Migas Tertinggal, Optimasi Digenjot Cepat

SKK Migas Genjot Inovasi, Target 1 Juta Barel Tahun 2030

- Redaksi

Selasa, 9 Juli 2024 - 12:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Industri Penunjang Diminta Berinovasi Atasi Tantangan Produksi Migas. Foto: msn.com/ bisnis.com

Industri Penunjang Diminta Berinovasi Atasi Tantangan Produksi Migas. Foto: msn.com/ bisnis.com

Tahun ini ada 900 sumur, tapi kita masih keteteran. Apalagi nanti tahun depan, saat ada target 1.000 sumur, maka butuh alat seperti rig, sand screen dan lainnya. Namun jika dicocokkan secara jadwal pengeboran, ternyata tak cocok

JAKARTA (ENERGINEWS.COM)

DALAM upaya mencapai produksi 1 juta barel minyak pada tahun 2030, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus mendorong industri lokal untuk berinovasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Wakil Kepala SKK Migas, Shinta Damayanti, dengan penuh semangat menyampaikan harapannya.

“Kami membutuhkan kesiapan mereka untuk melaksanakan rencana jangka panjang yang telah disusun,” ungkap Shinta.

Saat mengunjungi salah satu pabrik pendukung hulu migas di Batam, Shinta menjelaskan betapa pentingnya kesiapan dari sisi sumber daya manusia dan peralatan pendukung.

“Tahun ini ada 900 sumur, tapi kita masih keteteran. Apalagi nanti tahun depan, saat ada target 1.000 sumur, maka butuh alat seperti rig, sand screen dan lainnya. Namun jika dicocokkan secara jadwal pengeboran, ternyata tak cocok,” ucapnya dengan nada prihatin.

Baca Juga :  Gelapnya PJUTS, Korupsi Gerogoti Energi Bersih

Ada tantangan besar yang dihadapi, yakni ketepatan waktu.

“Ada filling gap, ketika ada sumur baru, siapnya berapa lama. Ketika ada produksi, butuh kesiapan dari perizinan sampai proses produksi berjalan. Itulah seringnya kejar-kejaran, jadi sering telat produksinya. Kita tetapkan jadwal produksi, tapi sering kurang lengkap,” jelas Shinta dengan tegas.

Untuk menjawab tantangan ini, SKK Migas menggelar acara Pre Indonesia Upstream Oil & Gas Supply Chain Management & National Capacity Building Summit 2024 (IOG SCM & NCB Summit 2024) di Batam.

“Melalui event ini, kami bisa melihat kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk menjawab tantangan pengeboran,” ujarnya, penuh harap.

Namun, dari pengamatannya, Shinta menyadari bahwa para penyedia jasa pendukung hulu migas masih kurang informasi tentang rencana besar ini.

“Jadi ketika diminta, pastinya mereka akan upgrade, tambah mesin, tambah pabrik. Namun bicara soal investasi, kapan balik modalnya. Makanya kami dekatin biar matching,” paparnya.

Shinta menegaskan bahwa rencana eksplorasi dan pengeboran sumur akan terus berkesinambungan hingga 2060.

Baca Juga :  PGN Kawal Gas Bumi Nasional

“Ngomongin 1 juta barel itu masih sepertiga, karena targetnya 3 juta barel. Kalau tidak bisa kita penuhi, maka nanti impor, dan itu menggerus APBN. Kita berusaha untuk menjawab itu,” ungkapnya dengan tekad yang kuat.

Di tempat yang sama, General Manager PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), Setyo Sapto Edi, menegaskan komitmennya untuk mencapai target yang ditetapkan SKK Migas. “Target tahun ini untuk minyak itu 24.900 barel per hari. Sedangkan gas 470 MMSCFD,” katanya.

Ia juga berupaya mendorong vendor mitranya di Batam untuk terus berinovasi. “Kami memberikan apresiasi kepada vendor, dan memastikan sumur bor yang kami kelola mendapat dukungan penuh,” pungkasnya.##

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : msn.com

Berita Terkait

Tambang Morowali Disegel KKP
Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal
Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan
Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus
Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??
Misteri Penambang Emas WNA Terbongkar
Gas Melimpah, Ke Mana Arah?
Impor Pipa, Industri Lokal Terkekang?

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 09:07 WIB

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 24 September 2024 - 08:09 WIB

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Minggu, 22 September 2024 - 22:21 WIB

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Jumat, 23 Agustus 2024 - 09:36 WIB

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Kamis, 22 Agustus 2024 - 08:14 WIB

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB