LBH Muhammadiyah: Dilema Advokasi Tambang

Antara Membela Korban dan Loyalitas Organisasi, Sebuah Pertarungan Nurani yang Menggugat

- Redaksi

Selasa, 30 Juli 2024 - 00:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi kawasan pertambangan batu bara yang kini menjadi perbincangan ramai di tanah air. Foto: mahmudi.blokspot.com

Ilustrasi kawasan pertambangan batu bara yang kini menjadi perbincangan ramai di tanah air. Foto: mahmudi.blokspot.com

Bagaimana mungkin sebuah lembaga advokasi berteriak lantang membela korban, sementara “tangan” lain dari organisasi yang sama justru mulai menggenggam izin tambang?

 

JAKARTA (ENERGINEWS.COM) – Di tengah gemuruh mesin pengeruk tanah dan debu tambang yang mengepul, sebuah pertarungan nurani tengah berlangsung di jantung organisasi Muhammadiyah. Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik (LBH AP) Pimpinan Pusat Muhammadiyah kini berada di persimpangan yang tak terduga: haruskah mereka tetap membela korban tambang ketika organisasi induk mereka justru mulai terjun ke bisnis pertambangan?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Taufiq Nugroho, Ketua LBH PP Muhammadiyah, dengan suara yang penuh keyakinan namun tersirat kegelisahan, menegaskan posisi lembaganya: “Jadi bukan hanya masih, tapi kita justru akan semakin kencang melakukan advokasi itu, terutama kaitan tambang,” ujarnya dengan nada yang seolah menantang takdir.

Namun, di balik ketegasan itu, tersembunyi sebuah ironi yang menggores. Bagaimana mungkin sebuah lembaga advokasi berteriak lantang membela korban, sementara “tangan” lain dari organisasi yang sama justru mulai menggenggam izin tambang?

Baca Juga :  Indonesia Kurangi Dominasi Saham China

Taufiq berusaha menjernihkan air yang keruh ini. Dengan nada yang sedikit defensif, ia menjelaskan, ketika nanti ada korban, justru itu misalkan berkaitan dengan tambang yang dikelola oleh perusahaan dibentuk Muhammadiyah, justru kita akan advokasi. Bukan berarti kita akan membiarkan, membela pertambangannya, tidak akan seperti itu.

Pernyataan ini bagaikan pedang bermata dua. Di satu sisi, ia menegaskan independensi LBH AP. Namun di sisi lain, bukankah ini juga mengisyaratkan potensi konflik kepentingan yang bisa terjadi di masa depan?

Sementara itu, di sisi lain arena, Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah, dengan optimisme yang menggebu-gebu, menyatakan, Orientasi pengelolaan izin tambang yang disetujui adalah sebagai sarana dakwah di bidang ekonomi dan memberikan contoh kelola tambang yang ideal dan meminimalisir dampak lingkungan.

Namun, apakah dakwah ekonomi ini tidak justru berpotensi menjadi bumerang bagi citra Muhammadiyah sebagai organisasi yang selama ini dikenal membela kaum tertindas?

LBH AP Muhammadiyah kini berdiri di atas tanah yang goyah. Di satu sisi, mereka harus tetap setia pada misi advokasi mereka. Di sisi lain, loyalitas pada organisasi induk pun tak bisa diabaikan begitu saja.

Baca Juga :  Emas Menguat! Siapkan Dompet Anda!

Pertanyaannya kini, akankah LBH AP Muhammadiyah mampu menjaga independensinya ketika harus berhadapan dengan “saudara” mereka sendiri? Atau akankah mereka terjebak dalam pusaran konflik kepentingan yang tak berujung?

Satu hal yang pasti, drama ini masih jauh dari kata selesai. Dan di tengah debu tambang yang mengepul, nasib para korban tambang pun masih menggantung, menanti kepastian: siapakah sebenarnya yang akan menjadi pembela sejati mereka di tengah dilema besar ini?##

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : msn.com

Berita Terkait

Tambang Morowali Disegel KKP
Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal
Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan
Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus
Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??
Misteri Penambang Emas WNA Terbongkar
Gas Melimpah, Ke Mana Arah?
Impor Pipa, Industri Lokal Terkekang?

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 09:07 WIB

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 24 September 2024 - 08:09 WIB

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Minggu, 22 September 2024 - 22:21 WIB

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Jumat, 23 Agustus 2024 - 09:36 WIB

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Kamis, 22 Agustus 2024 - 08:14 WIB

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB