RI-Australia MoU Transisi Energi

Kerjasama Menuju Net Zero Emissions

- Redaksi

Rabu, 3 Juli 2024 - 10:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Upaya penggunaan listrik dari energi terbarukan merupakan bagian dari Net Zero Plan (NZP) yang dicanangkan pemerintah Australia. Foto: liputan6com

Upaya penggunaan listrik dari energi terbarukan merupakan bagian dari Net Zero Plan (NZP) yang dicanangkan pemerintah Australia. Foto: liputan6com

MoU ini sebagai bentuk kerja sama Indonesia dengan Australia, yang ditandatangani sebagai tindak lanjut dari LoI yang telah ditandatangani Menteri ESDM dan Menteri Perubahan Iklim dan Energi Australia

 

JAKARTA (ENERGINEWS.COM)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Indonesia dan Australia sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam bidang transisi energi. Kesepakatan ini tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Department of Climate Change, Energy, the Environment, and Water (DCCEEW) Australia di Jakarta, Rabu (3/7/2024).

Penandatanganan MoU ini menjadi langkah maju dalam upaya kedua negara untuk mencapai target emisi nol bersih (Net Zero Emissions) yang telah ditetapkan.

“MoU ini sebagai bentuk kerja sama Indonesia dengan Australia, yang ditandatangani sebagai tindak lanjut dari LoI yang telah ditandatangani Menteri ESDM dan Menteri Perubahan Iklim dan Energi Australia, pada 1 September 2022 lalu,” jelas Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi.

Kerja sama yang disepakati dalam MoU ini mencakup berbagai aspek, di antaranya:

  • Integrasi jaringan energi terbarukan
  • Pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT)
  • Teknologi bersih, termasuk Carbon Capture and Storage (CCS)/Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS)
  • Efisiensi energi di sisi pasokan dan permintaan
  • Rantai pasok energi bersih
Baca Juga :  PLTS Indonesia Terbang ke Singapura!

“Dengan ruang lingkup yang begitu luas, kami harap kerja sama antara Indonesia dan Australia, terutama dalam bidang transisi energi dapat berlangsung dengan baik, serta memberi manfaat bagi kedua negara,” pungkas Eniya.

Penandatanganan MoU ini disambut positif oleh berbagai pihak. Diharapkan kerja sama ini dapat mendorong percepatan transisi energi di Indonesia dan Australia, serta berkontribusi pada upaya global untuk memerangi perubahan iklim.

Beberapa poin penting dari MoU ini:

  • Pengembangan EBT dan integrasi jaringan: Kedua negara akan bekerja sama untuk mengembangkan dan mengintegrasikan energi terbarukan ke dalam sistem kelistrikan mereka.
  • Efisiensi energi: Kedua negara akan bekerja sama untuk meningkatkan efisiensi energi di berbagai sektor, seperti industri, rumah tangga, dan transportasi.
  • Penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon: Kedua negara akan bekerja sama untuk mengembangkan teknologi CCS/CCUS untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
  • Standar di bidang energi dan sumber daya: Kedua negara akan bekerja sama untuk mengembangkan standar yang harmonis di bidang energi dan sumber daya.
  • Ketahanan sektor energi: Kedua negara akan bekerja sama untuk meningkatkan ketahanan sektor energi mereka.
  • Hidrogen: Kedua negara akan bekerja sama untuk mengembangkan dan memanfaatkan energi hidrogen.
  • Infrastuktur energi dan sumber daya: Kedua negara akan bekerja sama untuk mengembangkan infrastruktur energi dan sumber daya yang berkelanjutan.
  • Mineral kritis: Kedua negara akan bekerja sama untuk memastikan pasokan mineral kritis yang berkelanjutan.
  • Transisi energi yang adil: Kedua negara akan bekerja sama untuk memastikan transisi energi yang adil dan inklusif.
  • Sektor pertambangan, pengelolaan energi dan pemanfaatan teknologi rendah emisi: Kedua negara akan bekerja sama untuk mengembangkan sektor pertambangan, pengelolaan energi, dan pemanfaatan teknologi rendah emisi.
Baca Juga :  MedcoEnergi Adopsi Panel Surya Bersih

Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua negara, di antaranya:

  • Meningkatkan ketahanan energi
  • Mengurangi emisi gas rumah kaca
  • Mendorong pertumbuhan ekonomi hijau
  • Menciptakan lapangan pekerjaan
  • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Apakah kerja sama transisi energi antara Indonesia dan Australia ini merupakan langkah yang tepat?

Mari kita dukung upaya bersama untuk mencapai masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan!#

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : liputan6.com

Berita Terkait

Harga Batu Bara Melonjak Tajam
Prabowo Yakinkan Nuklir Indonesia
Delong, Raksasa Baja di Bibir Jurang
Pinjaman Tambang Batu Bara Disetujui
AS Incar Mineral Kritis Indonesia
Raksasa Nikel BHP Tumbang?
China Migrasi Baja
Harta Karun Carla Wolff Terselubung

Berita Terkait

Selasa, 13 Agustus 2024 - 09:12 WIB

Harga Batu Bara Melonjak Tajam

Jumat, 2 Agustus 2024 - 09:59 WIB

Prabowo Yakinkan Nuklir Indonesia

Selasa, 30 Juli 2024 - 10:51 WIB

Delong, Raksasa Baja di Bibir Jurang

Selasa, 23 Juli 2024 - 21:56 WIB

Pinjaman Tambang Batu Bara Disetujui

Kamis, 18 Juli 2024 - 16:44 WIB

AS Incar Mineral Kritis Indonesia

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB