Menjelang FOMC Minutes, pasar akan cenderung lebih berombak lantaran market menghadapi ketidakpastian dari The Fed yang membuat pelaku pasar memilih sikap wait and see
JAKARTA (ENERGINEWS.COM)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Harga emas dunia dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Senin (1/7/2024), jelang rilis risalah pertemuan bank sentral Amerika Serikat (FOMC) pekan ini. Investor global menantikan sinyal mengenai arah kebijakan suku bunga saat pidato kepala The Fed, Jerome Powell, minggu ini.
Mengutip data Refinitiv, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$2.323,65 per troy ons, melemah 0,1% pada pukul 06.00 WIB. Biasanya, menjelang FOMC Minutes, pasar akan cenderung lebih berombak lantaran market menghadapi ketidakpastian dari The Fed yang membuat pelaku pasar memilih sikap wait and see. Risalah FOMC sendiri diperkirakan akan dirilis pada Kamis (4/7/2024).
Soal suku bunga The Fed, dot plot terkini menunjukkan bahwa para pengambil kebijakan hanya memperkirakan satu kali penurunan suku bunga pada tahun ini dan empat kali penurunan pada tahun 2025. Jerome Powell, yang akan mengisi acara Diskusi Panel Kebijakan oleh Forum Bank Sentral Eropa (ECB) tentang Perbankan Sentral 2024 di Sintra, Portugal, diharapkan oleh para pelaku pasar dapat memberikan gambaran jelas mengenai kebijakan suku bunga saat ini.
“Cukup penting diperhatikan bagaimana komentar Powell terhadap kondisi ekonomi global terkini dan prospek kebijakan moneter The Fed mendatang, terutama kini memasuki semester II/2024 yang semakin dekat dengan pemilu AS,” ujar seorang analis pasar senior.
Pada akhir pekan, Jumat (5/7/2024), ada data penting dari AS yang masih terkait dengan pasar tenaga kerja, yakni jumlah pekerjaan tercatat selain pertanian atau Non Farm Payroll (NFP) dan tingkat pengangguran. Menurut penghimpun data Trading Economic, NFP diperkirakan bisa turun ke 180.000 pekerjaan periode Juni 2024 dari bulan sebelumnya sebesar 272.000 pekerjaan. Sementara untuk tingkat pengangguran di periode yang sama diproyeksikan akan bertahan di 4%.
“Jika data pasar tenaga kerja yang akan rilis di awal pekan bulan Juli ini sesuai dengan ekspektasi, ini akan memberikan harapan pada kebijakan bank sentral AS yang lebih baik terhadap prospek suku bunga,” tambah analis tersebut. “Sebaliknya, jika pasar tenaga kerja masih tetap ketat, maka tren higher for longer masih tetap bertahan lama.”
Namun, kabar buruk tidak hanya datang dari pasar global. Di dalam negeri, kasus dugaan pemalsuan emas oleh karyawan PT Aneka Tambang (Antam) turut menghebohkan. Beberapa karyawan diduga telah memalsukan emas dan menjualnya di pasar, merugikan perusahaan dan investor.
“Ini adalah pukulan besar bagi reputasi Antam,” kata seorang sumber dalam industri tambang. “Kasus ini harus segera ditangani secara tuntas untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat dan investor.”
Pihak Antam sendiri berjanji akan melakukan investigasi menyeluruh dan membawa para pelaku ke jalur hukum. “Kami berkomitmen untuk menjaga integritas produk dan layanan kami. Setiap pelanggaran akan ditindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujar perwakilan Antam dalam sebuah pernyataan resmi.
Dengan segala dinamika ini, baik dari pasar global maupun isu dalam negeri, investor diharapkan tetap waspada dan bijak dalam mengambil keputusan. Seperti pepatah lama, “Siapkan payung sebelum hujan,” persiapan dan kewaspadaan menjadi kunci dalam menghadapi ketidakpastian.##
Penulis : Redaksi
Editor : Mahmud Marhaba
Sumber Berita : cnbcindonesia.com