Blok Rokan, Peningkatan Minyak Nasional

Produksi Capai 157.000 BPD, Eksplorasi MNK Makin Diintensifkan

- Redaksi

Senin, 22 Juli 2024 - 07:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Situasi Blok Rokan yang kini mengalami peningkatan prodiuktivitas minyak nasional. Foto: monitor.co.id

Situasi Blok Rokan yang kini mengalami peningkatan prodiuktivitas minyak nasional. Foto: monitor.co.id

Blok Rokan, yang telah berproduksi lebih dari 70 tahun, mencakup lebih dari 80 lapangan aktif, termasuk enam lapangan besar seperti Duri, Minas, Bangko, Balam South, dan Petapahan.

 

JAKARTA (ENERGINEWS.COM) – Produksi minyak dari Blok Rokan mencapai level 157.000 barel per hari (bpd) per 15 Juli 2024, demikian dilaporkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Dadan Kusdiana menyatakan bahwa produksi ini menyumbang 27% dari total produksi nasional yang mencapai sekitar 567.000 bpd.

“Pemerintah berharap kinerja Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Blok Rokan dapat lebih dioptimalkan. PHR harus terus meningkatkan produksi dan melakukan eksplorasi untuk peningkatan cadangan,” ujar Dadan kepada Bisnis, Minggu (21/7/2024).

Blok Rokan, yang telah berproduksi lebih dari 70 tahun, mencakup lebih dari 80 lapangan aktif, termasuk enam lapangan besar seperti Duri, Minas, Bangko, Balam South, dan Petapahan.

Kementerian ESDM terus memantau upaya PHR dalam mengembangkan minyak dan gas bumi nonkonvensional (MNK) bersama dengan EOG Resources, perusahaan asal Amerika Serikat.

“Saat ini, PHR baru saja menyelesaikan pemboran di sumur Kelok dan sedang dalam proses rig down serta mobilisasi rig ke lokasi sumur Gulamo untuk melakukan kegiatan fracturing (perekahan) lapisan batuan bawah permukaan,” kata Dadan.

Baca Juga :  Pembatasan Solar, Beban Baru 

Uji coba ini dilakukan setelah penyelesaian pengeboran sumur MNK Gulamo DET-1 dan Kelok DET-1 pada paruh pertama tahun ini. Corporate Secretary PHR WK Rokan, Rudi Ariffianto, menyatakan bahwa perseroan saat ini tengah mengevaluasi data logging dan data inti batuan (coring) hasil pengeboran dua sumur tersebut.

“Pada tahap selanjutnya, akan dilakukan uji coba perekahan dan uji alir hidrokarbon di Sumur Gulamo DET-1 yang diperkirakan akan dimulai pada Juli 2024,” jelas Rudi ketika dihubungi, Kamis (4/7/2024).

MNK merupakan jenis migas yang diusahakan dari reservoir dengan permeabilitas rendah (low permeability). Hidrokarbon nonkonvensional ini berbeda dari hidrokarbon konvensional karena terbentuk dan tersimpan di batuan yang sama, tanpa memerlukan struktur perangkap seperti hidrokarbon konvensional.

Selain itu, hidrokarbon nonkonvensional terperangkap pada batuan dengan porositas dan permeabilitas yang sangat rendah sehingga membutuhkan teknologi tinggi untuk mengeksploitasinya.

Berdasarkan hasil pengujian Energy Information Administration (EIA) Amerika Serikat pada 2013, potensi MNK pada lima cekungan di Indonesia mengandung sumber daya gas dan minyak in-place masing-masing sebesar 303 triliun kaki kubik (Tcf) dan 234 miliar barel minyak (BBO).

Baca Juga :  Emas Sumatera, Fakta dan Fiksi

Salah satu potensi sumber daya MNK itu berada pada Sentral Sumatra Basin, di mana Wilayah Kerja (WK) Rokan yang dikelola oleh PHR merupakan bagian dari cekungan tersebut. Kementerian ESDM memperkirakan potensi MNK yang ada di Blok Rokan mencapai 1,28 miliar. Jika dapat dimonetisasi secara optimal, hal ini bisa mengurangi impor minyak domestik secara signifikan.

“Potensi ini sangat besar, dan dengan upaya yang tepat, kita bisa memanfaatkan sumber daya ini untuk kepentingan nasional,” kata Dadan dengan nada optimis.

Dengan semua perkembangan ini, masa depan Blok Rokan terlihat semakin cerah, meski tantangan dan ketidakpastian tetap ada di setiap langkah.##

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : msn.com

Berita Terkait

Tambang Morowali Disegel KKP
Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal
Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan
Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus
Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??
Misteri Penambang Emas WNA Terbongkar
Gas Melimpah, Ke Mana Arah?
Impor Pipa, Industri Lokal Terkekang?

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 09:07 WIB

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 24 September 2024 - 08:09 WIB

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Minggu, 22 September 2024 - 22:21 WIB

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Jumat, 23 Agustus 2024 - 09:36 WIB

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Kamis, 22 Agustus 2024 - 08:14 WIB

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB