Komoditas Bergolak!

Batu Bara Kuat, Emas Tergelincir, CPO Bertahan

- Redaksi

Senin, 6 Mei 2024 - 12:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi emas batangan. Foto: Bisnis.com

Ilustrasi emas batangan. Foto: Bisnis.com

Penurunan harga emas dipicu oleh beberapa faktor. Pedagang membukukan keuntungan ketika menilai arah kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), yakni Federal Reserve (The Fed). Data menunjukkan pengusaha di AS mengurangi jumlah pekerja pada April 2024 dan tingkat pengangguran meningkat secara tak terduga

 

JAKARTA (ENERGINEWS.COM)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Minggu yang baru saja berlalu bagaikan roller coaster bagi para trader komoditas. Batu bara menunjukkan kekuatannya, emas tergelincir, dan CPO berjuang untuk bertahan.

Batu bara memulai minggu dengan langkah yang mantap, menguatkan posisinya di ICE Newcastle. Kontrak Mei 2024 menutup perdagangan Jumat (3/5/2024) dengan melemah -1,76% di level US$145,15 per metrik ton. Namun, dalam sepekan, kontrak ini telah menguat sebesar 7,92%, menunjukkan ketangguhannya. Kontrak Juli 2024 mengikuti jejak pendahulunya, melemah -1,46% ke US$145.60 per metrik ton. Meskipun demikian, kontrak ini tetap menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 4,26% dalam sepekan.

Di balik kekuatan batu bara, terdapat beberapa faktor pendorong. Kementerian Perdagangan India menyatakan produksi mineralnya telah meningkat 8% pada Februari 2024 dibandingkan periode tahun lalu. Batu bara menjadi salah satu mineral yang menunjukkan pertumbuhan positif, mencatat kenaikan 12% jika dibandingkan Februari 2023. Produksi batu bara India pada April 2024 mencapai 78,69 juta metrik ton, meningkat 7,41% dari tahun sebelumnya.

Baca Juga :  LBH Muhammadiyah: Dilema Advokasi Tambang

Namun, batu bara tidak luput dari sorotan. Para menteri energi dari G7 berjanji untuk menutup pembangkit listrik tenaga batu bara mereka pada paruh pertama tahun 2030an. Perjanjian ini menjadi langkah signifikan dari KTT iklim PBB COP28 pada tahun lalu untuk menghapus bahan bakar fosil, dengan batu bara menjadi salah satu yang paling menimbulkan polusi.

Beralih ke emas, kisah yang berbeda terungkap. Harga emas di pasar spot menutup perdagangan Jumat (3/5) dengan melemah -0,09% ke level US$2.301,75 per troy ounce. Dalam sepekan, harga emas di pasar spot telah melemah sekitar -1,49%. Kontrak Juni 2024 juga mengalami nasib serupa, melemah -0,04% ke level US$2.308,60 per troy ounce, dan telah melemah -1,64% dalam sepekan.

Penurunan harga emas dipicu oleh beberapa faktor. Pedagang membukukan keuntungan ketika menilai arah kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), yakni Federal Reserve (The Fed). Data menunjukkan pengusaha di AS mengurangi jumlah pekerja pada April 2024 dan tingkat pengangguran meningkat secara tak terduga. Hal ini menunjukan adanya pendinginan di pasar tenaga kerja setelah awal tahun yang kuat.

Baca Juga :  Emas Palsu Menggila!

Data tersebut kemudian menimbulkan kembali dugaan bahwa The Fed dapat mulai memangkas suku bunga pada tahun ini. Pedagang swap juga menggeser perkiraan taruhan untuk pemotongan suku bunga pertama oleh Federal Reserve dari bulan Desember menjadi bulan September.

Meskipun mengalami penurunan, emas batangan tetap naik 12% dalam setahun ini, setelah mencapai rekor kenaikan yang membuat emas batangan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada April 2024.

Pasar CPO juga tidak luput dari gejolak. Harga komoditas minyak kelapa sawit atau CPO berjangka pada perdagangan Jumat (3/5) kontrak Juli 2024 melemah -4 poin ke 3.842 ringgit per ton di Bursa derivatif Malaysia. Dalam sepekan, kontrak ini telah melemah sebesar -0,77%. Kontrak Juni 2024 juga ditutup melemah -6 poin menjadi 3.868 ringgit per ton. Kontrak ini telah melemah -1,20% dalam sepekan.##

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : Bisnis.com

Berita Terkait

Tambang Morowali Disegel KKP
Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal
Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan
Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus
Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??
Misteri Penambang Emas WNA Terbongkar
Gas Melimpah, Ke Mana Arah?
Impor Pipa, Industri Lokal Terkekang?

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 09:07 WIB

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 24 September 2024 - 08:09 WIB

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Minggu, 22 September 2024 - 22:21 WIB

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Jumat, 23 Agustus 2024 - 09:36 WIB

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Kamis, 22 Agustus 2024 - 08:14 WIB

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB