Kekayaan mereka bukan hanya dalam bentuk materi, tapi juga pengaruh dan kuasa di kancah bisnis dan politik. Kisah mereka adalah perpaduan antara kerja keras, visi, dan keberuntungan, dengan latar belakang yang beragam dan strategi bisnis yang unik
JAKARTA (ENERGINEWS.COM)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
INDONESIA, negeri zamrud khatulistiwa, menyimpan kekayaan alam yang melimpah, salah satunya batu bara. Kekayaan ini telah melahirkan para “raja” yang menguasai industri pertambangan batu bara, dengan pundi-pundi kekayaan yang tak terhitung.
Narasi ini mengupas kisah enam sosok raja batu bara di Indonesia, mereka yang mendominasi industri ini dan menjadi pemain kunci dalam ekonomi nasional. Kekayaan mereka bukan hanya dalam bentuk materi, tapi juga pengaruh dan kuasa di kancah bisnis dan politik.
- Low Tuck Kwong: Sang Maestro Bayan Resources
Di puncak daftar raja batu bara, terdapat Low Tuck Kwong, taipan asal Singapura yang memimpin PT Bayan Resources Tbk (BYAN). BYAN menjelma menjadi raksasa di industri ini, dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa domestik, mencapai Rp 658,33 triliun.
Kepemimpinan visioner Low Tuck Kwong mengantarkan BYAN pada pertumbuhan dan profitabilitas yang konsisten. Kekayaan US$ 27,2 miliar (Rp 422,79 triliun) menjadikannya orang terkaya ketiga di Indonesia, bukti nyata dari kesuksesannya mengelola tambang batu bara di tengah gejolak global.
- Keluarga Widjaja: Kekayaan Warisan dan Diversifikasi Bisnis
Keluarga Widjaja, di bawah kepemimpinan mendiang Eka Tjipta Widjaja, mewarisi Sinar Mas Group, konglomerat raksasa yang berdiri sejak era Orde Baru. Kekuatan finansial mereka terpancar dari berbagai sektor, termasuk energi dan infrastruktur melalui PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA).
Anak perusahaan DSSA, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) dan Golden Energy and Resources Ltd. (GEAR), tak hanya mengoperasikan tambang di Indonesia, tetapi juga Australia, menunjukkan ekspansi global mereka. Kekayaan keluarga Widjaja mencapai US$ 10,8 miliar (Rp 168,3 triliun), mencerminkan kekuatan dan diversifikasi bisnis mereka yang luar biasa.
- Kiki Barki: Sang Pendiri Harum Energy
Kiki Barki adalah sosok di balik PT Harum Energy Tbk (HRUM), perusahaan tambang batu bara yang didirikannya pada tahun 1995. Kepemimpinannya mengantarkan HRUM melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010.
Kekayaan Kiki Barki mencapai US$ 1,41 miliar (Rp 21,92 triliun) pada tahun 2023, menjadikannya orang terkaya ke-33 di Indonesia. Keberhasilannya tak hanya di HRUM, Kiki Barki juga memimpin tambang batu bara swasta, Tanito Harum.
- Garibaldi Thohir: Sang “Boy Thohir” dan Adaro Energy
Garibaldi Thohir, atau yang dikenal sebagai Boy Thohir, adalah pengusaha ternama dan kakak dari Menteri BUMN Erick Thohir. Bersama TP Rachmat dan Edwin Soeryadjaya, Boy mendirikan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), yang menorehkan sejarah dengan IPO terbesar di Indonesia pada tahun 2008.
Adaro Energy menjelma menjadi raksasa pertambangan dengan operasi di Sumatra, Kalimantan, dan akuisisi di Australia. Kekayaan Boy Thohir mencapai US$ 3,3 miliar (Rp 51,29 triliun), menjadikannya orang terkaya ke-17 di Indonesia.
- Edwin Soeryadjaya: Dari Saratoga ke Tambang Batu Bara
Edwin Soeryadjaya, putra pendiri Astra International, William Soeryadjaya, menjelma menjadi salah satu raja batu bara. Bersama Sandiaga Uno, dia mendirikan Saratoga Investama Sedaya di tahun 1997-1998.
Setelah krisis moneter, Saratoga berkembang menjadi perusahaan keuangan terkemuka dan merambah ke sektor tambang batu bara. Kekayaan Edwin mencapai US$ 1,24 miliar (Rp 19,27 triliun) pada tahun 2023, menjadikannya orang terkaya ke-39 di Indonesia.
- Theodore Rachmat: Sang Pembangun Grup Triputra
Theodore Rachmat memimpin Grup Triputra, konglomerat besar dengan empat lini bisnis utama: agribisnis, manufaktur, pertambangan, dan logistik. Kekayaan US$ 3,3 miliar (Rp 51,29 triliun) menempatkannya di posisi ke-16 dalam daftar orang terkaya di Indonesia.
Kisah para raja batu bara ini menjadi bukti nyata bahwa kerja keras, visi, dan strategi bisnis yang tepat dapat mengantarkan seseorang pada puncak kesuksesan. Kekayaan mereka tidak hanya mengubah hidup mereka, tetapi juga memberikan dampak signifikan bagi ekonomi bangsa.
Di balik gemerlapnya kekayaan, kisah mereka juga mengingatkan kita akan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.##
Penulis : Redaksi
Editor : Mahmud Marhaba
Sumber Berita : liputan6.com