Naga Berkepala Dua, Jinakkan Pertambangan Rakyat

Mencari Keseimbangan: Formalisasi dan Keberlanjutan Pertambangan Rakyat di ASEAN

- Redaksi

Rabu, 1 Mei 2024 - 00:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penambang rakyat miskin dapat angin segar rencana perizinan tambang rakyat

Penambang rakyat miskin dapat angin segar rencana perizinan tambang rakyat

Pertambangan Rakyat, bagaikan naga berkepala dua. Di satu sisi, ia menyimpan potensi ekonomi yang luar biasa. Di sisi lain, ia juga menyimpan bahaya jika tidak dikelola dengan baik

 

JAKARTA (ENERGINEWS.COM)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di tengah gemerlapnya Pulau Dewata, para pemimpin ASEAN berkumpul dalam sebuah lokakarya bersejarah. Bukan sembarang lokakarya, namun sebuah momentum penting untuk merajut masa depan pertambangan di kawasan ini. Forum ASEAN-IGF Workshop on Formalization of Artisanal and Small-Scale Mining, yang diadakan pada 29 April 2024, menjadi saksi bisu lahirnya komitmen baru untuk mengintegrasikan Pertambangan Rakyat dan Skala Kecil (ASM) ke dalam peta pembangunan berkelanjutan ASEAN.

Lebih dari sekadar pertemuan biasa, lokakarya ini bagaikan simfoni kolaborasi. Diiringi alunan diskusi dan pertukaran ide, para pemangku kepentingan dari berbagai negara ASEAN menyatukan tekad mereka. Tujuannya? Bukan semata-mata mengeksploitasi kekayaan alam, tapi merajut masa depan yang lebih sejahtera bagi rakyat.

Menjinakkan Naga Berkepala Dua: Tantangan dan Peluang Pertambangan Rakyat

Pertambangan Rakyat, bagaikan naga berkepala dua. Di satu sisi, ia menyimpan potensi ekonomi yang luar biasa. Di sisi lain, ia juga menyimpan bahaya jika tidak dikelola dengan baik. Studi global oleh Intergovernmental Forum on Mining, Minerals, Metals and Sustainable Development (IGF) mengungkap fakta pahit: sekitar 80% penambang rakyat beroperasi tanpa izin, terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan kerusakan lingkungan.

Baca Juga :  Wajah Baru Direksi PT Timah

Namun, di tengah bayang-bayang bahaya, secercah harapan mulai terlihat. Beberapa negara ASEAN telah menunjukkan komitmen mereka dengan menerbitkan regulasi terkait pertambangan rakyat. Lokakarya ini menjadi wadah untuk memperkuat komitmen tersebut, merajut strategi bersama untuk menjinakkan naga berkepala dua ini.

Menuju Fajar Baru: Mengintegrasikan Pertambangan Rakyat ke dalam Sistem Formal

Lokakarya ini bukan sekedar pertemuan seremonial. Di sini, para peserta bertukar pengetahuan dan praktik terbaik, mencari solusi inovatif untuk mengintegrasikan Pertambangan Rakyat ke dalam sistem formal. Tujuannya? Mewujudkan pertambangan yang aman, ramah lingkungan, dan berkelanjutan, yang memberikan manfaat bagi rakyat dan kelestarian alam.

“Sangat penting bagi ASEAN untuk mempelajari cara mengintegrasikan sektor ini ke dalam ekonomi, masyarakat, dan sistem regulasi yang formal,” tegas Julian Ambassadur, Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara Ditjen Minerba Kementerian ESDM.

Menyentuh Jiwa Pembaca: Membangkitkan Emosi dan Memicu Aksi

Narasi ini bukan hanya tentang fakta dan data. Lebih dari itu, ia adalah sebuah kisah yang menyentuh jiwa pembaca. Pembaca diajak untuk merasakan denyut nadi para penambang rakyat, merasakan kekhawatiran atas kerusakan lingkungan, dan membayangkan secercah harapan akan masa depan yang lebih cerah. Narasi ini bukan hanya menginformasikan, tapi juga menginspirasi dan menggerakkan pembaca untuk terlibat dalam upaya bersama membangun masa depan pertambangan yang lebih berkelanjutan di ASEAN.

Baca Juga :  Besok, Harga Minyak Bakal Naik

Bersama Menuju Masa Depan yang Lebih Cerah

Lokakarya ASEAN-IGF Workshop on Formalization of Artisanal and Small-Scale Mining hanyalah langkah awal. Masih banyak jalan terjal yang harus dilalui. Namun, dengan komitmen dan kolaborasi yang kuat, ASEAN selangkah demi selangkah menuju masa depan pertambangan yang lebih cerah. Masa depan di mana kekayaan bumi dikelola secara bertanggung jawab, memberikan manfaat bagi rakyat dan kelestarian alam, dan mengantarkan ASEAN menuju era kemakmuran yang berkelanjutan.##

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : energinews.com

Berita Terkait

Harga Batu Bara Melonjak Tajam
Prabowo Yakinkan Nuklir Indonesia
Delong, Raksasa Baja di Bibir Jurang
Pinjaman Tambang Batu Bara Disetujui
AS Incar Mineral Kritis Indonesia
Raksasa Nikel BHP Tumbang?
China Migrasi Baja
Harta Karun Carla Wolff Terselubung

Berita Terkait

Selasa, 13 Agustus 2024 - 09:12 WIB

Harga Batu Bara Melonjak Tajam

Jumat, 2 Agustus 2024 - 09:59 WIB

Prabowo Yakinkan Nuklir Indonesia

Selasa, 30 Juli 2024 - 10:51 WIB

Delong, Raksasa Baja di Bibir Jurang

Selasa, 23 Juli 2024 - 21:56 WIB

Pinjaman Tambang Batu Bara Disetujui

Kamis, 18 Juli 2024 - 16:44 WIB

AS Incar Mineral Kritis Indonesia

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB