Pertamina selaku Holding Migas memiliki aspirasi untuk mengembangkan terminal LNG Arun menjadi LNG Hub Leader di Asia dengan melakukan revitalisasi kembali di salah satu tanki yaitu F6004 sejak akhir 2023
JAKARTA (ENERGINEWS.COM)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
DI TENGAH transisi energi global dan kebutuhan gas bumi nasional yang terus meningkat, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina, memantapkan komitmennya untuk menjaga ketahanan energi nasional.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, menegaskan fokus PGN pada pengembangan infrastruktur gas bumi, baik pipa maupun beyond pipeline.
“PGN tetap mengembangkan core business yang sudah melekat dalam diri PGN yang terkait dengan pengembangan proyek transmisi dan distribusi gas bumi,” ujar Rosa.
Salah satu proyek pipa gas bumi strategis adalah WNTS-Pemping yang akan menyalurkan gas dari Lapangan Natuna ke pasar dalam negeri. PGN juga menyambut penyelesaian proyek jaringan gas Cirebon – Semarang tahap II dan akan bersinergi dengan pemerintah untuk membawa gas dari Jawa Timur ke Jawa Barat.
“Terdapat inisiatif bisnis baru untuk pengembangan Pipa Cisem II di mana kami akan membangun Pipa Distribusi Tegal – Cilacap menuju Refinery Unit IV Cilacap sepanjang ± 130 km,” ungkap Rosa.
Di luar Jawa, PGN akan terlibat dalam interkoneksi pipa Dumai – Sei Mangke, Duri – Balam, Duri – Petapahan, Bangkanai – Balikpapan dan Bintuni – Fakfak.
“Dengan cara-cara tersebut, diharapkan dapat menutup gap sumber pasokan yang disebabkan oleh infrastruktur pipa yang belum tersambung,” jelas Rosa.
PGN juga terus memperkuat infrastruktur LNG untuk menyeimbangkan supply dan demand gas bumi domestik. Salah satunya adalah revitalisasi Tanki LNG Hub Arun yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2024.
“Pertamina selaku Holding Migas memiliki aspirasi untuk mengembangkan terminal LNG Arun menjadi LNG Hub Leader di Asia. Salah satu tahapan awalnya sudah PGN mulai dengan revitalisasi kembali di salah satu tanki yaitu F6004 sejak akhir 2023,” jelas Rosa.
Peran FSRU Lampung dan FSRU Jawa Barat juga esensial untuk menjaga stabilitas layanan dan supply point LNG. PGN juga mendorong komersialisasi LNG dengan masuk ke bisnis LNG Trading dan menambah fasilitas LNG di Bontang, Teluk Lamong, dan Terminal LNG Bunkering.
“Upaya PGN baik pipeline maupun beyond pipeline memerlukan sinergi yang selaras dengan kepentingan seluruh stakeholder, pemerintah dan pengguna gas bumi di sisi hilir,” kata Rosa.
Dengan optimisme menghadapi tantangan yang dinamis, PGN menargetkan keseimbangan supply dan demand gas bumi terjadi pada tahun 2030. PGN juga mendorong agar pengguna baru terus tumbuh untuk mendukung ketahanan energi nasional.##
Penulis : Redaksi
Editor : Mahmud Marhaba
Sumber Berita : msn.com