Mengapa Jokowi Prioritaskan Tambang Ormas

Kebijakan Baru Beri Ormas Kesempatan Mengelola Tambang Berkeadilan

- Redaksi

Sabtu, 27 Juli 2024 - 15:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 Presiden RI Jokowi meresmikan Operasional Kawasan Industri Terpadu Batang, Kab. Batang, 26 Juli 2024. Foto: cnbcindoensia.com

Presiden RI Jokowi meresmikan Operasional Kawasan Industri Terpadu Batang, Kab. Batang, 26 Juli 2024. Foto: cnbcindoensia.com

Jokowi menjelaskan bahwa kebijakan ini muncul dari aspirasi masyarakat, terutama dari kalangan ormas keagamaan

 

JAKARTA (ENERGINEWS.COM) – Presiden Joko Widodo akhirnya memberikan penjelasan terkait kebijakan kontroversial pemberian Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) secara prioritas kepada organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan. Dalam kunjungannya ke Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, pada Jumat (26/7/2024), Jokowi menegaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk mewujudkan pemerataan ekonomi dan keadilan sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kita ingin pemerataan ekonomi. Kita ingin keadilan ekonomi,” tegas Jokowi.

Ia juga mengungkapkan bahwa banyak pihak yang mempertanyakan mengapa konsesi tambang selama ini hanya diberikan kepada perusahaan besar.

“Banyak yang komplain kepada saya, ‘Pak, kenapa tambang-tambang itu hanya diberikan kepada yang gede-gede?'” ujar Jokowi menirukan keluhan masyarakat.

Jokowi menjelaskan bahwa kebijakan ini muncul dari aspirasi masyarakat, terutama dari kalangan ormas keagamaan. Ia mengaku terdorong untuk membuat regulasi ini setelah mendengar langsung keluhan dari para pimpinan pondok pesantren.

Baca Juga :  Menjaga Nikel, Kebijakan Moratorium Smelter Diuji

“Kalau memang berminat ada keinginan regulasinya sudah ada,” tegasnya.

Lebih lanjut, Jokowi juga menegaskan bahwa yang diberikan izin adalah badan usaha milik ormas, bukan ormas itu sendiri.

“Jadi, kita tidak ingin menunjuk atau mendorong-dorong ormas keagamaan mengajukan itu, ndak. Kalau memang berminat ada keinginan regulasinya sudah ada,” jelasnya.

Sebelumnya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menyatakan kesiapannya untuk mengelola WIUPK yang ditawarkan pemerintah. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, mengatakan bahwa keputusan resmi akan diambil setelah Konsolidasi Nasional pada 27-28 Juli mendatang.

Kebijakan ini tentu menuai berbagai tanggapan. Di satu sisi, kebijakan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah dan memberikan peluang bagi masyarakat untuk terlibat dalam pengelolaan sumber daya alam. Di sisi lain, ada kekhawatiran mengenai potensi konflik kepentingan, pengelolaan lingkungan yang kurang baik, dan praktik korupsi.

Baca Juga :  Naga Berkepala Dua, Jinakkan Pertambangan Rakyat

Pertanyaan besar kini menghadap kita. Apakah kebijakan ini benar-benar akan mewujudkan pemerataan ekonomi dan keadilan sosial? Atau justru akan membuka peluang terjadinya eksploitasi sumber daya alam yang lebih besar? Waktu akan menjawab semua pertanyaan tersebut.##

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : cnbcindonesia.com

Berita Terkait

Tambang Morowali Disegel KKP
Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal
Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan
Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus
Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??
Misteri Penambang Emas WNA Terbongkar
Gas Melimpah, Ke Mana Arah?
Impor Pipa, Industri Lokal Terkekang?

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 09:07 WIB

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 24 September 2024 - 08:09 WIB

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Minggu, 22 September 2024 - 22:21 WIB

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Jumat, 23 Agustus 2024 - 09:36 WIB

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Kamis, 22 Agustus 2024 - 08:14 WIB

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB