“IBC telah memulai pembangunan pabrik sel baterai 10 giga di Karawang. Kami menargetkan pabrik ini akan rampung pada akhir 2024. Meskipun saat ini belum selesai, kami optimis bahwa proyek ini akan selesai sesuai rencana,”
JAKARTA (ENERGINEWS.COM) – Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko, mengungkapkan bahwa pembangunan pabrik sel baterai oleh PT Indonesia Battery Corporation (IBC) di Karawang, Jawa Barat, diharapkan selesai pada akhir tahun 2024.
Pabrik ini dirancang dengan kapasitas produksi baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) mencapai 10 gigawatt (GW), dan saat ini masih dalam tahap pembangunan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“IBC telah memulai pembangunan pabrik sel baterai 10 giga di Karawang. Kami menargetkan pabrik ini akan rampung pada akhir 2024. Meskipun saat ini belum selesai, kami optimis bahwa proyek ini akan selesai sesuai rencana,” ungkap Moeldoko dalam acara International Battery Summit di Jakarta, Senin (29/7/2024).
Moeldoko juga menekankan posisi strategis Indonesia dalam industri baterai terintegrasi global. Sebagai salah satu ekonomi terbesar dunia—nomor 16 di 2020 dan diproyeksikan menjadi nomor 5 pada 2045—Indonesia menawarkan pasar yang sangat potensial untuk kendaraan listrik.
“Indonesia memiliki potensi pasar kendaraan listrik yang sangat besar. Proyeksi penjualan kendaraan roda dua mencapai sekitar 8 juta unit pada 2025, dan kendaraan roda empat diperkirakan mencapai 2 juta unit,” jelasnya.
Menurut Moeldoko, pengembangan industri baterai EV di Indonesia didorong oleh permintaan domestik yang tinggi. Dia mengungkapkan bahwa proyeksi kebutuhan baterai EV di Indonesia akan tumbuh signifikan, dari 20 GW pada 2030 menjadi 59 GW pada 2035.
“Dulu, kita kesulitan mencari mobil listrik, tapi sekarang pasar semakin kompetitif dengan banyaknya merek baru yang muncul,” tambahnya.
Moeldoko juga menegaskan pentingnya bagi Indonesia untuk tidak hanya menjadi penghasil bahan utama baterai EV, tetapi juga untuk mengembangkan kapasitas produksi lokal.
“Kita harus memastikan bahwa bahan utama baterai EV yang kita miliki tidak hanya dimanfaatkan oleh pihak luar. Saya sudah memulai inisiatif ini dengan membangun kapasitas produksi baterai listrik menggunakan seluruh material dari dalam negeri, tanpa impor,” tegasnya.#
Penulis : Redaksi
Editor : Wina
Sumber Berita : CNBC Indonesia