Proyek CCS Dilanjutkan Prabowo?

Target Net Zero Emission 2060, Regulasi Disederhanakan

- Redaksi

Kamis, 1 Agustus 2024 - 15:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: msn.com/katadata.com

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: msn.com/katadata.com

Saya kira presiden terpilih Prabowo juga akan menyetujui, dan kita juga sudah laporkan ke beliau

 

JAKARTA (ENERGINEWS.COM) – Di tengah krisis ekonomi yang semakin mencekik, masyarakat Indonesia harus menghadapi kenyataan pahit bahwa korupsi masih merajalela di kalangan pejabat. Namun, di balik penderitaan ini, ada secercah harapan dari proyek investasi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) yang akan dilanjutkan di era pemerintahan Prabowo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa proyek CCS akan tetap berjalan.

“Saya kira presiden terpilih Prabowo juga akan menyetujui, dan kita juga sudah laporkan ke beliau,” ujar Luhut dalam acara “The 2nd International & Indonesia Carbon Capture and Storage (IICCS) Forum 2024” di Jakarta, Senin (31/7).

Luhut menekankan pentingnya proyek CCS untuk mencapai target net zero emission (NZE) Indonesia pada 2060. Selain itu, pemerintah berupaya menyederhanakan regulasi CCS dengan mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 14 Tahun 2024.

Baca Juga :  Insentif Migas, Harapan Baru Ekonomi

“Regulasi kita buat untuk tidak berbelit-belit. Jangan sampai berhari-hari untuk mendapatkan persetujuan,” tegas Luhut.

Namun, di balik optimisme ini, masyarakat masih merasakan dampak krisis ekonomi yang parah. Banyak yang kehilangan pekerjaan dan kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sementara itu, kasus korupsi terus mencuat, menambah beban penderitaan rakyat.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan 15 proyek CCS dan Carbon Capture Utilisation and Storage (CCUS) dapat onstream pada 2030.

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas, Kementerian ESDM, Ariana Soemanto, menyebutkan bahwa dua cekungan yang sedang didorong pemerintah untuk dijadikan CCS Hub di wilayah Asia Timur dan Australia adalah cekungan Sunda Asri dan cekungan Bintuni.

“Indonesia memiliki potensi sumber daya penyimpanan karbon di 20 cekungan dengan kapasitas 573 Giga ton Saline Aquifer dan 4,8 Giga Ton depleted oil and gas reservoir,” ujar Ariana dalam keterangan tertulis, Selasa (2/7).

Baca Juga :  Investor Asing Tambang, Siapa Untungnya?

Untuk mendukung pengembangan CCS/CCUS, pemerintah telah membentuk CCS/CCUS National Centre of Excellence bersama lembaga penelitian dan universitas.

“Saat ini, telah terbit Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 2 tahun 2023 dan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 14 tahun 2024 yang menjadi landasan hukum kuat untuk pengembangan dan penerapan penangkapan dan penyimpanan karbon di Indonesia,” tambah Ariana.

Di tengah harapan akan keberlanjutan energi, masyarakat berharap agar proyek-proyek ini benar-benar membawa perubahan positif dan bukan sekadar janji manis di tengah krisis yang melanda.##

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : msn.com/katadata.com

Berita Terkait

Tambang Morowali Disegel KKP
Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal
Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan
Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus
Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??
Misteri Penambang Emas WNA Terbongkar
Gas Melimpah, Ke Mana Arah?
Impor Pipa, Industri Lokal Terkekang?

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 09:07 WIB

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 24 September 2024 - 08:09 WIB

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Minggu, 22 September 2024 - 22:21 WIB

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Jumat, 23 Agustus 2024 - 09:36 WIB

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Kamis, 22 Agustus 2024 - 08:14 WIB

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB