Dengan solusi baterai yang lebih murah, aman, dan ramah lingkungan, kami dapat membuka jalan bagi akses yang lebih luas terhadap kendaraan listrik dan berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan
JAKARTA (ENERGINEWS.COM)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di tengah kekhawatiran akan ketersediaan Nikel di Indonesia, perusahaan komponen kendaraan listrik asal Eropa, Ampere, membawa angin segar dengan mengumumkan terobosan teknologi baterai baru. Menggabungkan teknologi LFP (Lithium Iron Phosphate) dan Cell-to-Pack (CTP), Ampere siap menghadirkan solusi baterai yang lebih murah, aman, dan ramah lingkungan untuk kendaraan listrik di Eropa.
“Langkah ini merupakan respons penting terhadap volatilitas pasar Nikel dan perubahan teknologi baterai,” ungkap Josep Maria Recasens, Chief Operating Officer Ampere, dalam konferensi pers yang diadakan di Tangerang, Senin (1/7).
Teknologi LFP-CTP ini membuka peluang untuk mengurangi biaya kendaraan listrik secara signifikan, sehingga memungkinkan mobilitas listrik yang lebih mudah diakses oleh masyarakat luas.
Menyingkirkan Bayang-bayang Krisis Nikel
Kekhawatiran akan krisis Nikel di Indonesia memang bukan isapan jempol. Sebagai salah satu penyuplai Nikel terbesar di dunia, Indonesia berencana membatasi ekspor bahan mentah ini demi mendorong industri hilir dalam negeri. Hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan lonjakan harga Nikel global, yang pada akhirnya berimbas pada harga baterai NCM (Nikel Cobalt Manganese) yang saat ini mendominasi pasar.
LFP, Solusi Tepat di Waktu yang Tepat
Teknologi LFP hadir sebagai solusi tepat di tengah situasi ini. Baterai LFP menggunakan bahan yang lebih murah dan berlimpah dibandingkan Nikel, sehingga diprediksikan akan lebih tahan terhadap gejolak harga bahan baku.
Selain itu, baterai LFP menawarkan beberapa keunggulan lain, seperti:
- Lebih aman: LFP memiliki stabilitas kimia yang lebih tinggi, sehingga risiko ledakan atau kebakaran lebih rendah.
- Lebih tahan lama: Baterai LFP memiliki siklus hidup yang lebih panjang dibandingkan NCM, sehingga dapat digunakan lebih lama sebelum perlu diganti.
- Ramah lingkungan: LFP tidak mengandung Cobalt, yang merupakan bahan beracun dan sulit didaur ulang.
Teknologi CTP, Dorongan Efisiensi dan Biaya
Teknologi CTP semakin meningkatkan keunggulan baterai LFP dengan mengintegrasikan sel baterai langsung ke dalam casing, tanpa modul tambahan. Hal ini memungkinkan Ampere untuk memasukkan lebih banyak sel ke dalam ruang yang sama, sehingga meningkatkan kapasitas baterai dan jangkauan kendaraan.
Integrasi LFP dan CTP ini diprediksikan dapat membantu Ampere memangkas biaya baterai hingga 20% pada awal tahun 2026.
Menuju Masa Depan Mobilitas Listrik yang Lebih Terjangkau dan Berkelanjutan
Ampere berencana untuk meluncurkan kendaraan dengan baterai LFP-CTP ini pada awal tahun 2026. Terobosan teknologi ini diharapkan dapat menjadi langkah maju yang signifikan dalam mewujudkan mobilitas listrik yang lebih terjangkau, ramah lingkungan, dan tahan lama di Eropa.
“Kami yakin bahwa teknologi LFP-CTP ini akan memainkan peran penting dalam masa depan mobilitas listrik,” kata Recasens.
Dengan solusi baterai yang lebih murah, aman, dan ramah lingkungan, kami dapat membuka jalan bagi akses yang lebih luas terhadap kendaraan listrik dan berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan.##
Penulis : Redaksi
Editor : Mahmud Marhaba
Sumber Berita : katadata.co.id