Delong, Raksasa Baja di Bibir Jurang

Nasib Ribuan Pekerja Menggantung, Pasar Nikel Global Terancam Guncang

- Redaksi

Selasa, 30 Juli 2024 - 10:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Salah satu aktivitas Pemurnian Nikel. Foto: bisnis.com

Salah satu aktivitas Pemurnian Nikel. Foto: bisnis.com

Pengadilan kini memegang kunci nasib perusahaan ini. Akankah mereka memberi kesempatan kedua, atau justru menjatuhkan vonis mati?

 

JAKARTA (ENERGINEWS.COM) Angin suram berhembus di koridor-koridor dingin pabrik Jiangsu Delong Nickel Industry Co. Dengung mesin yang biasanya memekakkan telinga kini mulai teredam oleh bisik-bisik kekhawatiran. Raksasa baja yang pernah berdiri kokoh di panggung global kini terhuyung di ambang kebangkrutan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebuah drama korporasi yang mencekam tengah berlangsung di pengadilan Kabupaten Xiangshui, Provinsi Jiangsu. Seorang kreditur, layaknya malaikat maut, telah mengajukan permohonan restrukturisasi kebangkrutan. Langkah ini bagaikan hantaman palu godam ke jantung imperium Delong yang selama ini tampak tak tergoyahkan.

Ini bukan sekadar masalah hutang, ini adalah pertaruhan nasib ribuan pekerja, stabilitas pasar nikel global, dan bahkan kelangsungan sektor manufaktur China.

Bayangkan sebuah kolos yang mampu menghasilkan lebih dari 10 juta ton baja tahan karat per tahun, kini terancam runtuh. Pabrik-pabrik Delong yang membentang dari daratan China hingga pulau-pulau Indonesia kini bagai istana pasir yang terancam ombak pasang krisis ekonomi.

Baca Juga :  Indonesia dan Filipina Juara Batu Bara!

Di Indonesia, nasib PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI), PT Obsidian Stainless Steel, dan PT Gunbuster Nickel Indonesia (PT GNI) kini menggantung di ujung tanduk. Ribuan pekerja menahan nafas, menunggu kepastian nasib mereka.

“Kami seperti berjalan di atas tali yang sangat tipis,” ungkap seorang karyawan VDNI dengan suara bergetar. Setiap hari mereka datang ke pabrik dengan pertanyaan, ‘Apakah ini hari terakhir kami?

Sementara itu, Dai Guofang, sang taipan di balik imperium Delong, berjuang keras melawan arus. Namun, kombinasi mematikan antara krisis properti China dan kelebihan pasokan di industri logam telah menciptakan badai sempurna yang mengancam menenggelamkan kapalnya.

“Kami sedang melakukan segala upaya untuk menjaga likuiditas perusahaan,” ujar juru bicara Delong dalam sebuah pernyataan singkat yang sarat keputusasaan. Pihaknya  berharap semua pihak dapat bersabar dan memberi kami kesempatan untuk memulihkan situasi. 

Namun, waktu terus berdetak. Setiap detik yang berlalu bagaikan paku yang ditancapkan ke peti mati Delong. Pengadilan kini memegang kunci nasib perusahaan ini. Akankah mereka memberi kesempatan kedua, atau justru menjatuhkan vonis mati?

Baca Juga :  Baterai LFP-CTP, Tantang Dominasi Nikel

Sementara dunia menunggu dengan nafas tertahan, satu hal yang pasti: kejatuhan Delong bukan hanya tentang satu perusahaan. Ini adalah sebuah gempa yang berpotensi mengguncang fondasi industri baja global, mengirimkan gelombang kejut dari pabrik-pabrik di China hingga tambang-tambang nikel di pelosok Indonesia.

Inilah kisah tentang ambisi manusia yang berhadapan dengan realitas keras pasar global. Sebuah pengingat bahwa bahkan raksasa pun bisa jatuh, dan bahwa di balik kilau baja yang mengagumkan, selalu ada resiko karat yang mengancam.##

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : Bisnis.com

Berita Terkait

Harga Batu Bara Melonjak Tajam
Prabowo Yakinkan Nuklir Indonesia
Pinjaman Tambang Batu Bara Disetujui
AS Incar Mineral Kritis Indonesia
Raksasa Nikel BHP Tumbang?
China Migrasi Baja
Harta Karun Carla Wolff Terselubung
Mampukah Kolaborasi PIS-BGN Bangun Ketahanan Energi?

Berita Terkait

Selasa, 13 Agustus 2024 - 09:12 WIB

Harga Batu Bara Melonjak Tajam

Jumat, 2 Agustus 2024 - 09:59 WIB

Prabowo Yakinkan Nuklir Indonesia

Selasa, 30 Juli 2024 - 10:51 WIB

Delong, Raksasa Baja di Bibir Jurang

Selasa, 23 Juli 2024 - 21:56 WIB

Pinjaman Tambang Batu Bara Disetujui

Kamis, 18 Juli 2024 - 16:44 WIB

AS Incar Mineral Kritis Indonesia

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB