Haji Isam Ubah Wajah Papua

Kerjasama Dengan Freeport Bawa Revolusi Infrastruktur di Merauke

- Redaksi

Jumat, 9 Agustus 2024 - 09:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perusahaan Jhonlin Group milik Andi Syamsudin Arsyad alias Haji Isam melakukan kunjungan kerja ke PT Freeport Indonesia, Papua, Rabu (7/8/2024). Kunjungan itu dilakukan dalam rangka pemanfaatan Taling untuk membangun jalan proyek cetak sawah. Foto: liputan6.com

Perusahaan Jhonlin Group milik Andi Syamsudin Arsyad alias Haji Isam melakukan kunjungan kerja ke PT Freeport Indonesia, Papua, Rabu (7/8/2024). Kunjungan itu dilakukan dalam rangka pemanfaatan Taling untuk membangun jalan proyek cetak sawah. Foto: liputan6.com

Kami berkomitmen untuk membangun infrastruktur yang tidak hanya mendukung proyek cetak sawah, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar

 

JAKARTA (ENERGINEWS.COM) – Kehadiran Jhonlin Group di Merauke menjadi sorotan utama dalam upaya membangun infrastruktur yang berkelanjutan dan mendukung program ketahanan pangan nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di balik proyek ambisius ini adalah sosok H. Andi Samsudin Arsyad, yang lebih dikenal sebagai Haji Isam, seorang pengusaha papan atas yang telah lama dikenal di dunia bisnis Indonesia. Bersama perusahaannya, Jhonlin Group, Haji Isam berencana membangun jalan sepanjang 210 kilometer yang akan menghubungkan beberapa distrik di Merauke, Papua.

Rencana pembangunan jalan tersebut merupakan bagian dari proyek besar cetak sawah satu juta hektar di Merauke, sebuah inisiatif yang sejalan dengan program ketahanan pangan nasional. Jalan ini akan menjadi tulang punggung untuk mendukung distribusi logistik dan aksesibilitas ke area pertanian baru, sekaligus meningkatkan kelancaran transportasi bagi masyarakat Merauke yang selama ini menghadapi berbagai tantangan aksesibilitas.

“Jalan ini bukan hanya untuk mendukung proyek cetak sawah, tetapi juga dapat digunakan masyarakat umum, sehingga diharapkan dapat meningkatkan mobilitas dan ekonomi masyarakat Merauke,” ujar Haji Isam.

Kerjasama Strategis dengan PT Freeport Indonesia

Kunjungan Haji Isam ke PT Freeport Indonesia di Kabupaten Timika, Papua, bersama Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Letjen Richard Tampubolon, dan Asisten Operasional (Asops) Kaskogabwilhan III, Brigjen Aulia, menandai langkah awal dari kerjasama strategis untuk pemanfaatan tailing sebagai bahan dasar pembangunan jalan. Tailing, yang merupakan material sisa dari pemrosesan bijih tambang, dianggap memiliki potensi sebagai material agregat yang dapat digunakan dalam konstruksi infrastruktur.

Baca Juga :  Papua Barat: Di Antara Emas, Regulasi, dan Harapan

Dalam kunjungan tersebut, rombongan Haji Isam diterima oleh jajaran PT Freeport Indonesia, termasuk Claus Wamafma selaku Director EVP Sustainable Development. Claus menyampaikan, “Kami melihat ini sebagai peluang untuk mengoptimalkan penggunaan tailing dengan cara yang bermanfaat bagi masyarakat Papua, dan kami siap mendukung inisiatif ini.”

Kerjasama ini diharapkan memberikan keuntungan besar bagi kedua belah pihak. Bagi PT Freeport, proyek ini menawarkan solusi untuk pengelolaan tailing yang lebih ramah lingkungan. Sementara itu, Jhonlin Group mendapatkan akses material yang diperlukan untuk membangun infrastruktur jalan, yang dapat mengurangi biaya dan waktu pembangunan.

Dampak Terhadap Investor dan Pengusaha

Dari sudut pandang investor, keterlibatan Jhonlin Group dalam proyek besar ini bisa menjadi daya tarik tersendiri. Hudi D. Suryodipuro, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, menilai bahwa proyek ini dapat menarik minat investor baru, khususnya dalam sektor infrastruktur dan energi terbarukan.

“Dengan adanya inisiatif seperti ini, kita berharap lebih banyak investor akan tertarik untuk menanamkan modal mereka di Papua, melihat potensi jangka panjang yang ditawarkan,” ungkap Hudi.

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa proyek besar ini juga memerlukan regulasi yang tepat agar berjalan lancar. Regulasi pemerintah harus memastikan bahwa dampak lingkungan dan sosial dari proyek ini dikelola dengan baik. Pemerintah harus menjamin bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga memprioritaskan keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat lokal.

Baca Juga :  Akuisisi Tambang Batu Bara Jambi

Tantangan dan Peluang

Sementara proyek ini menghadirkan banyak peluang, tantangan yang ada tidak bisa diabaikan. Penggunaan tailing, misalnya, harus melalui evaluasi ketat untuk memastikan bahwa tidak ada risiko lingkungan yang ditimbulkan. Selain itu, keterlibatan masyarakat lokal dalam proses pembangunan juga menjadi faktor kunci agar proyek ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat setempat.

Haji Isam menegaskan komitmennya untuk memastikan proyek ini tidak hanya menguntungkan perusahaannya, tetapi juga memberikan dampak positif bagi Papua.

“Kami berkomitmen untuk membangun infrastruktur yang tidak hanya mendukung proyek cetak sawah, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar,” kata Haji Isam.

Masa Depan Infrastruktur di Papua

Melihat potensi besar dari proyek ini, masa depan infrastruktur di Papua tampaknya akan lebih cerah. Keberhasilan kerjasama antara Jhonlin Group dan PT Freeport Indonesia dapat menjadi contoh bagaimana sektor swasta dan publik dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Dengan strategi yang tepat dan regulasi yang mendukung, Papua bisa menjadi wilayah dengan infrastruktur yang modern dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.##

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : liputan6.com

Berita Terkait

Tambang Morowali Disegel KKP
Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal
Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan
Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus
Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??
Misteri Penambang Emas WNA Terbongkar
Gas Melimpah, Ke Mana Arah?
Impor Pipa, Industri Lokal Terkekang?

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 09:07 WIB

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 24 September 2024 - 08:09 WIB

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Minggu, 22 September 2024 - 22:21 WIB

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Jumat, 23 Agustus 2024 - 09:36 WIB

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Kamis, 22 Agustus 2024 - 08:14 WIB

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB