ESDM Fokus Listrik Tenaga Bayu

RUPTL 2024-2033 Prioritaskan Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu

- Redaksi

Kamis, 1 Agustus 2024 - 14:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Upaya pengembangan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada periode mendatang. Foto: ligaasuransi.com

Upaya pengembangan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada periode mendatang. Foto: ligaasuransi.com

Kinerja antara PLTB dan PLTS, menjelaskan bahwa produksi listrik dari tenaga bayu lebih stabil

 

JAKARTA (ENERGINEWS.COM) – Dalam upaya mendorong pengembangan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan rencana ambisius dalam draf Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2024-2033.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Langkah ini diambil karena listrik tenaga bayu memiliki capacity factor atau jumlah produksi listrik per tahun yang lebih besar dibandingkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

“Jadi artinya untuk mengatasi intermitensi tadi itu agak lebih ringan dibandingkan dengan matahari, tapi tetap intermitensi,” kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman Hutajulu, saat ditemui di kantornya pada Rabu (31/7).

Jisman menekankan pentingnya dorongan pengembangan ini untuk menjaga keandalan listrik dalam negeri. Dia membandingkan kinerja antara PLTB dan PLTS, menjelaskan bahwa produksi listrik dari tenaga bayu lebih stabil.

“Kalau matahari hanya empat sampai lima jam. Kalau bayu kan ada di musim hujan dan kemarau. Kami sudah dapatkan datanya bahwa secara CF-nya bayu ini lebih baik dibandingkan solar,” ucapnya.

Baca Juga :  Tolak Beban Baru, Indonesia Fokus Transisi Energi

Indonesia memiliki dua lokasi potensi tenaga bayu yang sangat besar.

“Temuan akhir-akhir ini ada di pesisir utara Pulau Jawa di ketinggian 150 meter. Kemudian juga ada potensi di kaki Pulau Sulawesi, keduanya besar sekali,” ujarnya.

Kementerian ESDM menargetkan RUPTL 2024-2033 dapat dirampungkan sebelum Oktober.

“Itu sudah diingatkan oleh Pak Menteri ke saya sebelum Oktober, mudah-mudahan ya. Tapi ya, nanti kita lagi intensif ini dengan teman-teman PLN seperti apa ya. Kita berharap supaya bisa mendorong,” kata Jisman.

Menurut data Outlook Energi Indonesia 2022 yang dirilis Dewan Energi Nasional (DEN), Indonesia memiliki potensi energi angin atau bayu mencapai 154,9 gigawatt (GW). Kementerian ESDM juga menyebut wilayah Sidrap dan Jeneponto di Sulawesi Selatan berpotensi menghasilkan energi listrik dari angin hingga lebih dari 200 megawatt (MW).

Selain Sidrap dan Jeneponto, wilayah lain yang memiliki potensi sumber energi angin cukup besar antara lain Sukabumi (170 MW), Garut (150 MW), Lebak dan Pandeglang (masing-masing 150 MW), serta Lombok (100 MW). Wilayah lain dengan potensi energi angin di bawah 100 MW termasuk Gunung Kidul (10 MW) dan Bantul (50 MW) di DIY Yogyakarta, Belitung Timur (10 MW), Tanah Laut (90 MW), Selayar (5 MW), Buton (15 MW), Kupang (20 MW), Timor Tengah Selatan (20 MW), Sumba Timur (3 MW) di Nusa Tenggara Timur, serta Ambon (15 MW), Kei Kecil (5 MW), dan Saumlaki (5 MW) di Ambon.

Baca Juga :  Biodiesel Menggelora, Harga Dilematis

Dengan potensi yang begitu besar, dorongan pengembangan PLTB ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi tantangan intermitensi dan meningkatkan keandalan listrik di Indonesia.##

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : Bisnis.com/ msn.com

Berita Terkait

Tambang Morowali Disegel KKP
Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal
Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan
Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus
Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??
Misteri Penambang Emas WNA Terbongkar
Gas Melimpah, Ke Mana Arah?
Impor Pipa, Industri Lokal Terkekang?

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 09:07 WIB

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 24 September 2024 - 08:09 WIB

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Minggu, 22 September 2024 - 22:21 WIB

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Jumat, 23 Agustus 2024 - 09:36 WIB

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Kamis, 22 Agustus 2024 - 08:14 WIB

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB