Kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2024 ini, menurut Amin, adalah kesalahan besar yang akan mengkhianati idealisme ormas. Alih-alih membantu masyarakat, ormas dikhawatirkan akan berhadapan dengan rakyat yang menjadi korban pertambangan
JAKARTA (ENERGINEWS.COM)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rencana pemberian izin tambang kepada ormas keagamaan menuai badai penolakan keras dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka mengecam keras kebijakan ini, menyebutnya sebagai kebijakan absurd yang akan menjerumuskan ormas ke dalam kubangan konflik dan kerusakan lingkungan.
“Tolak tegas rencana ini!” tegas Direktur Eksekutif Walhi Sulsel, Muhammad Al Amin, di Makassar, Senin (4/6). “Jangan biarkan ormas, yang seharusnya menjadi pelindung rakyat dan lingkungan, terlibat dalam bisnis kotor yang hanya akan memperparah kerusakan dan memicu konflik sosial!”
Kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2024 ini, menurut Amin, adalah kesalahan besar yang akan mengkhianati idealisme ormas. Alih-alih membantu masyarakat, ormas dikhawatirkan akan berhadapan dengan rakyat yang menjadi korban pertambangan.
“Ormas sudah memiliki peran mulia dalam menjalankan usaha sesuai visi misinya, seperti pendidikan, kesehatan, dan jasa lainnya. Jauh dari nilai-nilai kemanusiaan jika mereka tergoda untuk berbisnis tambang yang hanya akan menguntungkan segelintir pihak dengan mengorbankan rakyat dan lingkungan!” kecam Amin.
Ia pun mengingatkan berbagai contoh konflik berdarah yang melibatkan perusahaan tambang dan masyarakat. Konflik ini, lanjutnya, akan semakin parah jika ormas juga ikut terlibat dalam bisnis pertambangan.
“Demi keselamatan rakyat, generasi penerus, dan kelestarian lingkungan, kami mohon kepada NU, Muhammadiyah, dan ormas lainnya untuk menolak dengan tegas konsesi tambang ini!” serunya.
Penolakan Walhi ini sejalan dengan kekhawatiran banyak pihak. Diharapkan dengan suara lantang dari berbagai elemen masyarakat, rencana absurd ini dapat dihentikan dan ormas dapat tetap fokus pada perannya dalam melindungi rakyat dan lingkungan.
Mari hentikan rencana ini sebelum terlambat! Masa depan bangsa dan kelestarian lingkungan tergantung pada penolakan tegas kita!#
Penulis : Redaksi
Editor : Mahmud Marhaba
Sumber Berita : Antaranews.com