Angka fantastis tersebut merupakan akumulasi dari dua fasilitas peleburan utama yang beroperasi di Pulau Obi. “Itu di Obi saja, belum di daerah lain misalnya di Halmahera Timur. Ini adalah satu keunggulan dari kami. Kami bersama dengan salah satu mitra dari China, Legion Resources, sangat terbuka dalam melakukan transfer knowledge,”
JAKARTA (ENEGRGINEWS.COM) – Di tengah gemuruh industri tambang nikel yang kian marak, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau yang lebih dikenal dengan Harita Nickel, muncul sebagai pemain utama dengan kontribusi signifikan terhadap ekonomi lokal. Tak kurang dari 30.000 tenaga kerja terlibat dalam operasi pemrosesan nikel di fasilitas mereka yang terletak di Pulau Obi, Maluku Utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Direktur Utama NCKL, Roy Arman Arfandy, mengungkapkan angka tersebut pada program Mining Zone. “Bayangkan tadi kan ada 30.000 orang di Obi yang kerja. Butuh makan semua kan? Nah tentu banyak menggunakan minyak goreng,” ujar Roy pada Selasa (23/7/2024).
Angka fantastis tersebut merupakan akumulasi dari dua fasilitas peleburan utama yang beroperasi di Pulau Obi. “Itu di Obi saja, belum di daerah lain misalnya di Halmahera Timur. Ini adalah satu keunggulan dari kami. Kami bersama dengan salah satu mitra dari China, Legion Resources, sangat terbuka dalam melakukan transfer knowledge,” jelas Roy lebih lanjut.
Pentingnya kolaborasi antara tenaga kerja lokal dan asing juga menjadi sorotan Roy. Dari total tenaga kerja yang ada, sebanyak 86% merupakan pekerja dalam negeri. “Rasio TKI kami dibanding TKI di Obi itu sekitar 86% adalah orang lokal, hanya 14% orang dari tenaga kerja asing,” ungkapnya.
Meski dominasi pekerja lokal sangat kuat, keberadaan tenaga kerja asing tetap dianggap vital. “Tenaga kerja asing tetap dibutuhkan oleh perusahaan untuk bertukar teknologi atau technology transfer dengan tenaga kerja lokal. Hal ini dapat terasa di tempat kami. Kalau Maria datang ke tempat kami di Obi akan melihat bahwa saat ini kita melakukan tandem. Jadi TKA itu didampingi satu orang lokal untuk belajar bagaimana menguasai operasional dari pabrik,” tandas Roy, memberikan gambaran lebih detail tentang proses transfer pengetahuan yang berlangsung.
Dengan keberhasilan dalam mempekerjakan ribuan orang dan memastikan transfer pengetahuan antara tenaga kerja asing dan lokal, Harita Nickel tak hanya berkontribusi pada produksi nikel, tetapi juga pada pembangunan kapasitas sumber daya manusia di Indonesia. Ini merupakan pencapaian yang tak hanya membanggakan bagi perusahaan, tetapi juga bagi masyarakat Maluku Utara yang mendapat manfaat langsung dari kehadiran industri ini.#
Penulis : Redaksi
Editor : Wina
Sumber Berita : CNBC Indonesia