Wow… Nikel Melambung 10 Kali?

Program Hilirisasi Tingkatkan Ekspor dan Nilai Tambah Komoditas, Meski Harga Fluktuatif

- Redaksi

Sabtu, 20 Juli 2024 - 17:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nikel yang melambung 10 kali menjadi nilai tambah komoditas. Foto: Mining.com

Nikel yang melambung 10 kali menjadi nilai tambah komoditas. Foto: Mining.com

Meskipun harga nikel dunia saat ini tidak setinggi pada 2022 lalu, ketika sempat mencapai rekor tertinggi, Roy menilai bahwa Indonesia tidak akan kehilangan momentum dan telah melakukan program hilirisasi dengan baik sejak 2020

 

JAKARTA (ENERGINEWS.COM) – Di tengah dinamika pasar global yang tak menentu, Indonesia menunjukkan ketangguhannya melalui program hilirisasi nikel. Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berhasil meningkatkan nilai tambah dan ekspor komoditas ini secara signifikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tak tanggung-tanggung, nilai ekspor nikel Indonesia melejit hingga sepuluh kali lipat dibandingkan sebelum program hilirisasi digalakkan, di mana sebelumnya Indonesia hanya menjual komoditas mentah atau bijih nikel.

Roy Arman Arfandy, Direktur Utama Harita Nickel atau PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), mengungkapkan peningkatan drastis ini dengan penuh semangat dan optimisme.

“Dengan adanya hilirisasi dan dorongan pemerintah terhadap pengusaha untuk berinvestasi, ekspor nikel meningkat luar biasa. Nilainya meningkat sepuluh kali lipat dibanding tahun 2017,” ujarnya dalam program Mining Zone CNBC Indonesia, Kamis (18/7/2024).

Meskipun harga nikel dunia saat ini tidak setinggi pada 2022 lalu, ketika sempat mencapai rekor tertinggi, Roy menilai bahwa Indonesia tidak akan kehilangan momentum. Indonesia telah melakukan program hilirisasi dengan baik sejak 2020, dan terus berupaya untuk menjaga stabilitas.

Baca Juga :  Migas di Ambang Masa Depan

Namun, Roy juga mengakui bahwa harga nikel adalah komoditas yang sangat fluktuatif.

“Harga nikel sangat tergantung pada supply dan demand global serta jumlah stok di pasar dunia,” jelasnya.

Pada Rabu (17/07/2024), harga nikel berada pada level US$ 16.457 per ton, turun 21,03% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Meski demikian, Roy tetap optimis. “Kami tetap berupaya menjadi the low-cost producer of nickel di Indonesia, sehingga memiliki buffer yang cukup untuk menghadapi fluktuasi harga,” tandasnya.

Senada dengan Roy, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebutkan bahwa Indonesia memperoleh keuntungan besar dari program hilirisasi nikel yang disebutnya sebagai “kesayangan” Presiden Jokowi.

Pada 2023, nilai ekspor nikel Indonesia mencapai US$ 33,5 miliar atau setara Rp 542,06 triliun, naik pesat dibandingkan dengan saat Indonesia belum menjalankan program hilirisasi.

“Kita menyetop ekspor nikel mentah dan membangun industri dalam negeri. Apa yang terjadi? Nilai ekspor kita dari hasil hilirisasi nikel mencapai US$ 33,5 miliar pada 2023,” ungkap Bahlil dalam Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Kamis (11/7/2024).

Baca Juga :  Biodiesel Menggelora, Harga Dilematis

Bahlil juga menyoroti perbedaan signifikan dibandingkan pendapatan sebelum hilirisasi, di mana pada 2017-2018 pendapatan dari ekspor nikel mentah hanya sebesar US$ 3,3 miliar.

“Tepat pada Oktober 2019, kami mendorong hilirisasi pertama di sektor nikel,” jelasnya.

Bahlil menilai hilirisasi sebagai langkah strategis menuju Indonesia Emas.

Hilirisasi adalah jalan menuju Indonesia Emas. Presiden Jokowi memerintahkan kami untuk merealisasikan langkah-langkah komprehensif dan terukur di bidang hilirisasi,” tandasnya.

Keberhasilan ini tentu mengundang keheranan sekaligus kebanggaan, mengingat betapa besar potensi yang bisa digali dari komoditas yang selama ini dianggap biasa saja. Namun, apakah upaya ini bisa terus berlanjut di tengah tantangan global yang semakin kompleks? Hanya waktu yang bisa menjawab.##

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : cnbcindonesia.com

Berita Terkait

Tambang Morowali Disegel KKP
Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal
Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan
Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus
Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??
Misteri Penambang Emas WNA Terbongkar
Gas Melimpah, Ke Mana Arah?
Impor Pipa, Industri Lokal Terkekang?

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 09:07 WIB

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 24 September 2024 - 08:09 WIB

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Minggu, 22 September 2024 - 22:21 WIB

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Jumat, 23 Agustus 2024 - 09:36 WIB

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Kamis, 22 Agustus 2024 - 08:14 WIB

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB