Investigasi terbaru oleh Proyek Pelaporan Kejahatan dan Korupsi Terorganisir (OCCRP) dan The Financial Times (FT) mengungkap bahwa batu bara berkualitas rendah dari PT Jhonlin, perusahaan milik Haji Isam, dikirim ke India dan dijual dengan harga lebih tinggi setelah manipulasi kualitas
JAKARTA (ENERGINEWS.COM)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Haji Isam, sosok yang akrab dengan kesuksesan dari bawah, kini menghadapi badai yang mengancam reputasinya. Perusahaan miliknya, PT Jhonlin, terseret dalam skandal penipuan batu bara yang melibatkan raksasa India, Adani Group.
Di tengah hiruk-pikuk ini, perasaan prihatin dan haru menyelimuti kisah bisnis yang pernah dibangun dengan susah payah oleh sang crazy rich dari Kalimantan Selatan.
Adani Group, perusahaan raksasa di India, dituduh memanipulasi harga dan kualitas batu bara asal Indonesia untuk dijual kepada perusahaan listrik negara di India.
Investigasi terbaru oleh Proyek Pelaporan Kejahatan dan Korupsi Terorganisir (OCCRP) dan The Financial Times (FT) mengungkap bahwa batu bara berkualitas rendah dari PT Jhonlin, perusahaan milik Haji Isam, dikirim ke India dan dijual dengan harga lebih tinggi setelah manipulasi kualitas.
“Modus yang digunakan oleh pelaku adalah memanfaatkan lubang tambang atau tunnel pada wilayah tambang yang berizin,” ungkap Sunindyo Suryo Herdadi, Direktur Teknik dan Lingkungan Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) Kementerian ESDM.
“Lubang tersebut seharusnya untuk pemeliharaan, namun justru dimanfaatkan untuk penambangan ilegal,” tambahnya.
Penipuan ini berlangsung sejak lama, dengan modus operandi yang sistematis. Misalnya, pada Januari 2014, Adani membeli batu bara dari Indonesia dengan klaim kandungan 3.500 kalori per kilogram, kemudian menjualnya ke perusahaan Pembangkitan dan Distribusi Tamil Nadu (Tangedco) sebagai batu bara berkualitas 6.000 kalori per kilogram. Ini memberikan keuntungan berlipat ganda bagi Adani, yang menjual batu bara tersebut seharga US$ 92 per ton, padahal harga beli dari PT Jhonlin hanya US$ 28 per ton.
“Setelah dilakukan pengukuran oleh surveyor yang kompeten, ditemukan kemajuan lubang tambang dengan total panjang 1.648,3 meter dengan volume 4.467,2 meter kubik,” jelas Sunindyo dalam sebuah konferensi pers.
Alat-alat berat seperti lower loader dan dump truck listrik turut ditemukan di lokasi penambangan ilegal ini.
Aktivitas ilegal ini melibatkan warga negara asing asal China dengan inisial YH, yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka.
“Tersangka dinyatakan melakukan penambangan tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2020,” ungkap Sunindyo. Ancaman hukumannya adalah kurungan selama lima tahun dan denda maksimal Rp 100 miliar.
Kisah perjalanan Haji Isam menuju kesuksesan selalu menarik untuk diikuti. Berawal sebagai supir pengangkut kayu, ia merintis usaha tambang batu bara dari bawah hingga menjadi salah satu konglomerat terbesar di Indonesia.
Dengan tekad dan kerja keras, Haji Isam mendirikan PT Jhonlin Baratama, yang kini menjadi salah satu perusahaan tambang batu bara terbesar di Kalimantan Selatan.
Bisnisnya terus berkembang ke berbagai sektor, termasuk penerbangan dan gula.
Pada 2020, Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik gula milik Haji Isam di Bombana, Sulawesi Tenggara. Jokowi mengapresiasi keberanian Haji Isam dalam berinvestasi membuka kebun tebu dan pabrik gula terintegrasi.
Namun, di balik cerita sukses ini, muncul awan gelap skandal yang mengancam menghancurkan segala yang telah dibangunnya. Penipuan batu bara ini tidak hanya mencoreng nama baik PT Jhonlin, tetapi juga menimbulkan kerugian besar bagi Indonesia dan India. Dengan kerugian yang diperkirakan mencapai Rp 1,12 triliun, dampak dari skandal ini sangat meresahkan.
“Kerugian negara akibat kegiatan tambang ilegal ini masih dalam perhitungan dari lembaga terkait yang memiliki kompetensi untuk menghitung kerugian negara,” tandas Sunindyo. Kasus ini masih terus dikembangkan, dan publik menantikan keadilan bagi pihak-pihak yang dirugikan.
Di tengah semua ini, hati nurani masyarakat tergerak. Betapa menyedihkan melihat upaya dan kerja keras bertahun-tahun Haji Isam dirusak oleh praktik ilegal dan manipulasi yang tidak bertanggung jawab. Perjalanan Haji Isam, yang seharusnya menjadi inspirasi bagi banyak orang, kini dibayangi oleh skandal yang mencederai kepercayaan.##
Penulis : Redaksi
Editor : Mahmud Marhaba
Sumber Berita : cnbcindonesia.com