Indonesia dan Filipina Juara Batu Bara!

Dominasi PLTU Batu Bara Lampaui Polandia dan Cina

- Redaksi

Senin, 1 Juli 2024 - 12:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Salah satu lokasi pertambangan di tanah air. Foto: msn.com/ Antaranews.com

Salah satu lokasi pertambangan di tanah air. Foto: msn.com/ Antaranews.com

Tahun 2022, pangsa pasar PLTU batu bara Indonesia sudah melebihi Cina. Fenomena serupa juga terjadi di Filipina, di mana pangsa pasar batu baranya meningkat dari 59,1% pada 2022 menjadi 61,9% pada 2023

 

JAKARTA (ENERGINEWS.COM)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Indonesia dan Filipina mencatatkan rekor tertinggi porsi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara pada tahun 2023, mengalahkan Polandia dan Cina. Hal ini berdasarkan data dari lembaga think tank energi, Ember.

Analis Listrik Global dari Ember, Kostantsa Rangelova, mengungkapkan, “Porsi PLTU batu bara Indonesia mencapai 61,8% pada 2023, melampaui Polandia.”

Sebelumnya, pada tahun 2022, pangsa pasar PLTU batu bara Indonesia sudah melebihi Cina. Fenomena serupa juga terjadi di Filipina, di mana pangsa pasar batu baranya meningkat dari 59,1% pada 2022 menjadi 61,9% pada 2023. Ini merupakan yang pertama kalinya porsi batu bara Filipina melampaui Tiongkok dan Polandia.

“Tingginya ketergantungan pada batu bara untuk pembangkit listrik ini menghambat perkembangan energi baru terbarukan,” jelas Kostantsa.

Ketertinggalan Dibanding Negara Lain

Dibandingkan dengan negara lain di ASEAN, Indonesia dan Filipina tertinggal dalam pengembangan energi terbarukan. Pada tahun 2023, tenaga surya dan angin hanya menghasilkan 0,3% dan 3,2% dari total produksi listrik di kedua negara tersebut. Angka ini jauh di bawah rata-rata ASEAN sebesar 4,4% dan jauh tertinggal dari Vietnam yang mencapai 13%.

Baca Juga :  Wah, PLN Masih Impor Listrik dari Malaysia??

Sementara itu, di Cina dan Polandia, yang juga memiliki sejarah ketergantungan tinggi pada batu bara, telah mengalami pertumbuhan pesat pembangkit listrik tenaga surya dan angin. Hal ini menyebabkan porsi penggunaan batu bara mereka berkurang.

Di Cina, permintaan listrik meningkat sebesar 6,9%, dan hampir separuh kenaikan permintaan dipenuhi oleh tenaga surya dan angin. Di sisi lain, Polandia mengalami penurunan permintaan listrik sebesar 5%, namun tenaga angin dan surya melonjak sebesar 26%, sehingga mengakibatkan penurunan tajam dalam pembangkitan batu bara (-17%).

Indonesia dan Filipina: Potensi Besar Energi Terbarukan

Meskipun tertinggal, Indonesia dan Filipina memiliki potensi besar untuk memanfaatkan energi surya dan angin. Kostantsa Rangelova mengatakan, “Kedua sumber energi ini dapat diadopsi dengan cepat dan merupakan sumber listrik yang murah.”

Baca Juga :  Subsidi LPG 3 Kg Bakal Diganti

Dia menambahkan, “Indonesia dan Filipina seharusnya mempercepat pengembangan energi terbarukan untuk memenuhi permintaan listrik yang meningkat dan mencapai target Net Zero Emissions.”

Permintaan Listrik dan Ketergantungan Batu Bara

Di Indonesia, permintaan listrik meningkat sebesar 5,1% pada tahun 2023. Dua pertiga permintaan tersebut dipenuhi oleh batu bara (67%), dan sepertiga sisanya sebagian besar dipenuhi oleh gas (31%).

Meningkatnya ketergantungan terhadap batu bara ini menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil listrik batu bara terbesar kelima di dunia, naik dari peringkat kesebelas pada tahun 2015.

Di Filipina, pertumbuhan pembangkitan batu bara jauh lebih tinggi dibandingkan kenaikan permintaan listrik (9,7% vs. 4,6%). Pembangkitan batu bara absolutnya menempati peringkat ke-17 di dunia, namun menempati peringkat ke-8 dalam hal pangsa pembangkitan.##

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : msn.com

Berita Terkait

Tambang Morowali Disegel KKP
Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal
Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan
Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus
Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??
Misteri Penambang Emas WNA Terbongkar
Gas Melimpah, Ke Mana Arah?
Impor Pipa, Industri Lokal Terkekang?

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 09:07 WIB

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 24 September 2024 - 08:09 WIB

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Minggu, 22 September 2024 - 22:21 WIB

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Jumat, 23 Agustus 2024 - 09:36 WIB

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Kamis, 22 Agustus 2024 - 08:14 WIB

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB