Negara-negara maju dan aktor global diharapkan memiliki lebih banyak kontribusi untuk mendukung negara-negara berkembang, emerging countries dalam hal teknologi yang lebih bersih
JAKARTA (ENERGINEWS.COM)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di tengah sidang majelis umum ke-14 Badan Energi Internasional (IRENA) di Abu Dhabi, UEA, Indonesia lantang menyuarakan peran penting negara-negara maju dalam mendukung transisi energi negara berkembang.
Melalui Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM RI Dadan Kusdiana, Indonesia menekankan perlunya kontribusi lebih besar dari negara maju dalam tiga aspek krusial:
- Teknologi Bersih: Mendukung pengembangan teknologi energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
- Pendanaan Hijau: Memfasilitasi akses negara berkembang terhadap pendanaan yang terjangkau dan berkelanjutan untuk proyek energi terbarukan.
- Pertukaran Pengetahuan: Meningkatkan kolaborasi dan transfer pengetahuan dalam bidang energi terbarukan.
Dadan menegaskan bahwa kemitraan global dan dukungan finansial sangat penting untuk mencapai target energi terbarukan dan memerangi perubahan iklim.
“Negara-negara maju dan aktor global diharapkan memiliki lebih banyak kontribusi untuk mendukung negara-negara berkembang, emerging countries dalam hal teknologi yang lebih bersih,” ujar Dadan.
Tantangan dan Target Transisi Energi Indonesia
Meskipun Indonesia berkomitmen untuk mencapai target pengurangan emisi karbon dan transisi energi, masih ada beberapa tantangan yang dihadapi, seperti:
- Teknologi dan Investasi: Akses terhadap teknologi terbaru dan pendanaan yang memadai masih tertinggal.
- Kompetitifitas Biaya: Energi terbarukan perlu menjadi lebih kompetitif dari segi biaya agar dapat diadopsi secara luas.
Indonesia sendiri telah menunjukkan komitmennya dengan menargetkan pengurangan emisi karbon 32 persen atau 912 juta ton CO2 pada 2030 dan mencapai nol emisi pada 2060 atau lebih awal.
Hidrogen hijau dan pengembangan mineral kritikal juga menjadi fokus utama dalam upaya transisi energi Indonesia.
Dukungan IRENA dan Peran Indonesia
Direktur Jenderal IRENA Fransisco La Camera mengapresiasi peraturan dan instrumen yang telah dibuat Indonesia untuk mempercepat transisi energi.
Menurutnya, Indonesia memiliki contoh menarik dalam pengembangan energi terbarukan dan komunitas energi.
IRENA sendiri mencatat bahwa meskipun investasi di bidang energi terbarukan meningkat, namun masih belum cukup untuk mencapai target global.
Kerjasama dan kolaborasi antar negara, termasuk Indonesia, menjadi kunci untuk mencapai masa depan energi yang lebih hijau dan berkelanjutan.##
Penulis : Wina
Editor : Mahmud Marhaba
Sumber Berita : Antaranews.com