Emas Anjlok 2%, Investor Beralih Aset Berisiko

Meredanya Konflik Timur Tengah Dorong Penjualan Emas

- Redaksi

Selasa, 23 April 2024 - 18:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga emas yang kian anjlok. Foto: msn.com

Harga emas yang kian anjlok. Foto: msn.com

JAKARTA (ENERGINEWS.COM)

Harga emas dunia anjlok lebih dari 2 persen pada Senin (22/4/2024) waktu setempat, atau Selasa (23/4/2024) pagi WIB, ke level terendah dalam sepekan. Penurunan ini dipicu oleh meredanya ketegangan di Timur Tengah, mendorong investor untuk beralih dari aset safe-haven seperti emas ke aset berisiko seperti ekuitas.

Meredanya Konflik Dorong Penjualan Emas

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dilansir dari CNBC, harga emas di pasar spot anjlok 2,6 persen ke level USD 2.328,63 per ons, sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange anjlok 2,9 persen ke level USD 2.343 per ons.

“Beberapa risiko balasan di Timur Tengah telah dihilangkan, mendorong beberapa aksi jual emas,” kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities. “Pertanyaannya adalah seberapa besar potensi penurunan emas.”

Meredanya ketegangan tampak jelas setelah serangan drone balasan Israel ke kota Isfahan, Iran, dibalas dengan pernyataan meremehkan dari Menteri Luar Negeri Iran. Serangan drone tersebut, yang diklaim tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa, disikapi sebagai upaya untuk mencegah eskalasi konflik regional.

Baca Juga :  Mengapa Jokowi Prioritaskan Tambang Ormas

Investor Beralih ke Aset Berisiko

Sebelumnya, konflik geopolitik antara Iran dan Israel, diiringi pembelian oleh bank sentral, mendorong harga emas dunia mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada 12 April 2024 dengan level USD 2.431,29 per ons.

Emas memang dianggap sebagai aset safe haven atau pelindung nilai ketika terjadi gejolak yang dapat memengaruhi ekonomi global, termasuk konflik geopolitik. Namun, seiring meredanya konflik, investor mulai beralih ke aset berisiko yang menawarkan potensi imbal hasil lebih tinggi.

Data Ekonomi AS Jadi Pertimbangan

Selain meredanya ketegangan di Timur Tengah, investor juga tengah menanti rilis laporan pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) Amerika Serikat (AS) pada Jumat pekan ini. Data ekonomi terbaru ini akan menjadi petunjuk arah kebijakan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) ke depannya.

Jika data ekonomi menunjukkan pelemahan dan penurunan inflasi, peluang The Fed memangkas suku bunganya dalam waktu dekat akan semakin kuat.

Baca Juga :  Hentikan Emas Haram di Bombana

“Emas dapat kembali mencapai level tertinggi sepanjang masa jika ada laporan PCE yang mengejutkan, menunjukkan penurunan inflasi,” kata Ghali.

Kebijakan Suku Bunga The Fed Pengaruhi Harga Emas

Kebijakan suku bunga The Fed memang sangat memengaruhi pergerakan harga emas dunia. Ketika suku bunga tinggi atau bahkan naik, maka emas yang tidak menghasilkan imbal hasil menjadi kurang menarik bagi investor, berbeda dengan obligasi dan saham yang memberikan imbal hasil.

Sebaliknya, ketika suku bunga rendah atau bahkan menurun, maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun, sehingga emas akan menjadi lebih menarik bagi investor.##

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : msn.com

Berita Terkait

Tambang Morowali Disegel KKP
Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal
Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan
Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus
Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??
Misteri Penambang Emas WNA Terbongkar
Gas Melimpah, Ke Mana Arah?
Impor Pipa, Industri Lokal Terkekang?

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 09:07 WIB

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 24 September 2024 - 08:09 WIB

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Minggu, 22 September 2024 - 22:21 WIB

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Jumat, 23 Agustus 2024 - 09:36 WIB

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Kamis, 22 Agustus 2024 - 08:14 WIB

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB