Minyak mentah Brent berjangka tercatat naik sebesar 20 sen, atau 0,3 persen, mencapai US$81,33 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS mengalami kenaikan sebesar 9 sen, atau 0,1 persen, menjadi US$77,25 per barel
JAKARTA (ENERGINEWS.COM) – Harga minyak mentah dunia mengalami lonjakan yang signifikan pada Senin (29/7), didorong oleh kekhawatiran mengenai eskalasi konflik di Timur Tengah.
Lonjakan ini terjadi setelah serangan roket yang menargetkan Dataran Tinggi Golan, wilayah yang diduduki oleh Israel. Negara Zionis dan Amerika Serikat (AS) secara tegas menuding milisi Hizbullah dari Lebanon sebagai pihak yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Minyak mentah Brent berjangka tercatat naik sebesar 20 sen, atau 0,3 persen, mencapai US$81,33 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS mengalami kenaikan sebesar 9 sen, atau 0,1 persen, menjadi US$77,25 per barel.
“Kekhawatiran mengenai meningkatnya ketegangan di Timur Tengah memicu pembelian baru minyak mentah. Namun, kenaikan ini terbatas oleh kekhawatiran berlanjutnya melemahnya permintaan dari Tiongkok,” kata Analis Fujitomi Securities, Toshitaka Tazawa dalam wawancara dengan Reuters.
Pekan lalu, harga minyak di kedua acuan tersebut sempat mengalami penurunan. Penurunan tersebut disebabkan oleh menurunnya permintaan minyak dari Tiongkok dan harapan akan tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Ketegangan semakin meningkat setelah pada Minggu (28/7), kabinet keamanan Israel memberikan wewenang kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menentukan “cara dan waktu” yang tepat untuk membalas serangan roket. Serangan tersebut mengakibatkan kematian 12 remaja dan anak-anak, menjadikannya salah satu serangan paling mematikan di Israel dalam beberapa waktu terakhir.
Pemerintah Israel bersumpah untuk memberikan balasan terhadap Hizbullah, dengan jet tempur Israel melancarkan serangan ke target di Lebanon selatan pada hari yang sama.
Sementara itu, Hizbullah, yang didukung oleh Iran, membantah keterlibatannya dalam serangan tersebut, menambah kompleksitas konflik yang sedang berlangsung.#
Penulis : Redaksi
Editor : Wina
Sumber Berita : CNN Iindonesia.com