Uranium, Langkah Revolusi Energi Dunia

Teknologi Nuklir Memberikan Solusi Energi Bersih dan Berkelanjutan

- Redaksi

Rabu, 31 Juli 2024 - 18:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dengan energi nuklir, masyarakat hanya membutuhkan konsumsi energi sebesar telur ayam seumur hidup. Foto: kolase energinews

Dengan energi nuklir, masyarakat hanya membutuhkan konsumsi energi sebesar telur ayam seumur hidup. Foto: kolase energinews

Dengan energi nuklir, masyarakat hanya membutuhkan konsumsi energi sebesar telur ayam seumur hidup. Bayangkan betapa hematnya

 

JAKARTA (ENERGINEWS.COM) – Di tengah perdebatan global mengenai solusi energi berkelanjutan, sebuah fakta mencengangkan diungkapkan oleh Haryo Seno, seorang peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam keterangan tertulis yang disampaikan pada Selasa, 30 Juli 2024, Haryo menjelaskan bahwa hanya dengan 1,1 kilogram uranium, kebutuhan energi listrik manusia dari lahir hingga mencapai usia 73 tahun dapat terpenuhi. Angka ini menawarkan perspektif baru yang mengesankan tentang bagaimana energi nuklir dapat menjadi jawaban atas kebutuhan energi di masa depan.

“Dengan energi nuklir, masyarakat hanya membutuhkan konsumsi energi sebesar telur ayam seumur hidup. Bayangkan betapa hematnya,” ungkap Haryo, pengembang teknologi nuklir di Pusat Riset Teknologi Analisis Berkas Nuklir BRIN.

Penjelasan ini menyoroti potensi luar biasa dari energi nuklir yang jauh melampaui sumber energi konvensional lainnya.

Sebagai perbandingan, Haryo memaparkan bahwa untuk mendapatkan jumlah energi yang setara, dibutuhkan setidaknya 88 ton batu bara, 47 ribu kilogram gas bumi, atau 65 ribu kilogram minyak. Ketergantungan kita pada sumber daya alam yang berat dan merusak lingkungan ini menunjukkan kebutuhan mendesak untuk beralih ke alternatif yang lebih bersih dan lebih efisien.

“Rata-rata orang yang sampai ke usia 73 tahun telah menggunakan sekitar 235 ribu kWh energi listrik selama hidupnya. Jumlah energi sebesar itu bisa didapatkan dari bahan bakar uranium yang sebesar telur ayam. Sedangkan 88 ton batu bara setara dengan volume 21 tumpukan gajah,” katanya.

Baca Juga :  PLN Kolaborasi Global untuk Akselerasi EBT

Energi Nuklir dan Dampaknya terhadap Lingkungan

Energi nuklir bukan hanya efisien, tetapi juga diklaim lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan industri batu bara dan sejenisnya. Meskipun tetap menghasilkan emisi karbon dioksida, Haryo menegaskan bahwa jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh pembangkit energi konvensional.

“Karena emisinya relatif kecil, penggunaan energi nuklir lebih ramah lingkungan dan meminimalisir terjadinya efek rumah kaca,” ujar Haryo.

Dia menambahkan, sebanyak 1,1 kilogram uranium hanya akan menghasilkan emisi antara 0 hingga 3.064 kilogram CO2. Sebaliknya, penggunaan 87.975 kilogram batu bara akan menghasilkan sebanyak 253.281 kilogram CO2. Fakta ini menjadikan energi nuklir sebagai pilihan yang lebih bersahabat bagi lingkungan, memberikan harapan baru dalam upaya global untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir: Inovasi yang Menjanjikan

Haryo juga menjelaskan bahwa emisi dari energi nuklir dapat dikurangi lebih jauh melalui pemilihan jenis Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang tepat. Pengembangan teknologi ini tidak hanya berfokus pada efisiensi energi, tetapi juga pada pengurangan dampak lingkungan.

“Energi nuklir akan lebih ramah lingkungan,” tegas Haryo, sambil menekankan pentingnya inovasi dan pengembangan teknologi yang berkelanjutan dalam industri ini.

Pemaparan Ilmiah di Bekasi

Penjelasan Haryo mengenai keunggulan energi nuklir ini disampaikan di hadapan para mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pranata Indonesia, Bekasi. Dalam sesi yang berlangsung pada pekan lalu sebagai bagian dari kunjungan kawasan kerja bersama BRIN Tamansari Bandung, Haryo memberikan wawasan mendalam tentang potensi energi nuklir sebagai solusi masa depan yang efisien dan ramah lingkungan.

Baca Juga :  Transisi Energi Indonesia Dipercepat

Dengan data dan analisis yang kuat, Haryo berharap dapat membangkitkan kesadaran akan pentingnya transisi ke sumber energi yang lebih berkelanjutan.

“Energi nuklir bukan hanya tentang efisiensi, tetapi juga tentang menjaga bumi kita tetap sehat bagi generasi mendatang,” tutup Haryo dengan penuh harap.

Di tengah krisis energi global dan meningkatnya kekhawatiran terhadap dampak lingkungan dari penggunaan bahan bakar fosil, energi nuklir menawarkan secercah harapan.

Dengan efisiensi yang luar biasa dan dampak lingkungan yang lebih rendah, teknologi ini dapat menjadi pilar utama dalam mencapai tujuan keberlanjutan dunia. Dalam lanskap energi yang terus berkembang, mungkin sudah saatnya bagi kita untuk memikirkan kembali cara kita menghasilkan dan menggunakan energi, demi masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.##

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : tempo.co

Berita Terkait

Tambang Morowali Disegel KKP
Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal
Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan
Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus
Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??
Misteri Penambang Emas WNA Terbongkar
Gas Melimpah, Ke Mana Arah?
Impor Pipa, Industri Lokal Terkekang?

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 09:07 WIB

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 24 September 2024 - 08:09 WIB

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Minggu, 22 September 2024 - 22:21 WIB

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Jumat, 23 Agustus 2024 - 09:36 WIB

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Kamis, 22 Agustus 2024 - 08:14 WIB

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB