Investor Asing Tambang, Siapa Untungnya?

Potensi Tambang Indonesia Terancam? Lingkungan dan Kesejahteraan Jadi Taruhannya

- Redaksi

Minggu, 11 Agustus 2024 - 11:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri ESDM Arifin Tasrif. Foto: idxchannel.com

Menteri ESDM Arifin Tasrif. Foto: idxchannel.com

Kita harus berhati-hati dengan kebijakan yang terlalu memudahkan investor asing. Sering kali, mereka datang hanya untuk mengeruk kekayaan alam

 

JAKARTA (ENERGINEWS.COM) – Peluang bagi investor asing untuk membuka usaha pertambangan di Indonesia semakin terbuka lebar setelah pemerintah memperkenalkan berbagai regulasi yang memudahkan investasi. Namun, di balik potensi besar tersebut, muncul kekhawatiran terkait dampak yang bisa ditimbulkan, baik positif maupun negatif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyoroti kebutuhan mendesak akan investasi di sektor hulu migas, terutama untuk menggarap lapangan-lapangan baru di wilayah timur Indonesia. Menteri ESDM Arifin Tasrif menegaskan bahwa pemerintah tengah menyiapkan regulasi dan insentif yang menjanjikan bagi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) asing.

“Kita harus bekerja keras untuk mengoptimalkan sumber daya di laut dalam, terutama di wilayah timur. Ada minat dari beberapa KKKS potensial, dan ini perlu kita kawal dengan serius,” ujarnya dalam peresmian BUIC Blok Cepu, Jumat (9/8/2024).

Namun, kebijakan ini tidak luput dari kritik. Ketua Umum Himpunan Pengusaha Tambang Indonesia (HIPTI), Rusmin Abdul Gani, mengungkapkan keprihatinannya terhadap dampak lingkungan dan kesejahteraan para penambang lokal.

Baca Juga :  Ini Raja Batu Bara Indonesia

“Kita harus berhati-hati dengan kebijakan yang terlalu memudahkan investor asing. Sering kali, mereka datang hanya untuk mengeruk kekayaan alam kita tanpa memperhatikan dampak jangka panjang terhadap lingkungan dan masyarakat setempat,” tegas Rusmin.

Ia menambahkan bahwa pemerintah harus memastikan adanya pengawasan ketat agar hasil tambang tidak hanya menjadi keuntungan bagi pihak asing, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi bangsa.

Dampak positif dari masuknya investor asing tentu tidak bisa diabaikan. Peningkatan teknologi, penciptaan lapangan kerja, dan aliran modal asing dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, dengan adanya investasi asing, target produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 BCF pada tahun 2030 bisa lebih mudah tercapai.

“Upaya ini tidak hanya mengandalkan lapangan existing, tetapi juga membutuhkan eksplorasi baru. Untuk itu, kita perlu menarik minat investor dengan memberikan insentif yang menarik,” jelas Arifin.

Baca Juga :  Menanti Realisasi Komitmen Vale Indonesia

Namun, di sisi lain, risiko yang mengintai juga cukup besar. Potensi kerusakan lingkungan, hilangnya kontrol terhadap sumber daya alam, dan eksploitasi yang tidak bertanggung jawab bisa menjadi bom waktu bagi Indonesia.

“Kita harus realistis dalam mengelola sumber daya kita. Jangan sampai kebijakan yang kita buat justru menjadi bumerang bagi keberlanjutan bangsa ini,” kata Arifin.

Kesuksesan kebijakan ini sangat bergantung pada pengawasan yang ketat dan transparansi dalam pelaksanaan. Pemerintah diharapkan mampu menyeimbangkan antara kepentingan ekonomi dan kelestarian lingkungan serta kesejahteraan masyarakat. Jika tidak, kekayaan alam yang seharusnya menjadi berkah bisa berubah menjadi kutukan bagi Indonesia.##

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : Bisnis.com

Berita Terkait

Tambang Morowali Disegel KKP
Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal
Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan
Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus
Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??
Misteri Penambang Emas WNA Terbongkar
Gas Melimpah, Ke Mana Arah?
Impor Pipa, Industri Lokal Terkekang?

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 09:07 WIB

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 24 September 2024 - 08:09 WIB

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Minggu, 22 September 2024 - 22:21 WIB

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Jumat, 23 Agustus 2024 - 09:36 WIB

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Kamis, 22 Agustus 2024 - 08:14 WIB

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB