PT Timah Bangkit!

Optimis Laba di 2024, Timah Siap Tancap Gas

- Redaksi

Senin, 13 Mei 2024 - 00:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PT Timah (TINS) Siap Ubah Rugi Jadi Laba pada 2024. Foto: bisnis.com

PT Timah (TINS) Siap Ubah Rugi Jadi Laba pada 2024. Foto: bisnis.com

Optimisme ini bukan tanpa alasan. Fina mengungkapkan bahwa perseroan telah membukukan laba senilai Rp30 miliar di kuartal I/2024, jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun 2023

 

JAKARTA (ENERGINEWS.COM)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di tengah gejolak ekonomi global, PT Timah Tbk (TINS) memancarkan secercah harapan. Emiten BUMN pertambangan logam anggota MIND ID ini optimis bangkit dari keterpurukan dan meraih laba di tahun 2024.

“Kami yakin 2024 akan jadi titik balik PT Timah. Kami optimis dapat bukukan laba positif jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2023,” ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko TINS Fina Eliani dengan penuh keyakinan.

Optimisme ini bukan tanpa alasan. Fina mengungkapkan bahwa perseroan telah membukukan laba senilai Rp30 miliar di kuartal I/2024, jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun 2023.

Baca Juga :  BBM Terancam Naik? Rakyat Was-Was!

“Kalau kita bandingkan dengan tahun lalu, sebenarnya dari sisi laba usaha jauh lebih tinggi dibandingkan kuartal 1 2023,” jelas Fina.

Kepercayaan diri Fina ini diperkuat dengan beberapa faktor. Pertama, adanya upaya perbaikan tata kelola niaga timah di Indonesia yang diprediksi akan membatasi suplai logam timah ke pasar dunia. Kedua, perkiraan kenaikan harga jual timah. Berdasarkan perkiraan harga jual timah dari Bloomberg, harga timah berkisar antara US$23.000 per ton hingga US$30.000 per ton.

“Meskipun sampai hari ini harga sudah berada di atas US$30.000,” kata Fina.

Baca Juga :  Kepatuhan Tambang, Ancaman Sanksi Menanti

Faktanya, harga timah memang sedang mengalami tren kenaikan. Di awal tahun 2024, harga timah sempat menyentuh level tertingginya dalam 14 tahun terakhir, yaitu di atas US$38.000 per ton.

Dengan berbagai faktor positif ini, Fina optimistis PT Timah dapat meraih laba yang signifikan di tahun 2024. “InsyaAllah kami yakin 2024 akan jadi titik balik PT Timah,” tandasnya.**

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : Bisnis.com

Berita Terkait

Tambang Morowali Disegel KKP
Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal
Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan
Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus
Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??
Misteri Penambang Emas WNA Terbongkar
Gas Melimpah, Ke Mana Arah?
Impor Pipa, Industri Lokal Terkekang?

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 09:07 WIB

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 24 September 2024 - 08:09 WIB

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Minggu, 22 September 2024 - 22:21 WIB

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Jumat, 23 Agustus 2024 - 09:36 WIB

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Kamis, 22 Agustus 2024 - 08:14 WIB

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB