Gas Raksasa Mengubah Peta, Rusia-China Berjabat Tangan

Kesepakatan Pipa Gas Power of Siberia-2 Mengguncang Geopolitik Energi

- Redaksi

Minggu, 19 Mei 2024 - 19:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pipa Power of Siberia 1 membentang sepanjang 3.000 km melalui Siberia dan masuk ke provinsi Heilongjiang di timur laut China. Rusia dan China akan segera menandatangani kontrak proyek pipa gas Power of Siberia-2, yang akan mengalirkan gas Rusia ke China, kata Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak hari Kamis malam, 16/5/2024. MSN.COM

Pipa Power of Siberia 1 membentang sepanjang 3.000 km melalui Siberia dan masuk ke provinsi Heilongjiang di timur laut China. Rusia dan China akan segera menandatangani kontrak proyek pipa gas Power of Siberia-2, yang akan mengalirkan gas Rusia ke China, kata Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak hari Kamis malam, 16/5/2024. MSN.COM

JAKARTA (ENERGINEWS.COM)

Di tengah hiruk pikuk sanksi dan kecaman Barat, Rusia memetik kemenangan geopolitik. Alexander Novak, jenderal gas Rusia, bagaikan panglima perang yang mengumumkan kesepakatan pipa gas raksasa dengan China. “Power of Siberia-2” akan mengalirkan 50 miliar meter kubik gas per tahun, bagaikan sungai energi baru yang menghubungkan dua raksasa ekonomi ini.

Novak, sang maestro energi, berbicara dengan penuh keyakinan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami akan segera menandatangani kontrak untuk pipa gas ini,” tegasnya, Sabtu (18/05/2024). Kata-katanya bagaikan palu godam yang menggema di dunia energi, menandakan pergeseran geopolitik yang signifikan.

Pipa sepanjang 2.600 km ini tak ubahnya jembatan persahabatan baru antara Rusia dan China. Di satu ujung, Yamal, wilayah kaya gas di Siberia, bagaikan sumber kehidupan baru bagi Negeri Tirai Bambu. Di ujung lainnya, China, raksasa industri yang haus energi, bersiap menyambut aliran gas segar ini.

Baca Juga :  Freeport Segera Bebas Bea Keluar?

Kesepakatan ini bagaikan oase di tengah gurun sanksi bagi Rusia. Sejak invasinya ke Ukraina, Moskow kehilangan pelanggan gas utamanya di Eropa. Kini, China hadir bagaikan pahlawan penyelamat, siap menampung gas Rusia dan memperkuat hubungan bilateral.

Kremlin, sang maestro geopolitik, melihat peluang emas dalam pipa ini. Gas tak hanya komoditas, tapi juga alat diplomasi yang ampuh. Dengan Power of Siberia-2, Rusia bisa mengikat China dalam aliansi geopolitik yang lebih erat, menunjukkan kepada Barat bahwa mereka tidak terisolasi di tengah badai sanksi.

Namun, kesepakatan ini bukan tanpa risiko. China, sang raksasa ekonomi, memiliki daya tawar yang jauh lebih kuat dibandingkan dengan negara-negara satelit Rusia di masa lalu. Meyakinkan China untuk berkomitmen pada proyek sebesar ini di tengah situasi perang bukanlah tugas yang mudah.

Baca Juga :  Raksasa Nikel BHP Tumbang?

Bagi Rusia, Power of Siberia-2 bukan hanya tentang bisnis, tapi juga tentang kelangsungan hidup geopolitik. Kesepakatan ini bagaikan pisau bermata dua: di satu sisi, menjanjikan keuntungan ekonomi, di sisi lain, membuka risiko ketergantungan pada China.

Waktu akan menjawab bagaimana pipa gas raksasa ini akan mengubah peta geopolitik energi. Yang pasti, kesepakatan Rusia-China ini telah menggemparkan dunia dan menandakan era baru dalam diplomasi gas.##

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : msn.com

Berita Terkait

Harga Batu Bara Melonjak Tajam
Prabowo Yakinkan Nuklir Indonesia
Delong, Raksasa Baja di Bibir Jurang
Pinjaman Tambang Batu Bara Disetujui
AS Incar Mineral Kritis Indonesia
Raksasa Nikel BHP Tumbang?
China Migrasi Baja
Harta Karun Carla Wolff Terselubung

Berita Terkait

Selasa, 13 Agustus 2024 - 09:12 WIB

Harga Batu Bara Melonjak Tajam

Jumat, 2 Agustus 2024 - 09:59 WIB

Prabowo Yakinkan Nuklir Indonesia

Selasa, 30 Juli 2024 - 10:51 WIB

Delong, Raksasa Baja di Bibir Jurang

Selasa, 23 Juli 2024 - 21:56 WIB

Pinjaman Tambang Batu Bara Disetujui

Kamis, 18 Juli 2024 - 16:44 WIB

AS Incar Mineral Kritis Indonesia

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB