Satu hal yang pasti, langkah PLN dan PT Masmindo Dwi Area ini menjadi bukti bahwa industri di Indonesia bisa, dan seharusnya, beralih ke energi terbarukan demi masa depan yang lebih baik
JAKARTA (ENERGINEWS.COM)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di tengah hiruk-pikuk dunia industri dan bisnis, sebuah langkah berani diambil oleh PT PLN (Persero) untuk memperkuat daya saing dengan memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT). Hal ini ditandai oleh kolaborasi antara PLN dengan PT Masmindo Dwi Area melalui layanan Renewable Energy Certificate (REC), menjadikan Masmindo sebagai perusahaan pertama di Kabupaten Luwu yang memanfaatkan layanan ini.
Moch. Andy Adchaminoerdin, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), dengan penuh semangat menjelaskan bahwa REC adalah jawaban atas kebutuhan industri dalam mendukung langkah dekarbonisasi di tanah air.
“REC merupakan layanan PLN untuk memudahkan pelanggan mendapatkan pengakuan internasional atas penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang transparan, akuntabel, dan diakui secara global,” ujar Andy.
Andy mencatat bahwa hingga Mei 2024, PLN telah menyuplai kebutuhan energi bersih melalui REC sebesar 23.176 unit atau setara 23,17 GWh kepada 6.864 pelanggan di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.
“Sebagai lokomotif transisi energi di tanah air, PLN mendukung penuh kebutuhan sektor bisnis dan industri yang memiliki semangat terhadap suksesnya transisi energi di Indonesia,” tegas Andy.
Rathy Shinta Utami, Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Palopo, juga menambahkan bahwa PT Masmindo Dwi Area telah menjadi pelopor di Kabupaten Luwu dengan menggunakan 100% energi bersih selama empat tahun berturut-turut, dari tahun 2021 hingga 2024.
“Pembelian REC merupakan cara paling efisien bagi pelanggan untuk menikmati energi bersih dari PLN. Jika membangun pembangkit sendiri akan membutuhkan biaya investasi yang besar dan waktu yang lama,” jelas Rathy.
Menurut Rathy, daya tersambung untuk kawasan PT Masmindo Dwi Area adalah sebesar 197.000 Volt Ampere (VA) dan nantinya akan bertambah menjadi 1.110.000 VA pada bulan Agustus 2024. General Manager Project PT Masmindo Dwi Area, Fakhruddin Noor, mengungkapkan komitmen perusahaan untuk menggunakan energi listrik yang lebih bersih lagi dari hulu ke hilir.
“Visi misi ini sejalan dengan program pemerintah dalam penurunan emisi. PT Masmindo Dwi Area sudah memastikan dengan pembelian REC ini, sumber listriknya berasal dari EBT,” jelas Fakhruddin.
Di tengah semua ini, rasa keheranan tak bisa dielakkan. Bagaimana bisa sebuah perusahaan tambang besar berkomitmen penuh pada penggunaan energi bersih? Apakah ini hanya strategi pemasaran atau benar-benar langkah menuju masa depan yang lebih hijau? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Namun, satu hal yang pasti, langkah PLN dan PT Masmindo Dwi Area ini menjadi bukti bahwa industri di Indonesia bisa, dan seharusnya, beralih ke energi terbarukan demi masa depan yang lebih baik.##
Penulis : Redaksi
Editor : Mahmud Marhaba
Sumber Berita : Bisnis.com/ msn.com