Proyek MSF Horizontal dengan 8 Stage ini dirancang khusus untuk menghadapi tantangan pada lapisan Low Quality Reservoir—lapisan yang biasanya sulit menghasilkan minyak dalam jumlah signifikan
PEKANBARU (ENERGINEWS.COM) – Di tengah kegelapan yang menyelimuti hamparan ladang minyak di Kabupaten Kampar, Riau, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mencatatkan pencapaian gemilang di Wilayah Kerja (WK) Rokan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ini bukan hanya sekadar berita rutin di industri migas, tetapi sebuah langkah penting yang mungkin akan mengubah lanskap produksi minyak Indonesia ke depan.
Dengan menerapkan teknologi canggih Multi Stage Fracturing (MSF) pada sumur horizontal di lapangan Kotabatak, PHR berhasil meningkatkan produksi hingga lebih dari 500 barel minyak per hari (BOPD). Ini bukanlah tugas yang mudah, mengingat tantangan besar yang dihadapi oleh industri minyak dan gas bumi (migas) saat ini.
Terobosan Teknologi di Bumi Melayu
Di awal April 2024, PHR memulai perjalanan berani yang melibatkan teknologi mutakhir dalam dunia eksplorasi minyak. Andre Wijanarko, EVP Upstream Business PHR, menjelaskan bahwa eksekusi proyek MSF ini adalah yang pertama dari jenisnya di Pertamina.
“Proyek ini telah kami siapkan selama tiga bulan, dan pada tanggal 27 Juli 2024, kami berhasil memproduksi lebih dari 500 BOPD dari lapangan Kotabatak,” ujar Andre dalam wawancara dengan media, Rabu (31/7/2024).
Proyek MSF Horizontal dengan 8 Stage ini dirancang khusus untuk menghadapi tantangan pada lapisan Low Quality Reservoir—lapisan yang biasanya sulit menghasilkan minyak dalam jumlah signifikan. Andre menambahkan bahwa metode MSF pada sumur horizontal mampu meningkatkan recovery minyak berdasarkan jumlah fracturing yang dilakukan di lateral section sumur tersebut.
“PHR terus berupaya agar angka produksi migas dari Blok Rokan terus bertambah, salah satunya dengan menjalankan proyek MSF sumur Horizontal. Kita telah menyelesaikan sumur pertama dan alhamdulillah hasilnya positif,” ungkap Andre dengan rasa puas yang tidak bisa disembunyikan.
Inovasi di Lapangan Kotabatak
Sumur horizontal KB-525 di Lapangan Kotabatak digali hingga kedalaman 6.800 kaki, sebuah tantangan yang membutuhkan presisi dan teknologi tinggi. Dengan teknik fracturing, tim PHR melakukan perekahan reservoir dengan menginjeksikan fluida bertekanan tinggi, memecahkan batuan dan membuka jalur baru bagi minyak untuk mengalir.
Dalam penerapannya, PHR berhasil menyelesaikan 8 tahap fracturing sepanjang 1.400 ft lateral section, sebuah prestasi yang membanggakan dalam dunia migas.
“Semua pekerjaan ini dilakukan dengan mengedepankan prinsip keselamatan dan keamanan. Semoga ikhtiar PHR dalam upaya menopang energi nasional selalu mendapatkan kemudahan dan kelancaran,” tambah Andre dengan keyakinan penuh.
Sambutan Hangat dan Harapan Masa Depan
Keberhasilan ini disambut baik oleh berbagai pihak, termasuk Kepala SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus. Dalam pernyataannya, Rikky mengungkapkan dukungan dan apresiasi atas inovasi yang telah dilakukan PHR.
“Upaya-upaya PHR dalam peningkatan produksi dengan aplikasi teknik dan teknologi pemboran terdepan merupakan sinyal positif dalam rangka terus menopang produksi nasional,” ujarnya penuh semangat.
Sumur KB-525, yang awalnya dibor pada September hingga Oktober 2023, menunjukkan bahwa dengan strategi dan teknologi yang tepat, Indonesia bisa mencapai kemandirian energi. Program Multi Stage Fracturing yang dimulai pada bulan April 2024 telah mencapai titik kulminasi dengan dimulainya produksi pada 27 Juli 2024.
Rikky berharap bahwa sukses ini bisa menjadi teladan dan diimplementasikan pada sumur-sumur lainnya di Blok Rokan.
“Agar kesuksesan MSF KB-525 ini dapat diterapkan secara masif untuk pengembangan sumur-sumur lain yang memiliki kendala Low Quality Reservoir,” tambah Rikky, mengakhiri pernyataannya dengan nada optimis.
Kisah sukses PHR di lapangan Kotabatak bukan hanya menandakan sebuah langkah maju bagi perusahaan, tetapi juga menjadi harapan baru bagi industri migas Indonesia yang terus berjuang menghadapi tantangan global.
Di tengah bayangan ketidakpastian, inovasi dan ketekunan menjadi cahaya penuntun yang menerangi jalan menuju masa depan energi nasional yang lebih cerah. Keberhasilan ini bukan hanya sekadar angka di atas kertas, tetapi simbol dari kemampuan Indonesia untuk terus berdiri di tengah badai dan menciptakan peluang dari tantangan yang ada.##
Penulis : Redaksi
Editor : Mahmud Marhaba
Sumber Berita : Bisnis.com