JAKARTA (ENERGINEWS.COM)
Di tengah isu simpang siur tentang penghapusan Pertalite, Pertamina Patra Niaga, anak usaha PT Pertamina (Persero), hadir dengan penegasan yang melegakan. Melalui Corporate Secretary Irto Ginting, Pertamina Patra Niaga menegaskan komitmennya untuk terus menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat, sesuai dengan kuota tahun 2024 yang ditetapkan oleh Pemerintah.
“Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” tegas Irto dalam keterangan tertulisnya (7/5).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Penegasan ini menjadi kabar gembira bagi jutaan pengguna kendaraan di Indonesia yang mengandalkan Pertalite sebagai bahan bakar utama. Pertamina Patra Niaga, sebagai pihak yang menjalankan penugasan penyaluran BBM subsidi, berkomitmen penuh untuk mengikuti dan menjalankan semua kebijakan yang ditetapkan Pemerintah.
“Prinsipnya kami akan ikuti dan jalankan semua kebijakan Pemerintah,” tutur Irto.
Komitmen ini diperkuat dengan fakta di lapangan. Hingga April 2024, realisasi penyaluran Pertalite secara nasional mencapai 9,9 juta Kiloliter (KL), dari total Kuota Pertalite tahun 2024 yang telah ditetapkan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sebesar 31,7 juta KL. Angka ini menunjukkan bahwa pasokan Pertalite masih terjaga dan mencukupi untuk kebutuhan masyarakat.
Lebih lanjut, Irto menjelaskan bahwa Pertamina Patra Niaga juga terus berinovasi untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran BBM bersubsidi. Salah satu upayanya adalah melalui program Subsidi Tepat, sebuah program digitalisasi yang memungkinkan penyaluran BBM bersubsidi dapat dipantau secara real time dan mencegah potensi penyelewengan.
“Program Subsidi Tepat menjadi upaya kami untuk memastikan transparansi penyaluran BBM bersubsidi. Melalui digitalisasi, penyaluran BBM bersubsidi dapat dipantau secara real time, dan mencegah potensi penyelewengan di lapangan,” tutup Irto.
Di sisi lain, Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, mengamini pernyataan Irto. Ia memastikan bahwa seluruh SPBU di wilayah Jatimbalinus masih menyalurkan Pertalite sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.
“Di Jawa Timur sendiri Pertalite menjadi produk paling laris dengan konsumsi 12.265 kilo liter per hari. Ditopang dengan stok saat ini 140.673 kilo liter, penyaluran Pertalite masih aman 10 kali lipat lebih,” ujar Ahad.
Ahad juga menjelaskan bahwa 17 SPBU di Jawa Timur yang menjual produk Pertamax Green 95 sejak 10 bulan terakhir tidak memiliki kaitan dengan isu penghapusan Pertalite. Pertamax Green 95, produk baru Pertamina yang ramah lingkungan, diformulasikan khusus untuk segmentasi kendaraan tertentu dengan kebutuhan RON 92 ke atas.
“Produk Pertamax Green 95 adalah produk baru kami yang dikhususkan untuk segmentasi kendaraan tertentu yang mengkonsumsi BBM dengan RON 92 ke atas. Produk tersebut terbentuk dari sebagian senyawa nabati yakni etanol yang berasal dari molase tebu produksi PT Enero, Anak Usaha PTPN. Sehingga selain ramah lingkungan juga sebagai dukungan pemberdayaan petani lokal. Bukan menggantikan Pertalite tapi melengkapi varian Oktan BBM pada Gasoline yang selama ini pasarnya dikuasai kompetitor,” tegas Ahad.
Konsumsi Pertamax Green 95 di Jawa Timur saat ini mencapai 680 kilo liter sejak diluncurkan pada Juni 2023 lalu. Awal Juni lalu masih 12 SPBU saja yang menjual, tapi kini berkembang beberapa outlet baru di Gresik, Lamongan, Mojokerto, dan Malang. Konsumsi paling banyak dari kalangan motor dan mobil tipe racing, karena akselerasinya memang bagus produk ini.
Penjelasan dari Pertamina Patra Niaga dan Ahad Rahedi ini diharapkan dapat menenangkan masyarakat dan meluruskan informasi yang simpang siur terkait Pertalite. Penyaluran Pertalite masih berjalan normal dan aman, sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan Pemerintah. Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk terus melayani masyarakat dengan menyediakan BBM berkualitas dengan harga yang terjangkau.##
Penulis : Redaksi
Editor : Mahmud Marhaba
Sumber Berita : Bisnis.com






