SEG Solar Masuk Batang, Investasi Hijau US$500 Juta

Pacu Industri Surya Nasional

- Redaksi

Kamis, 16 Mei 2024 - 21:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SEG Solar, perusahaan panel surya asal Amerika Serikat, yang berinvastasi US$500 juta atau setara Rp7,97 triliun di Kawasan Industri Batang/SEG Solar. Foto: bisnis.com

SEG Solar, perusahaan panel surya asal Amerika Serikat, yang berinvastasi US$500 juta atau setara Rp7,97 triliun di Kawasan Industri Batang/SEG Solar. Foto: bisnis.com

Kehadiran SEG Solar di KITB diharapkan mampu mendongkrak produksi panel surya nasional dan memenuhi kebutuhan energi terbarukan yang kian meningkat

 

JAKARTA (ENERGINEWS.COM)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Raksasa panel surya Amerika Serikat, SEG Solar, resmi menjejakkan kakinya di Indonesia dengan menandatangani perjanjian pemanfaatan tanah industri (PPTI) di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City. Investasi senilai US$500 juta atau setara Rp7,97 triliun ini menandakan langkah strategis SEG Solar dalam memperkuat rantai industri energi hijau di Indonesia.

“Melalui koordinasi hulu dan hilir, SEG memastikan penyediaan produk hijau yang bersih dan dapat dilacak untuk pasar di Amerika Serikat, Eropa, dan Indonesia,” jelas Chief Operating Officer sekaligus Pendiri SEG Solar, Jun Zhunge, Kamis (16/05/2024).

Baca Juga :  SPBU Shell Medan Berguguran

Kehadiran SEG Solar di KITB diharapkan mampu mendongkrak produksi panel surya nasional dan memenuhi kebutuhan energi terbarukan yang kian meningkat. Pabrik SEG Solar di Batang ditargetkan rampung pada kuartal kedua tahun 2025 dan mampu memproduksi 5GW sel surya dan 5GW modul per tahunnya.

Batang, Destinasi Utama Investor PMA

Investasi SEG Solar semakin menguatkan posisi Kabupaten Batang sebagai destinasi utama investor Penanaman Modal Asing (PMA). Pada kuartal I/2024, total investasi PMA di Batang mencapai Rp2.171.855 juta, menjadi yang terbesar di Jawa Tengah. Investor Amerika Serikat sendiri menempati peringkat 8 dengan total tambahan investasi pada kuartal I/2024 sebesar Rp88.002 juta.##

Baca Juga :  Batu Bara Melonjak! Nikel Terbang Tinggi!

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : Bisnis.com

Berita Terkait

BBM Terancam Naik? Rakyat Was-Was!
HAM Bergemuruh di Pertambangan
Pertamina Perkuat Risiko
ITPLN Cetak SDM Unggul Energi
Dua Migas Baru Ditandatangani, Harapan Baru Energi Nasional
Pertalite Menuju Kualitas Lebih Baik?
Harta Karun Migas di Bumi Andalas
Penyangkalan Harvey Moeis dan Helena Lim Pada Kasus Timah

Berita Terkait

Rabu, 22 Mei 2024 - 18:26 WIB

BBM Terancam Naik? Rakyat Was-Was!

Sabtu, 18 Mei 2024 - 16:16 WIB

HAM Bergemuruh di Pertambangan

Kamis, 16 Mei 2024 - 21:39 WIB

ITPLN Cetak SDM Unggul Energi

Kamis, 16 Mei 2024 - 21:22 WIB

SEG Solar Masuk Batang, Investasi Hijau US$500 Juta

Kamis, 16 Mei 2024 - 17:39 WIB

Dua Migas Baru Ditandatangani, Harapan Baru Energi Nasional

Selasa, 14 Mei 2024 - 23:57 WIB

Pertalite Menuju Kualitas Lebih Baik?

Selasa, 14 Mei 2024 - 23:40 WIB

Harta Karun Migas di Bumi Andalas

Selasa, 14 Mei 2024 - 10:09 WIB

Penyangkalan Harvey Moeis dan Helena Lim Pada Kasus Timah

Berita Terbaru

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan, Kedubes Indonesia Untuk UAE Husin Bagis dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menyaksikan Penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Direktur Utama PNRE John Anis (kiri) dan Director Development and Investment Masdar Abdulla Zayed (kanan), di Bali, Selasa (21/05/2024)

Internasional

Nusantara Terang, Menuju Masa Depan Energi Bersih

Rabu, 22 Mei 2024 - 20:02 WIB

Menkeu Sri Mulyani menyampaikan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM-PPKF) untuk tahun anggaran 2025 di rapat paripurna DPR RI, Senin (20/5/2024). Foto: bisnis.com (tangkapan layar)

Nasional

BBM Terancam Naik? Rakyat Was-Was!

Rabu, 22 Mei 2024 - 18:26 WIB

Pipa Power of Siberia 1 membentang sepanjang 3.000 km melalui Siberia dan masuk ke provinsi Heilongjiang di timur laut China. Rusia dan China akan segera menandatangani kontrak proyek pipa gas Power of Siberia-2, yang akan mengalirkan gas Rusia ke China, kata Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak hari Kamis malam, 16/5/2024. MSN.COM

Internasional

Gas Raksasa Mengubah Peta, Rusia-China Berjabat Tangan

Minggu, 19 Mei 2024 - 19:05 WIB

Ilustrasi gambar Nikel

Internasional

Logam Bergejolak, Nikel Mengamuk dan Tembaga Bersinar

Sabtu, 18 Mei 2024 - 16:29 WIB

Direktur Jenderal HAM Kemenkumham Dhahana Putra. Foto: indosatunews.com

Nasional

HAM Bergemuruh di Pertambangan

Sabtu, 18 Mei 2024 - 16:16 WIB