Tolak Beban Baru, Indonesia Fokus Transisi Energi

Komitmen Emisi Nol 2060, Kerjasama dan Dukungan Global Kunci

- Redaksi

Rabu, 17 April 2024 - 15:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dadan Kusdiana. Foto: Detiknews.com

Dadan Kusdiana. Foto: Detiknews.com

Pengembangan energi terbarukan di Indonesia bukan hanya tentang pengurangan emisi, tetapi juga untuk memperkuat ketahanan energi nasional

 

JAKARTA (ENERGINEWS.COM)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di tengah gembar-gembor peningkatan tiga kali lipat kapasitas energi terbarukan global, Indonesia mengambil sikap tegas. Negara berkembang, termasuk Indonesia, tidak boleh dipaksa menanggung beban tambahan dalam upaya transisi energi ini.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM RI, Dadan Kusdiana, menegaskan bahwa tanggung jawab emisi dan penurunan gas rumah kaca adalah milik semua pihak. Namun, target global semestinya tidak memberatkan negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Baca Juga :  Korupsi Proyek PJUTS Terungkap

Prioritas Transisi Energi Nyata

Indonesia fokus pada transisi energi yang realistis dan berkelanjutan. Komitmen emisi nol pada 2060 atau lebih cepat menjadi bukti nyata.

Pengembangan energi terbarukan di Indonesia bukan hanya tentang pengurangan emisi, tetapi juga untuk memperkuat ketahanan energi nasional.

Dadan menyadari bahwa energi terbarukan memiliki tantangan tersendiri, seperti sifatnya yang intermiten dan biayanya yang relatif lebih tinggi. Oleh karena itu, Indonesia mengedepankan pendekatan yang terukur dan sesuai dengan kemampuan domestik.

Kerjasama dan Dukungan Global Penting

Indonesia tidak menolak transisi energi global. Namun, negara-negara maju perlu menunjukkan komitmen nyata dan memberikan dukungan yang memadai kepada negara-negara berkembang.

Baca Juga :  Mampukah Kolaborasi PIS-BGN Bangun Ketahanan Energi?

Kerjasama dan transfer teknologi menjadi kunci untuk mempercepat transisi energi yang adil dan merata.##

 

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : Bisnis.com

Berita Terkait

Tambang Morowali Disegel KKP
Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal
Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan
Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus
Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??
Misteri Penambang Emas WNA Terbongkar
Gas Melimpah, Ke Mana Arah?
Impor Pipa, Industri Lokal Terkekang?

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 09:07 WIB

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 24 September 2024 - 08:09 WIB

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Minggu, 22 September 2024 - 22:21 WIB

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Jumat, 23 Agustus 2024 - 09:36 WIB

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Kamis, 22 Agustus 2024 - 08:14 WIB

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB