Kami adalah perusahaan tambang terbuka, jadi untuk mencapai efisiensi dan mengurangi polusi dari solar dan debu, kami menerapkan aplikasi digital …….
JAKARTA (ENERGINEWS.COM) – Dalam upaya mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan efisiensi operasional, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), salah satu perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia, telah mengadopsi digitalisasi di sektor pertambangan. Inisiatif ini tidak hanya mengurangi polusi dan penggunaan bahan bakar solar, tetapi juga memberikan penghematan signifikan dalam bahan bakar hingga jutaan liter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ricco Surya, Manager Investor Relations, Public Relations, and Media Relations PT Bumi Resources, menjelaskan bahwa anak perusahaan mereka, Kaltim Prima Coal (KPC), telah menjadi pelopor dalam penerapan teknologi ini.
Dalam sebuah wawancara di acara Festival LIKE 2, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, pada Kamis (8/6/2024), Ricco menegaskan pentingnya digitalisasi untuk efisiensi dan keberlanjutan di industri pertambangan.
“Kami adalah perusahaan tambang terbuka, jadi untuk mencapai efisiensi dan mengurangi polusi dari solar dan debu, kami menerapkan aplikasi digital yang memungkinkan kami mengontrol truk sebesar rumah yang bisa mengangkut ratusan ton batu bara,” ujar Ricco sambil menambahkan langkah nyata menuju pengurangan dampak lingkungan dan peningkatan efisiensi operasional.
Dampak Digitalisasi, Penghematan dan Keberlanjutan
Sejak 2023, penggunaan aplikasi untuk pengawasan dan kontrol pertambangan telah berhasil menghemat penggunaan bahan bakar solar hingga 1,1 juta liter.
“Dengan digitalisasi, penggunaan solar bisa dikurangi, sehingga lebih efisien dan otomatis juga mengurangi emisi gas rumah kaca,” tambah Ricco.
KPC telah meningkatkan kecepatan proses operasional dengan teknologi ini, yang memungkinkan penghematan waktu dan biaya.
Namun, transformasi digital ini bukan tanpa tantangan. Kelemahan dari penerapan teknologi ini adalah investasi awal yang tinggi serta kebutuhan untuk pelatihan intensif bagi pekerja agar dapat beradaptasi dengan sistem baru. Selain itu, risiko keamanan data dan potensi gangguan teknologi juga menjadi perhatian.
Komitmen Bumi Resources terhadap Lingkungan
Selain fokus pada digitalisasi, Bumi Resources juga menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dengan mengubah lahan bekas tambang menjadi area resapan air. Proyek ini, yang dilaksanakan di Kalimantan Timur sejak 2021 oleh PT Arutmin Indonesia, bertujuan untuk memulihkan ekosistem yang rusak akibat aktivitas pertambangan.
“Ini adalah salah satu cara kami untuk menunjukkan bahwa pertambangan batu bara dapat dilakukan secara bertanggung jawab dan ramah lingkungan,” kata Ricco.
Pihaknya ingin mengubah persepsi masyarakat yang umumnya melihat pertambangan sebagai kegiatan yang merusak lingkungan. Dengan inisiatif ini, kami berupaya memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa pertambangan dapat berjalan seiring dengan upaya pelestarian lingkungan.
Visi Ke Depan dan Tantangan yang Dihadapi
Dengan semakin banyaknya kritik dari komunitas internasional mengenai praktik pertambangan yang tidak bertanggung jawab, Bumi Resources berusaha untuk menjadi teladan dalam pengelolaan tambang yang baik. Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah sedikit. Salah satu tantangan terbesar adalah meyakinkan masyarakat dan para pemangku kepentingan tentang komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan.
“Kami sadar bahwa upaya ini membutuhkan waktu dan dedikasi. Tetapi dengan komitmen yang kuat, kami yakin dapat mencapai keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan,” ungkap Ricco sambil berharap langkah-langkah yang diambil dapat menginspirasi perusahaan lain untuk mengikuti jejak yang sama.##
Penulis : Redaksi
Editor : Mahmud Marhaba
Sumber Berita : detik.com