Jambi memiliki peluang besar untuk dioptimalkan produksi batu baranya dengan pembangunan infrastruktur yang lebih terintegrasi
JAKARTA (ENERGINEWS.COM) – Di tengah transisi energi global menuju energi terbarukan, PT RMK Energy Tbk (RMKE) justru melangkah berani dengan mengakuisisi 3 tambang batu bara di Jambi senilai Rp 1,3 triliun. Aksi ini memicu pertanyaan: Apakah RMKE sedang berjudi di masa depan yang kelam, atau justru melihat peluang emas di tengah badai perubahan?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Akuisisi ini dilakukan melalui PT Nusantara Bara Tambang (NBT), anak usaha RMKE, dengan membeli saham PT Artha Nusantara Mining (ANM) dan PT Artha Nusantara Resources (ANR) dari Nusantara Energy Limited (NEL) dan Nusantara (Luxembourg) SARL (NS). Ketiga tambang yang diakuisisi ini, yakni PT Sinar Anugerah Sukses (SAS), PT Anugerah Jambi Coalindo (AJC), dan PT Bakti Sarolangun Sejahtera (BSS), memiliki cadangan batu bara sebesar 537,7 juta ton dengan proven reserves sekitar 180 juta ton.
Direktur Utama RMKE, Vincent Saputra, optimis bahwa akuisisi ini merupakan langkah strategis untuk mendiversifikasi area operasional dan memanfaatkan potensi besar batu bara di Jambi.
“Kami melihat Jambi memiliki peluang besar untuk dioptimalkan produksi batu baranya dengan pembangunan infrastruktur yang lebih terintegrasi,” ujar Vincent dalam keterangan resmi, Jumat (19/7/2024).
RMKE berencana membangun beberapa fasilitas logistik terintegrasi di Jambi, termasuk hauling road sepanjang 109 km, stockpiles, loading conveyor, hingga pelabuhan (jetty).
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produksi batu bara in-house RMKE hingga 2,2 juta MT, atau meningkat 1,2 juta MT dari produksi tahun lalu. Dengan target penjualan 3,3 juta MT batu bara di tahun ini, RMKE optimistis terhadap prospek bisnisnya.
Namun, di tengah optimisme RMKE, pertanyaan besar masih menggema: Apakah ini langkah yang tepat di tengah transisi energi global? Apakah batu bara masih memiliki masa depan yang cerah di tengah kekhawatiran akan perubahan iklim dan regulasi lingkungan yang semakin ketat?
Hanya waktu yang bisa menjawab apakah akuisisi ini akan membawa RMKE ke era kejayaan baru atau justru menjadi mimpi buruk di tengah transisi energi yang tak terelakkan. Yang pasti, langkah berani RMKE ini menjadi penanda penting dalam peta industri batu bara Indonesia, dan mengundang berbagai pertanyaan krusial tentang masa depan energi di tanah air.##
Penulis : Redaksi
Editor : Mahmud Marhaba
Sumber Berita : investor.id