Misteri Penambang Emas WNA Terbongkar

Keterlibatan TKA China dan Lemahnya Pengawasan Negara Terungkap

- Redaksi

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 07:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lokasi tambang emas di Setong Lombok Barat. Foto: Tangkapan youtobe.

Lokasi tambang emas di Setong Lombok Barat. Foto: Tangkapan youtobe.

Orang-orang asing ini memegang Kitas sebagai investor. Secara dokumen, mereka legal

 LOMBOK BARAT (ENERGINEWS.COM) – Di atas Bukit Malaikat, Desa Persiapan Blongas, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat (Lobar), sebuah rahasia kelam terbongkar. Sebanyak 15 tenaga kerja asing (TKA) asal China diduga terlibat dalam pengelolaan tambang emas ilegal. Sebuah operasi yang berlangsung di bawah radar, hingga akhirnya kemarahan warga setempat memuncak dan berubah menjadi aksi pembakaran. Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa dalang di balik semua ini?

“Orang-orang asing ini memegang Kitas sebagai investor. Secara dokumen, mereka legal,” ujar Heri Sudiono, Kepala Seksi Teknologi Informasi Komunikasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Mataram, dengan nada datar. Pernyataannya seolah menghapus keterlibatan para WNA China dalam praktik tambang ilegal yang meresahkan warga lokal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, di balik kata-kata yang rapi itu, tersimpan pertanyaan yang lebih dalam: Bagaimana mungkin para investor asing ini, yang datang dengan visa legal, justru terlibat dalam kegiatan tambang ilegal? Bukankah ini menandakan adanya celah dalam sistem pengawasan kita? Atau mungkin, ini semua adalah trik yang disusun dengan rapi?

Baca Juga :  Selesai..! Izin Freeport Diperpanjang

“Ya, data itu ada di kami semua. Masalah yang lain-lain saya tidak berkomentar,” kata Heri saat ditanya lebih jauh. Apakah ini hanya soal administrasi? Atau ada pihak-pihak yang memanfaatkan celah hukum untuk meraup keuntungan dari kekayaan alam Indonesia? Dan berapa besar kerugian negara akibat ulah mereka?

Heri melanjutkan, dalam catatan Imigrasi, para WN China ini memiliki izin tinggal yang berlaku selama satu tahun dan mereka tiba di Sekotong pada awal 2024. Dengan Kitas di tangan, mereka dianggap sebagai investor, tapi apa yang sebenarnya mereka investasikan? Emas ilegal? Jika ya, berapa besar nilai dari emas yang telah mereka gali tanpa izin? Dan siapa yang benar-benar menarik keuntungan dari operasi ini?

Di sisi lain, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, mencoba meredam ketegangan.

“Dugaan sementara pembakaran ini karena adanya ‘illegal mining’,” ujarnya.

Namun, sampai kapan dugaan ini hanya akan menjadi dugaan? Siapa yang akan bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi? Apakah ini akan menjadi satu lagi kasus yang hilang dalam tumpukan berkas tanpa penyelesaian?

Baca Juga :  Kisruh Tambang Ilegal Merbuk

Sanksi tegas harus diberlakukan. Jika terbukti bahwa para WN China ini benar-benar mendalangi tambang emas ilegal, apa sanksi yang pantas bagi mereka? Deportasi? Atau lebih dari itu? Apakah hukum kita cukup kuat untuk memberikan hukuman yang setimpal dengan kerugian yang mereka sebabkan?

Akhir masa jabatan para menteri semakin dekat, dan pertanyaan besar pun muncul: Apakah ada perubahan signifikan yang akan dilakukan di sisa waktu mereka? Ataukah kasus ini akan menjadi satu lagi bukti lemahnya penegakan hukum dalam melindungi kekayaan alam Indonesia?

Seiring dengan terungkapnya lebih banyak fakta, masyarakat hanya bisa berharap bahwa keadilan akan ditegakkan. Tapi satu hal yang pasti: Sekotong telah menjadi saksi bisu dari permainan kotor yang melibatkan banyak kepentingan, dan pertarungan untuk kebenaran baru saja dimulai.##

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : detik.com

Berita Terkait

Tambang Morowali Disegel KKP
Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal
Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan
Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus
Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??
Gas Melimpah, Ke Mana Arah?
Impor Pipa, Industri Lokal Terkekang?
Akhiri Polusi Jakarta, Tutup PLTU Suralaya?

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 09:07 WIB

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 24 September 2024 - 08:09 WIB

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Minggu, 22 September 2024 - 22:21 WIB

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Jumat, 23 Agustus 2024 - 09:36 WIB

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Kamis, 22 Agustus 2024 - 08:14 WIB

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB