Stania, yang merupakan anak perusahaan dari Arsari Tambang (Arsari Group), mengambil bahan baku utama dari timah yang diproduksi di Pulau Bangka, yang juga dikelola oleh Arsari Tambang
JAKARTA (ENERGINEWS.COM)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seorang pengusaha yang berpengaruh, Hashim Djojohadikusumo, mengangkat tirai atas ambisi bisnisnya di sektor timah, dengan fokus pada produksi solder di Batam. Langkah ini menjadi gebrakan yang kuat seiring dengan berkembangnya industri manufaktur elektronik di Asia Tenggara.
Hashim Djojohadikusumo, bersama anaknya Aryo Djojohadikusumo, memimpin pembangunan PT Solder Tin Andalan Indonesia (Stania) dengan investasi besar mencapai Rp400 miliar. Proyek ambisius ini membidik untuk menjadi salah satu pemain utama dalam industri solder, produk kunci dalam proses manufaktur elektronik.
Stania, yang merupakan anak perusahaan dari Arsari Tambang (Arsari Group), mengambil bahan baku utama dari timah yang diproduksi di Pulau Bangka, yang juga dikelola oleh Arsari Tambang. Dengan standar internasional yang diterapkan dan proses produksi yang ramah lingkungan, Stania diharapkan mampu memenuhi tuntutan pasar global dengan produk berkualitas tinggi.
Pendekatan ini bukan tanpa alasan. Hashim Djojohadikusumo memandang dengan cermat perubahan dinamika ekonomi di Asia Tenggara, terutama di tengah migrasi pabrik-pabrik elektronik dari China ke negara-negara seperti Vietnam, Malaysia, dan Thailand. Ini menjadi peluang bagus bagi Stania untuk memenuhi kebutuhan solder dalam industri manufaktur elektronik yang terus berkembang di kawasan tersebut.
“Solder ini diperlukan untuk produksi alat-alat elektronik, seperti mobil listrik, smartphone, televisi, radio, dan perangkat elektronik lainnya,” jelas Hashim. Dia menambahkan bahwa Batam dipilih sebagai lokasi strategis karena kawasan tersebut menjadi rumah bagi banyak industri manufaktur elektronik terkemuka.
Menurut Hashim Djojohadikusumo, harapannya adalah agar Stania bisa menjadi pemasok utama solder untuk berbagai perangkat elektronik, mulai dari mobil listrik hingga smartphone, radio, dan perangkat lainnya. Dengan melihat potensi pasar yang besar dan kebutuhan yang terus berkembang, langkah ini menjadi langkah strategis dalam mengejar peluang bisnis yang menjanjikan.##
Penulis : Redaksi
Editor : Mahmud Marhaba
Sumber Berita : Bisnis.com