Kita harus mengantisipasi, bagaimana industri dalam negeri ini bisa berkembang. Siapa yang diuntungkan? Nasib para penambang di areal tambang, seringkali terabaikan dalam hiruk pikuk pembangunan
JAKARTA (ENERGINEWS.COM)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di jantung Kolaka, Sulawesi Tenggara, raksasa industri nikel, Smelter Ceria, bersiap menggelegar. Tapi, di balik gemerlapnya hilirisasi dan mimpi masa depan industri, pertanyaan menggema: Siapa yang diuntungkan? Bagaimana nasib para penambang di balik gemerlap nikel?
“Saya melihat kemajuan fisik proyek smelter dari Ceria, kita harapkan bahwa mechanical completion bisa selesai Oktober dan bisa commissioning di akhir tahun ini,” ungkap Menteri ESDM Arifin Tasrif, suaranya penuh optimisme, Kamis (04/07/2024).
Smelter Ceria bagaikan lokomotif hilirisasi, mengantarkan nikel Indonesia menuju masa depan gemilang.
“Kita harus mengantisipasi, bagaimana industri dalam negeri ini bisa berkembang,” papar Arifin, melukiskan visi ambisius.
Namun, di balik gemerlap industri, bayang-bayang pertanyaan membayangi. “Siapa yang diuntungkan?” bisik keraguan. Nasib para penambang di areal tambang, seringkali terabaikan dalam hiruk pikuk pembangunan.
“Ukuran furnace-nya 72 MVA ini yang nanti akan input raw mineral sebesar 1,4 juta metrik ton per tahun di kadar 1,59,” ujar CEO Ceria Group Derian Sakmiwata, suaranya meyakinkan.
Derian melangkah maju dengan komitmen. “Saat ini Ceria juga aktif untuk menerapkan IRMA (Initiative for Responsibility Mining Assurance),” tandasnya. Upaya Ceria untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial, bagaikan oase di tengah gurun kekhawatiran.
“Ini mungkin project financing pertama yang dilakukan,” kata Dirut Bank Mandiri Darmawan Junaidi, suaranya penuh keyakinan sebagai pendana projek ini.
Pendanaan domestik mengalir, menandakan tekad bangsa untuk mandiri.
“Kita kan ingin produk yang kita hasilkan punya nilai tambah yang tinggi,” jelas Menteri Arifin, suaranya tegas.
Smelter Ceria bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi, membuka peluang gemilang. Di sisi lain, mengundang pertanyaan tentang keadilan dan kesejahteraan.##
Penulis : Redaksi
Editor : Mahmud Marhaba
Sumber Berita : cnbcindonesia.com