Target SKK Migas Produksi Minyak 1 Juta Barel Perhari Mundur 2033

Pandemi COVID-19 menyebabkan penundaan 2,5 tahun target

- Redaksi

Jumat, 19 Juli 2024 - 18:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.(NET)

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.(NET)

Dwi menyampaikan bahwa realisasi lifting minyak pada Semester I Tahun 2024 mencapai 576 ribu barel per hari (BOPD), lebih rendah dari target APBN 2024 sebesar 635 ribu BOPD dan target work program and budget (WP&B) sebesar 589,5 ribu BOPD

 

JAKARTA (ENERGINEWS.COM) – Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengumumkan bahwa target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) akan mundur hingga 2033 akibat pandemi COVID-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami perkirakan mundur 2,5 tahun karena pandemi. Oleh karena itu, kalau dulunya target 2030, Insya Allah di 2033 tercapai,” ujar Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, dalam konferensi pers Kinerja Hulu Migas Semester I/2024 di Jakarta, Jumat.

Baca Juga :  Minyak Menggila, Rakyat Menjerit

Dwi menyampaikan bahwa realisasi lifting minyak pada Semester I Tahun 2024 mencapai 576 ribu barel per hari (BOPD), lebih rendah dari target APBN 2024 sebesar 635 ribu BOPD dan target work program and budget (WP&B) sebesar 589,5 ribu BOPD.

Pembahasan mengenai mundurnya capaian target 1 juta BOPD muncul setelah anggota Komisi VII DPR RI, Maman Abdurrahman, meminta SKK Migas untuk meninjau kembali target tersebut. “Pemerintah terlalu optimistis, terlebih dengan capaian lifting minyak pada 2023 yang berada di bawah target,” kritik Maman.

Kritik ini mendapat tanggapan dari Tutuka Ariadji pada Kamis (14/3), ketika ia masih menjabat sebagai Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Tutuka tidak menampik kemungkinan mundurnya realisasi target 1 juta BOPD dari 2030 menjadi 2033.

Baca Juga :  Investor Migas ‘Kabur’ ke Afrika

“Kita harus realistis dengan kondisi yang ada. Pandemi memberikan dampak signifikan pada industri, termasuk sektor migas,” ujar Tutuka.

Sementara itu, Dwi Soetjipto menegaskan bahwa meski ada penundaan, upaya untuk mencapai target tersebut terus dilakukan. “Kita harus tetap fokus dan bekerja keras untuk mencapai target ini, meskipun ada tantangan besar di depan kita,” kata Dwi.#

Penulis : Redaksi

Editor : Wina

Sumber Berita : Antaranews.com

Berita Terkait

Tambang Morowali Disegel KKP
Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal
Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan
Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus
Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??
Misteri Penambang Emas WNA Terbongkar
Gas Melimpah, Ke Mana Arah?
Impor Pipa, Industri Lokal Terkekang?

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 09:07 WIB

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 24 September 2024 - 08:09 WIB

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Minggu, 22 September 2024 - 22:21 WIB

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Jumat, 23 Agustus 2024 - 09:36 WIB

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Kamis, 22 Agustus 2024 - 08:14 WIB

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB