Logam Bergejolak, Nikel Mengamuk dan Tembaga Bersinar

Kekacauan Kaledonia Baru dan Stimulus China Mengubah Permainan

- Redaksi

Sabtu, 18 Mei 2024 - 16:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi gambar Nikel

Ilustrasi gambar Nikel

Lonjakan harga nikel dan tembaga mungkin akan terus berlanjut dalam jangka pendek, namun pada akhirnya keseimbangan permintaan dan pasokan akan memicu koreksi, terutama pada nikel

 

JAKARTA (ENERGINEWS.COM)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Gempa dahsyat mengguncang pasar logam! Harga nikel melonjak ke puncak sembilan bulan, sementara tembaga mencapai rekor 25 bulan. Kekacauan di Kaledonia Baru dan suntikan stimulus dari China menjadi dalang di balik gejolak ini.

Nikel bagaikan kuda liar yang lepas kendali. Di London Metal Exchange (LME), harga nikel untuk pengiriman tiga bulan melesat 6,4% menjadi US$21.080 per metrik ton, mendekati level tertinggi sejak Agustus 2023. Kerusuhan di Kaledonia Baru, produsen nikel utama, menjadi biang keroknya. Operasi besar-besaran untuk mengendalikan kembali ibu kota Noumea melumpuhkan pasokan, memicu kekhawatiran dan mendorong spekulan untuk berburu nikel.

Baca Juga :  Ngeri..! Jhonlin Group Pecahkan Rekor Beli 2.000 Ekskavator

“Lonjakan ini aneh,” ungkap Analis Dan Smith, dikutip dari Business Recorder, Sabtu (18/05/2024).

Investor tampaknya mengabaikan fundamental. Nikel memiliki fundamental terburuk di antara logam dasar. Koreksi pasti akan terjadi, terutama pada nikel.

Sementara nikel mengamuk, tembaga justru bersinar terang. Di LME, tembaga melonjak 2,3% menjadi US$10.668 per ton, mencapai puncak tertinggi sejak Maret 2022. Kabar baik datang dari China, raksasa konsumen logam industri. Negeri Tirai Bambu mengumumkan langkah-langkah “bersejarah” untuk menstabilkan sektor properti yang sedang dilanda krisis. Stimulus ini bagaikan manna bagi tembaga, mendorong harga naik signifikan.

Namun, di balik gemerlapnya nikel dan tembaga, logam lain tak seberuntung itu. Aluminium di LME naik tipis 0,4% menjadi US$2.598 per ton, seng naik 0,2% menjadi US$2.967, timah naik 0,5% menjadi US$33.885, sementara timbal turun 0,5% menjadi US$2.281,50.

Baca Juga :  Nusantara Terang, Menuju Masa Depan Energi Bersih

Pasar logam ibarat arena gladiator, penuh pertempuran dan fluktuasi. Kekacauan di Kaledonia Baru dan stimulus China menjadi faktor penentu dalam pertempuran ini. Akankah lonjakan harga nikel dan tembaga berlanjut? Ataukah koreksi tak terelakkan? Hanya waktu yang bisa menjawab.

“Lonjakan harga nikel dan tembaga mungkin akan terus berlanjut dalam jangka pendek, namun pada akhirnya keseimbangan permintaan dan pasokan akan memicu koreksi, terutama pada nikel,” pesan Smith.##

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : cnbcindonesia.com

Berita Terkait

Harga Batu Bara Melonjak Tajam
Prabowo Yakinkan Nuklir Indonesia
Delong, Raksasa Baja di Bibir Jurang
Pinjaman Tambang Batu Bara Disetujui
AS Incar Mineral Kritis Indonesia
Raksasa Nikel BHP Tumbang?
China Migrasi Baja
Harta Karun Carla Wolff Terselubung

Berita Terkait

Selasa, 13 Agustus 2024 - 09:12 WIB

Harga Batu Bara Melonjak Tajam

Jumat, 2 Agustus 2024 - 09:59 WIB

Prabowo Yakinkan Nuklir Indonesia

Selasa, 30 Juli 2024 - 10:51 WIB

Delong, Raksasa Baja di Bibir Jurang

Selasa, 23 Juli 2024 - 21:56 WIB

Pinjaman Tambang Batu Bara Disetujui

Kamis, 18 Juli 2024 - 16:44 WIB

AS Incar Mineral Kritis Indonesia

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB