Kunjungan Menlu, Harapan Baru Luwu?

Menlu Retno Marsudi Cek Realita Sosial dan Lingkungan Pertambangan PT Vale

- Redaksi

Senin, 22 Juli 2024 - 09:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi melakukan kunjungan kerja ke perusahaan tambang PT. Vale Indonesia di Kabupaten Luwu Timur, Sabtu (20/07/2024). Foto: lutimterkini.com

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi melakukan kunjungan kerja ke perusahaan tambang PT. Vale Indonesia di Kabupaten Luwu Timur, Sabtu (20/07/2024). Foto: lutimterkini.com

Kesehatan masyarakat sering kali menjadi perhatian serius. Paparan debu tambang dan limbah industri menambah beban yang harus ditanggung oleh warga sekitar. Selain itu, fasilitas kesehatan yang terbatas dan tingkat ekonomi yang rendah memperparah kondisi kehidupan mereka

 

LUWU TIMUR (ENERGINEWS.COM)  — Hari itu, suasana di Kabupaten Luwu Timur memancarkan kesibukan yang tak biasa. Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, bersama Sekjen Kemenlu RI, Cecep Herawan, dan Duta Besar Indonesia untuk Australia, Siswo Pramono, memulai kunjungan kerja mereka ke PT Vale Indonesia. Kunjungan ini bukan sekadar agenda diplomatik, melainkan sebuah momen reflektif yang menggugah rasa kemanusiaan dan tanggung jawab sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menlu Retno disambut hangat oleh Bupati Luwu Timur, H. Budiman, Kapolres AKBP Zulkarnain, dan CEO PT Vale Indonesia, Febri, di Bandar Udara Andalan Datu Patimang Sorowako, Kecamatan Nuha. Kunjungan ini membawa mereka ke jantung operasi PT Vale, termasuk Dam Balambano dan Nursery PT Vale, serta memberikan kesempatan untuk menanam pohon sebagai simbol komitmen terhadap lingkungan.

Namun, di balik kilauan industri pertambangan yang megah, tersimpan cerita-cerita kehidupan masyarakat sekitar yang sering kali terlupakan. Masyarakat di sekitar wilayah pertambangan ini, seperti yang diungkapkan oleh Bupati H. Budiman, sering kali merasakan dampak yang lebih berat dari kehadiran industri besar tersebut.

Baca Juga :  Repsol Tetap Ngamuk!

“Sejumlah warga kami masih berjuang dengan kondisi kesehatan yang kurang memadai dan masalah ekonomi yang kronis,” kata H. Budiman.

Kehadiran PT Vale memang membawa sejumlah manfaat, tetapi tantangan tetap ada. Harapan kami, kunjungan ini bisa mendorong perusahaan untuk lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakat.

Kesehatan masyarakat sering kali menjadi perhatian serius. Paparan debu tambang dan limbah industri menambah beban yang harus ditanggung oleh warga sekitar. Selain itu, fasilitas kesehatan yang terbatas dan tingkat ekonomi yang rendah memperparah kondisi kehidupan mereka.

Sementara itu, PT Vale Indonesia mengklaim telah memberikan kontribusi melalui berbagai program CSR (Corporate Social Responsibility), termasuk pembangunan infrastruktur dan bantuan kesehatan. Namun, tidak sedikit warga yang merasa manfaat tersebut belum sepenuhnya meresap dalam kehidupan sehari-hari mereka.

“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar melalui berbagai inisiatif sosial dan lingkungan,” ungkap Febri, CEO PT Vale lanjutnya sambil menegaskan pihaknya juga terbuka untuk dialog lebih lanjut mengenai upaya meningkatkan keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan.

Dalam diskusi dengan para eksekutif perusahaan, Menlu Retno menekankan pentingnya tata kelola yang baik dan keberlanjutan lingkungan.

Baca Juga :  Penambangan Ilegal di DIY Ditindak

“Kami ingin memastikan bahwa industri pertambangan tidak hanya membawa kemajuan ekonomi, tetapi juga memperhatikan dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan,” kata Retno. Ini lanjutnya, adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.

Kunjungan ditutup dengan menikmati pemandangan Danau Matano di Matano Youth Club, sebagai pengingat bahwa keindahan alam juga harus menjadi bagian dari tanggung jawab bersama.

Kehadiran Menlu Retno di Luwu Timur diharapkan dapat memicu perubahan positif yang lebih besar. Bupati H. Budiman berharap sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat bisa semakin kuat.

“Semoga kunjungan ini mendorong adanya peningkatan nyata dalam pembangunan yang berkelanjutan dan tanggung jawab sosial di sektor pertambangan,” harapnya.

Dengan latar belakang keindahan alam dan tantangan sosial yang kompleks, perjalanan ini mengukir harapan baru bagi masa depan Luwu Timur yang lebih seimbang dan adil.##

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : lutimterkini.com

Berita Terkait

Tambang Morowali Disegel KKP
Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal
Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan
Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus
Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??
Misteri Penambang Emas WNA Terbongkar
Gas Melimpah, Ke Mana Arah?
Impor Pipa, Industri Lokal Terkekang?

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 09:07 WIB

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 24 September 2024 - 08:09 WIB

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Minggu, 22 September 2024 - 22:21 WIB

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Jumat, 23 Agustus 2024 - 09:36 WIB

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Kamis, 22 Agustus 2024 - 08:14 WIB

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB