Insentif Migas, Harapan Baru Ekonomi

Pemerintah Optimis Dorong Produksi dan Investasi Melalui Berbagai Insentif Fiskal.

- Redaksi

Senin, 22 Juli 2024 - 07:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ESDM Proses Pengajuan Insentif 10 Blok Migas. Foto: bisnis.com

ESDM Proses Pengajuan Insentif 10 Blok Migas. Foto: bisnis.com

SKK Migas juga aktif mendekati perusahaan global skala kecil, atau independent small oil and gas producer, untuk berinvestasi di Indonesia

 

JAKARTA (ENERGINEWS.COM) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkomitmen untuk mendorong insentif fiskal dan perbaikan kontrak bagi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), Dadan Kusdiana, mengungkapkan bahwa pemerintah tengah memproses pengajuan insentif hulu migas di 10 wilayah kerja (WK). Hingga tengah tahun ini, 12 WK telah menerima insentif fiskal.

“Hingga tahun 2024, 12 WK telah menerima insentif sebagaimana diatur dalam Kepmen, dan 10 lainnya sedang dalam proses,” kata Dadan kepada media, Minggu (21/7/2024).

Insentif yang diajukan oleh KKKS mencakup berbagai fasilitas perpajakan, seperti penurunan pajak penghasilan, pembebasan bea masuk, PPN, dan PPnBM exemption, serta pengurangan pajak bumi dan bangunan (PBB) hingga 100%.

Selain itu, Kementerian ESDM juga menawarkan first tranche petroleum (FTP) sebesar 10% shareable dan signature bonus bersifat open bid, yang diharapkan dapat meningkatkan keekonomian kontraktor.

Baca Juga :  Nasib Tambang Nikel di Ujung Tanduk

“Pemerintah juga menetapkan DMO price sebesar 100% ICP, tidak ada kewajiban pengembalian sebagian wilayah kerja selama 3 tahun pertama, serta tidak ada cost ceiling untuk cost recovery,” tutur Dadan.

SKK Migas juga aktif mendekati perusahaan global skala kecil, atau independent small oil and gas producer, untuk berinvestasi di Indonesia. Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja, SKK Migas, Benny Lubiantara, menjelaskan bahwa pembicaraan dengan sejumlah perusahaan global menunjukkan hasil positif, terutama setelah penemuan sumur eksplorasi di Geng North dan South Andaman.

“Independent small oil and gas producer yang kami sedang engage sekarang itu banyak,” kata Benny dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (19/7/2024).

Beberapa perusahaan migas skala kecil yang didekati termasuk Posco International dari Korea Selatan, Woodside Energy berbasis di Singapura, EnQuest dari Inggris, DIALOG dari Malaysia, dan Valeura Energy Inc. yang berkantor pusat di Singapura dan terdaftar di Kanada. Pendekatan dengan perusahaan-perusahaan ini dianggap penting untuk mendorong investasi dan kegiatan eksplorasi lebih masif di Indonesia.

Baca Juga :  Tambang Aceh, Berkah atau Kutukan?

“Perusahaan kecil, independent player tapi sangat penting, mereka punya blok di beberapa negara seperti Valeura Energy yang memiliki blok di Turki dan Thailand, tapi memang tidak sekelas BP dan lainnya,” kata Benny.

Beberapa perusahaan ini juga terlibat dalam joint study di area Seram Aru, Sumatera Utara, Natuna Timur, dan Bintuni. Misalnya, EnQuest diketahui melakukan joint study di area Bintuni, sementara Woodside Energy tengah melirik potensi Cekungan Buton, lapangan lepas pantai di Sulawesi Tenggara.##

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : Bisnis.com

Berita Terkait

Tambang Morowali Disegel KKP
Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal
Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan
Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus
Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??
Misteri Penambang Emas WNA Terbongkar
Gas Melimpah, Ke Mana Arah?
Impor Pipa, Industri Lokal Terkekang?

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 09:07 WIB

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 24 September 2024 - 08:09 WIB

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Minggu, 22 September 2024 - 22:21 WIB

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Jumat, 23 Agustus 2024 - 09:36 WIB

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Kamis, 22 Agustus 2024 - 08:14 WIB

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB