General Manajer Unit Bisnis Pengelolaan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPPLM) PT Antam periode 2010-2022 diduga menyalahgunakan kewenangan mereka, mencap emas swasta dengan logo Antam tanpa kontrak dan perhitungan biaya
JAKARTA (ENERGINEWS.COM)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Gegerkan dunia pertambangan! 109 ton emas berlogo Antam terungkap dicap ilegal oleh oknum internal perusahaan. Skandal ini bagaikan luka lama yang terbongkar, membangkitkan kecurigaan dan keresahan. Benih-benih korupsi menggerogoti moral bangsa, mencoreng nama baik Antam dan merusak kepercayaan publik.
“Melekatkan logam mulia milik swasta dengan merek LM Antam,” ungkap Dirdik Kejagung Kuntadi, membongkar modus operandi licik para pelaku. General Manajer Unit Bisnis Pengelolaan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPPLM) PT Antam periode 2010-2022 diduga menyalahgunakan kewenangan mereka, mencap emas swasta dengan logo Antam tanpa kontrak dan perhitungan biaya.
“Akibatnya, 109 ton emas ilegal beredar di pasaran, mengaburkan batas antara produk asli dan palsu,” kata Kuntadi dengan nada prihatin. Kejadian ini bukan hanya merugikan Antam secara finansial, tapi juga menggerogoti kepercayaan publik terhadap produk emas berlogo Antam.
Di tengah gejolak ini, PT Antam berdalih bahwa 109 ton emas tersebut asli, diproduksi di pabrik mereka. “Kami jamin kemurnian seluruh produk emas,” kata Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie, berusaha meyakinkan publik.
Namun, publik tak mudah dibohongi. Skandal ini bagaikan tamparan keras bagi Antam, menandakan tata kelola perusahaan yang buruk dan lemahnya pengawasan internal. Benih-benih korupsi telah lama bersemi, menanti momen untuk berbuah.
Kasus ini membuka mata kita tentang bahaya korupsi yang tak hanya merugikan secara finansial, tapi juga merusak moral bangsa. Kepercayaan publik terhadap institusi dan produk terkikis, menciptakan rasa tidak aman dan ketidakpastian.
Antam dan para pelaku harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Ketegasan hukum dan transparansi dalam proses investigasi dibutuhkan untuk memulihkan kepercayaan publik. Masyarakat pun harus waspada dan selektif dalam memilih produk emas, memastikan keaslian dan sumbernya untuk menghindari terjebak dalam skandal serupa.
Skandal Emas Antam ini menjadi pengingat pahit bahwa korupsi adalah musuh bersama yang harus diberantas. Kita harus bahu membahu, membangun sistem yang lebih transparan dan akuntabel, agar kejadian ini tak terulang kembali.##
Penulis : Redaksi
Editor : Mahmud Marhaba
Sumber Berita : kumparan.com