Kiamat Batu Bara Semakin Dekat

G7 Sepakati Penutupan Pembangkit Listrik Batu Bara, Langkah Besar Menuju Transisi Energi Ramah Lingkungan

- Redaksi

Rabu, 1 Mei 2024 - 13:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dok foto: Pemimpin negara-negara G7 mengadakan pertemuan di Jepang 2023 lalu. Dalam update terbaru kini negara-negara kekuatan ekonomi global itu tengah membicarakan upaya menyudahi penggunaan batu bara khususnya ke pembangkit listrik di 2030-2035.

Dok foto: Pemimpin negara-negara G7 mengadakan pertemuan di Jepang 2023 lalu. Dalam update terbaru kini negara-negara kekuatan ekonomi global itu tengah membicarakan upaya menyudahi penggunaan batu bara khususnya ke pembangkit listrik di 2030-2035.

Bak lonceng kematian yang bergema, para menteri negara-negara Kelompok Tujuh (G7) telah mencapai kesepakatan untuk menutup pembangkit listrik tenaga batu bara pada paruh pertama tahun 2030-2035

 

JAKARTA (ENERGINEWS.COM)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dunia seakan bergerak menuju era baru, era di mana batu bara tak lagi mendominasi pembangkit listrik. Bak lonceng kematian yang bergema, para menteri negara-negara Kelompok Tujuh (G7) telah mencapai kesepakatan untuk menutup pembangkit listrik tenaga batu bara pada paruh pertama tahun 2030-2035.

Kesepakatan ini bagaikan angin segar bagi para pencinta lingkungan. Batu bara, sang polusi udara, perlahan mulai disingkirkan. G7, yang terdiri dari Amerika Serikat (AS), Inggris, Jerman, Perancis, Italia, Jepang, dan Kanada, menunjukkan komitmen kuat mereka dalam memerangi perubahan iklim.

“Ada kesepakatan teknis, kami akan mencapai kesepakatan politik akhir pada hari Selasa (30/4/2024),” kata Menteri Energi Italia Gilberto Pichetto Fratin, yang memimpin pertemuan tingkat menteri G7 di Turin, berbicara Senin waktu setempat, dikutip dari Reuters.

Baca Juga :  Naga Berkepala Dua, Jinakkan Pertambangan Rakyat

Keputusan Selasa ini disebut sebagai “komunike akhir” yang merinci komitmen G-7 untuk melakukan dekarbonisasi perekonomian mereka. Ini bagaikan pelita harapan di tengah kekhawatiran akan krisis iklim.

Langkah G7 ini tak hanya signifikan bagi mereka sendiri, tetapi juga bagi dunia. Perjanjian terkait batu bara ini akan menandai langkah penting menuju arah hasil KTT iklim PBB COP28 tahun lalu untuk menghapuskan bahan bakar fosil. Batu bara, sang penyumbang polusi udara terbesar, perlahan mulai dijauhi.

Di beberapa negara G7, batu bara memang memiliki peran besar dalam menghasilkan listrik. Jerman dan Jepang misalnya menghasilkan listrik lebih tinggi 25% dengan batu bara, dari total produksinya tahun lalu. Namun, kini mereka siap untuk beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan.

Italia sendiri menghasilkan 4,7% dari total listriknya melalui beberapa pembangkit listrik tenaga batu bara, tahun lalu. Roma saat ini berencana mematikan pembangkit listriknya pada tahun 2025, kecuali di pulau Sardinia yang batas waktunya adalah tahun 2028.

Baca Juga :  Logam Bergejolak, Nikel Mengamuk dan Tembaga Bersinar

Di pembicaraan G7 tersebut energi nuklir dan biofuel menjadi dua isu lain yang menjadi agenda utama pertemuan. Kedua sumber energi tersebut menjadi opsi baru yang dapat dipilih negara-negara G7 untuk melakukan dekarbonisasi pembangkit listrik dan transportasi.

Kesepakatan G7 ini bagaikan mercusuar yang menerangi jalan menuju masa depan yang lebih hijau. Batu bara, sang polusi udara, perlahan mulai ditinggalkan. Dunia bergerak menuju era baru, era di mana energi ramah lingkungan menjadi raja.##

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : cnbcindonesia.com

Berita Terkait

Harga Batu Bara Melonjak Tajam
Prabowo Yakinkan Nuklir Indonesia
Delong, Raksasa Baja di Bibir Jurang
Pinjaman Tambang Batu Bara Disetujui
AS Incar Mineral Kritis Indonesia
Raksasa Nikel BHP Tumbang?
China Migrasi Baja
Harta Karun Carla Wolff Terselubung

Berita Terkait

Selasa, 13 Agustus 2024 - 09:12 WIB

Harga Batu Bara Melonjak Tajam

Jumat, 2 Agustus 2024 - 09:59 WIB

Prabowo Yakinkan Nuklir Indonesia

Selasa, 30 Juli 2024 - 10:51 WIB

Delong, Raksasa Baja di Bibir Jurang

Selasa, 23 Juli 2024 - 21:56 WIB

Pinjaman Tambang Batu Bara Disetujui

Kamis, 18 Juli 2024 - 16:44 WIB

AS Incar Mineral Kritis Indonesia

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB