JAKARTA (ENERGINEWS.COM)
Di tengah hiruk pikuk sanksi dan kecaman Barat, Rusia memetik kemenangan geopolitik. Alexander Novak, jenderal gas Rusia, bagaikan panglima perang yang mengumumkan kesepakatan pipa gas raksasa dengan China. “Power of Siberia-2” akan mengalirkan 50 miliar meter kubik gas per tahun, bagaikan sungai energi baru yang menghubungkan dua raksasa ekonomi ini.
Novak, sang maestro energi, berbicara dengan penuh keyakinan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami akan segera menandatangani kontrak untuk pipa gas ini,” tegasnya, Sabtu (18/05/2024). Kata-katanya bagaikan palu godam yang menggema di dunia energi, menandakan pergeseran geopolitik yang signifikan.
Pipa sepanjang 2.600 km ini tak ubahnya jembatan persahabatan baru antara Rusia dan China. Di satu ujung, Yamal, wilayah kaya gas di Siberia, bagaikan sumber kehidupan baru bagi Negeri Tirai Bambu. Di ujung lainnya, China, raksasa industri yang haus energi, bersiap menyambut aliran gas segar ini.
Kesepakatan ini bagaikan oase di tengah gurun sanksi bagi Rusia. Sejak invasinya ke Ukraina, Moskow kehilangan pelanggan gas utamanya di Eropa. Kini, China hadir bagaikan pahlawan penyelamat, siap menampung gas Rusia dan memperkuat hubungan bilateral.
Kremlin, sang maestro geopolitik, melihat peluang emas dalam pipa ini. Gas tak hanya komoditas, tapi juga alat diplomasi yang ampuh. Dengan Power of Siberia-2, Rusia bisa mengikat China dalam aliansi geopolitik yang lebih erat, menunjukkan kepada Barat bahwa mereka tidak terisolasi di tengah badai sanksi.
Namun, kesepakatan ini bukan tanpa risiko. China, sang raksasa ekonomi, memiliki daya tawar yang jauh lebih kuat dibandingkan dengan negara-negara satelit Rusia di masa lalu. Meyakinkan China untuk berkomitmen pada proyek sebesar ini di tengah situasi perang bukanlah tugas yang mudah.
Bagi Rusia, Power of Siberia-2 bukan hanya tentang bisnis, tapi juga tentang kelangsungan hidup geopolitik. Kesepakatan ini bagaikan pisau bermata dua: di satu sisi, menjanjikan keuntungan ekonomi, di sisi lain, membuka risiko ketergantungan pada China.
Waktu akan menjawab bagaimana pipa gas raksasa ini akan mengubah peta geopolitik energi. Yang pasti, kesepakatan Rusia-China ini telah menggemparkan dunia dan menandakan era baru dalam diplomasi gas.##
Penulis : Redaksi
Editor : Mahmud Marhaba
Sumber Berita : msn.com