Minyak Menggolak

Supply Berlimpah, Suku Bunga Menekan, Gencatan Senjata Membayangi

- Redaksi

Kamis, 2 Mei 2024 - 12:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: cnbcindoensia.com/ Reuters

Foto: cnbcindoensia.com/ Reuters

Dunia minyak bagaikan lautan yang tak terduga, penuh dengan gelombang ketidakpastian. Supply yang berlimpah, suku bunga yang tinggi, dan prospek gencatan senjata di Timur Tengah menjadi faktor-faktor yang saling berkelindan, menentukan arah harga minyak dunia

 

JAKARTA (ENERGINEWS.COM)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di tengah dunia yang penuh gejolak, harga minyak mentah dunia tak luput dari badai. Bagaikan ombak yang tak terduga, harga minyak naik dan turun, diiringi melodi supply yang berlimpah dan suku bunga yang kian mencekam.

Pada Kamis (2/5/2024), harga minyak mentah dunia terpantau mengalami kenaikan. Brent menguat sebesar 0,38% ke angka US$83,76 per barel, dan WTI naik 0,4% ke angka US$79,32 per barel. Namun, kenaikan ini bagaikan angin sepoi di tengah badai.

Sebelumnya, harga minyak dunia kompak ambles pada perdagangan hari sebelumnya. Terpuruknya harga minyak dunia tak lepas dari dua faktor utama: limpahan supply minyak Amerika Serikat (AS) dan keputusan bank sentral AS (The Fed) soal suku bunga.

Baca Juga :  Binguo EV Raja Baru, Ioniq 5 Tersingkir!

Badan Informasi Energi (EIA) merilis data inventaris AS, menunjukkan peningkatan mengejutkan dalam stok minyak mentah sebesar 7,3 juta barel dalam sepekan hingga 26 April. Angka ini jauh di atas prediksi para analis.

Tak hanya itu, pernyataan The Fed untuk mempertahankan suku bunganya di level 5,25-5,5% dan harapan untuk penurunan suku bunga yang kian menipis menjadi alasan lain di balik harga minyak yang terus tersungkur.

Dengan suku bunga yang tinggi, permintaan minyak dunia diprediksi akan semakin berkurang, menekan harga minyak dunia.

Di sisi lain, munculnya kembali prospek gencatan senjata di Timur Tengah turut membebani harga minyak. Analis ANZ Banking Group Ltd mengatakan bahwa potensi perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah meredakan kekhawatiran mengenai eskalasi konflik dan kemungkinan gangguan pasokan.

Baca Juga :  Kiamat Batu Bara Semakin Dekat

Dunia minyak bagaikan lautan yang tak terduga, penuh dengan gelombang ketidakpastian. Supply yang berlimpah, suku bunga yang tinggi, dan prospek gencatan senjata di Timur Tengah menjadi faktor-faktor yang saling berkelindan, menentukan arah harga minyak dunia.

Akankah harga minyak kembali bergolak? Mari kita saksikan bersama, bagaimana melodi minyak ini akan berlanjut di tengah badai ketidakpastian global.##

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : cnbcindonesia.com

Berita Terkait

Harga Batu Bara Melonjak Tajam
Prabowo Yakinkan Nuklir Indonesia
Delong, Raksasa Baja di Bibir Jurang
Pinjaman Tambang Batu Bara Disetujui
AS Incar Mineral Kritis Indonesia
Raksasa Nikel BHP Tumbang?
China Migrasi Baja
Harta Karun Carla Wolff Terselubung

Berita Terkait

Selasa, 13 Agustus 2024 - 09:12 WIB

Harga Batu Bara Melonjak Tajam

Jumat, 2 Agustus 2024 - 09:59 WIB

Prabowo Yakinkan Nuklir Indonesia

Selasa, 30 Juli 2024 - 10:51 WIB

Delong, Raksasa Baja di Bibir Jurang

Selasa, 23 Juli 2024 - 21:56 WIB

Pinjaman Tambang Batu Bara Disetujui

Kamis, 18 Juli 2024 - 16:44 WIB

AS Incar Mineral Kritis Indonesia

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB