! Bintauna dan Sangkub rawan banjir. Tambang ilegal ini membahayakan kita semua!
Bukan hanya banjir, longsor pun menjadi momok menakutkan. Nyawa para penambang terancam terkubur dalam lumpur.
“Gunung kita jaga, hutan lestarikan, tambang tolak! Demi selamatkan daerah kita dari bencana!” pinta Ersad dengan lantang.
Suara masyarakat Bintauna menggema, memohon perlindungan dari Kapolda Sulut. Ketegasan dan tindakan nyata aparat penegak hukum ditunggu.
Hentikan tambang emas ilegal! Selamatkan Bintauna dari kerusakan dan bencana. Masa depan Bintauna, masa depan kita semua, bertumpu pada kelestarian alam dan penegakan hukum.##
Penulis : Redaksi
Editor : Mahmud Marhaba
Sumber Berita : kroniktoday.com