Inovasi Digital, Tambang Menuju Masa Depan

Digitalisasi pertambangan menjanjikan efisiensi, lingkungan, dan ekonomi lebih baik

- Redaksi

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 01:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Managers Investor Relations Public Relations and Media Relations Bumi Resources Ricco Surya. Foto: detik.com

Managers Investor Relations Public Relations and Media Relations Bumi Resources Ricco Surya. Foto: detik.com

Kami adalah perusahaan tambang terbuka, jadi untuk mencapai efisiensi dan mengurangi polusi dari solar dan debu, kami menerapkan aplikasi digital …….

 

JAKARTA (ENERGINEWS.COM) – Dalam upaya mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan efisiensi operasional, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), salah satu perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia, telah mengadopsi digitalisasi di sektor pertambangan. Inisiatif ini tidak hanya mengurangi polusi dan penggunaan bahan bakar solar, tetapi juga memberikan penghematan signifikan dalam bahan bakar hingga jutaan liter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ricco Surya, Manager Investor Relations, Public Relations, and Media Relations PT Bumi Resources, menjelaskan bahwa anak perusahaan mereka, Kaltim Prima Coal (KPC), telah menjadi pelopor dalam penerapan teknologi ini.

Dalam sebuah wawancara di acara Festival LIKE 2, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, pada Kamis (8/6/2024), Ricco menegaskan pentingnya digitalisasi untuk efisiensi dan keberlanjutan di industri pertambangan.

“Kami adalah perusahaan tambang terbuka, jadi untuk mencapai efisiensi dan mengurangi polusi dari solar dan debu, kami menerapkan aplikasi digital yang memungkinkan kami mengontrol truk sebesar rumah yang bisa mengangkut ratusan ton batu bara,” ujar Ricco sambil menambahkan langkah nyata menuju pengurangan dampak lingkungan dan peningkatan efisiensi operasional.

Baca Juga :  Akuisisi Tambang Batu Bara Jambi

Dampak Digitalisasi, Penghematan dan Keberlanjutan

Sejak 2023, penggunaan aplikasi untuk pengawasan dan kontrol pertambangan telah berhasil menghemat penggunaan bahan bakar solar hingga 1,1 juta liter.

“Dengan digitalisasi, penggunaan solar bisa dikurangi, sehingga lebih efisien dan otomatis juga mengurangi emisi gas rumah kaca,” tambah Ricco.

KPC telah meningkatkan kecepatan proses operasional dengan teknologi ini, yang memungkinkan penghematan waktu dan biaya.

Namun, transformasi digital ini bukan tanpa tantangan. Kelemahan dari penerapan teknologi ini adalah investasi awal yang tinggi serta kebutuhan untuk pelatihan intensif bagi pekerja agar dapat beradaptasi dengan sistem baru. Selain itu, risiko keamanan data dan potensi gangguan teknologi juga menjadi perhatian.

Komitmen Bumi Resources terhadap Lingkungan

Selain fokus pada digitalisasi, Bumi Resources juga menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dengan mengubah lahan bekas tambang menjadi area resapan air. Proyek ini, yang dilaksanakan di Kalimantan Timur sejak 2021 oleh PT Arutmin Indonesia, bertujuan untuk memulihkan ekosistem yang rusak akibat aktivitas pertambangan.

“Ini adalah salah satu cara kami untuk menunjukkan bahwa pertambangan batu bara dapat dilakukan secara bertanggung jawab dan ramah lingkungan,” kata Ricco.

Baca Juga :  Bioetanol: Go Green, Udara Bersih!

Pihaknya ingin mengubah persepsi masyarakat yang umumnya melihat pertambangan sebagai kegiatan yang merusak lingkungan. Dengan inisiatif ini, kami berupaya memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa pertambangan dapat berjalan seiring dengan upaya pelestarian lingkungan.

Visi Ke Depan dan Tantangan yang Dihadapi

Dengan semakin banyaknya kritik dari komunitas internasional mengenai praktik pertambangan yang tidak bertanggung jawab, Bumi Resources berusaha untuk menjadi teladan dalam pengelolaan tambang yang baik. Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah sedikit. Salah satu tantangan terbesar adalah meyakinkan masyarakat dan para pemangku kepentingan tentang komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan.

“Kami sadar bahwa upaya ini membutuhkan waktu dan dedikasi. Tetapi dengan komitmen yang kuat, kami yakin dapat mencapai keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan,” ungkap Ricco sambil berharap langkah-langkah yang diambil dapat menginspirasi perusahaan lain untuk mengikuti jejak yang sama.##

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : detik.com

Berita Terkait

Tambang Morowali Disegel KKP
Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal
Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan
Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus
Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??
Misteri Penambang Emas WNA Terbongkar
Gas Melimpah, Ke Mana Arah?
Impor Pipa, Industri Lokal Terkekang?

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 09:07 WIB

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 24 September 2024 - 08:09 WIB

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Minggu, 22 September 2024 - 22:21 WIB

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Jumat, 23 Agustus 2024 - 09:36 WIB

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Kamis, 22 Agustus 2024 - 08:14 WIB

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB